{"title":"ECONOMIC EMPOWERMENT OF SOCIAL FIQH PRESPECTIVE FAMILIES KH. MA. SAHAL MAHFUDZ","authors":"T. Rohman","doi":"10.30659/budai.1.2.88-97","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fokus kajian dalam tulisan ini adalah pemberdayaan ekonomi keluarga prespektif Fiqh Sosial KH. MA. Sahal Mahfudz, penelitian ini berawal dari keinginan untuk memotret antara keluarga yang berdaya dan tunadaya. Menganalisis dikotomi antara keluarga yang berkuasa dan yang dikuasai baik secara sistem ekonomi, politik, pengetahuan, hukum dan ideologi. Untuk membebaskan situasi menguasai dan dikuasai, maka harus dilakukan pembebasan melalui proses pemberdayaan bagi yang dikuasai (empowermwnt of the powerless). Karena tujuan pemberdayaan ekonomi keluarga adalah agar keluarga dapat terlepas dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya untuk menuju keluarga yang tangguh dan mandiri. Persoalan ini tidak saja terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika.","PeriodicalId":358071,"journal":{"name":"BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30659/budai.1.2.88-97","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Fokus kajian dalam tulisan ini adalah pemberdayaan ekonomi keluarga prespektif Fiqh Sosial KH. MA. Sahal Mahfudz, penelitian ini berawal dari keinginan untuk memotret antara keluarga yang berdaya dan tunadaya. Menganalisis dikotomi antara keluarga yang berkuasa dan yang dikuasai baik secara sistem ekonomi, politik, pengetahuan, hukum dan ideologi. Untuk membebaskan situasi menguasai dan dikuasai, maka harus dilakukan pembebasan melalui proses pemberdayaan bagi yang dikuasai (empowermwnt of the powerless). Karena tujuan pemberdayaan ekonomi keluarga adalah agar keluarga dapat terlepas dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga, baik di bidang ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya untuk menuju keluarga yang tangguh dan mandiri. Persoalan ini tidak saja terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika.