EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DAN DAUN PARE (Momordica charantia L.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI PEPTON 5%
{"title":"EFEKTIVITAS ANTIPIRETIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) DAN DAUN PARE (Momordica charantia L.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI PEPTON 5%","authors":"Hasty Martha Wijaya, Rifda Naufa Lina","doi":"10.31596/cjp.v7i1.224","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu diatas suhu normal tubuh. Demam terjadi sebagai pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bakteri, dan virus. Pada penelitian sebelumnya, daun kelor (Moringa charantia Lam.) dan daun pare (Momordica charantia L.) mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Flavonoid dapat menghambat enzim siklosigenase khususnya siklooksigenase 2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator demam sehingga dapat menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antipiretik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun pare pada mencit yang diinduksi pepton 5% dan untuk membandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Jenis penelitian ini bersifat true eksperimental. Sampel menggunakan mencit jantan berjumlah 28 mencit dan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Parasetamol 1,3 mg/20 gram BB mencit), kontrol negatif (CMC-Na), ekstrak daun kelor (EDK) mengandung 400 mg/kg (100%), ekstrak daun pare (EDP) mengandung 2,268 mg ekstrak/100 g BB/2 mlBB (100%); EDK 75% : EDP 25%; EDK 50% : EDP 50%; dan EDK 25% : EDP 75% yang diinjeksikan secara intraperitoneal pada mencit. Pengukuran suhu dilakukan dengan interval waktu 1 jam selama 5 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan metode One Way ANOVA. Hasil menunjukkan kombinasi EDK dan EDP tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif, sehingga dosis kombinasi EDK dan EDP mempunyai efektivitas terhadap antipiretik, dibandingkan dosis tunggal ekstrak.","PeriodicalId":135893,"journal":{"name":"Cendekia Journal of Pharmacy","volume":"94 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia Journal of Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31596/cjp.v7i1.224","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Demam merupakan kondisi terjadinya kenaikan suhu diatas suhu normal tubuh. Demam terjadi sebagai pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bakteri, dan virus. Pada penelitian sebelumnya, daun kelor (Moringa charantia Lam.) dan daun pare (Momordica charantia L.) mengandung flavonoid dan secara ilmiah ekstrak tunggal kedua tanaman tersebut memiliki aktivitas sebagai antipiretik. Flavonoid dapat menghambat enzim siklosigenase khususnya siklooksigenase 2 yang berperan dalam biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator demam sehingga dapat menurunkan demam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antipiretik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun pare pada mencit yang diinduksi pepton 5% dan untuk membandingkan dengan ekstrak tunggalnya. Jenis penelitian ini bersifat true eksperimental. Sampel menggunakan mencit jantan berjumlah 28 mencit dan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (Parasetamol 1,3 mg/20 gram BB mencit), kontrol negatif (CMC-Na), ekstrak daun kelor (EDK) mengandung 400 mg/kg (100%), ekstrak daun pare (EDP) mengandung 2,268 mg ekstrak/100 g BB/2 mlBB (100%); EDK 75% : EDP 25%; EDK 50% : EDP 50%; dan EDK 25% : EDP 75% yang diinjeksikan secara intraperitoneal pada mencit. Pengukuran suhu dilakukan dengan interval waktu 1 jam selama 5 jam. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS menggunakan metode One Way ANOVA. Hasil menunjukkan kombinasi EDK dan EDP tidak ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif, sehingga dosis kombinasi EDK dan EDP mempunyai efektivitas terhadap antipiretik, dibandingkan dosis tunggal ekstrak.