Makna Ghuluw Dalam Perspektif Hasbi As-Shiddieqy, Hamka, dan M. Quraish Shihab

M. K. Anwar
{"title":"Makna Ghuluw Dalam Perspektif Hasbi As-Shiddieqy, Hamka, dan M. Quraish Shihab","authors":"M. K. Anwar","doi":"10.20414/sophist.v3i2.48","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan prilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah yang dilandasi dengan keadilan serta tidak ekstrem dalam beragama. Lawan kata dari moderasi adalah berlebihan, atau al-tat}arruf dalam bahasa Arab yang mengandung makna extreme, radical, dan excessive dalam bahasa Inggris. Lalu dalam bahasa Arab setidaknya ada dua kata yang maknanya sama dengan kata extreme, yaitu al-ghuluw dan tasyaddud. Penelitian ini terfokus pada makna ghuluw yang ditelaah dari beberapa tafsir yang ditulis oleh intelektual Muslim Indonesia. Kemudian penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atau library research. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan serta menggunakan metode perbandingan antar mufassir. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah bagaimana penafsiran para mufassir dalam memaknai kata ghuluw dan bagaimana ciri—ciri perbuatan yang termasuk ghuluw dalam beragama. Penulisan temukan mengenai makna ghuluw diantaranya berlebih-lebihan, melampaui batas dalam beragama. Adapun ciri-ciri perbuatan yang termasuk ghuluw antara lain adanya sifat fanatik berlebihan ini mengakibatkan seorang akan menutup diri dari pendapat kelompok lain dan menyatakan bahwa pandangannyalah yang paling benar sehingga berdampak pada selain pandangannya adalah salah. Kemudian selain itu adalah mengkafirkan orang lain, bahkan menghalallkan darahnya.","PeriodicalId":237818,"journal":{"name":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/sophist.v3i2.48","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan prilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah yang dilandasi dengan keadilan serta tidak ekstrem dalam beragama. Lawan kata dari moderasi adalah berlebihan, atau al-tat}arruf dalam bahasa Arab yang mengandung makna extreme, radical, dan excessive dalam bahasa Inggris. Lalu dalam bahasa Arab setidaknya ada dua kata yang maknanya sama dengan kata extreme, yaitu al-ghuluw dan tasyaddud. Penelitian ini terfokus pada makna ghuluw yang ditelaah dari beberapa tafsir yang ditulis oleh intelektual Muslim Indonesia. Kemudian penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atau library research. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan serta menggunakan metode perbandingan antar mufassir. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah bagaimana penafsiran para mufassir dalam memaknai kata ghuluw dan bagaimana ciri—ciri perbuatan yang termasuk ghuluw dalam beragama. Penulisan temukan mengenai makna ghuluw diantaranya berlebih-lebihan, melampaui batas dalam beragama. Adapun ciri-ciri perbuatan yang termasuk ghuluw antara lain adanya sifat fanatik berlebihan ini mengakibatkan seorang akan menutup diri dari pendapat kelompok lain dan menyatakan bahwa pandangannyalah yang paling benar sehingga berdampak pada selain pandangannya adalah salah. Kemudian selain itu adalah mengkafirkan orang lain, bahkan menghalallkan darahnya.
温和的宗教是一种观点、态度和行为总是站在与正义相关的中间,而不是极端的宗教。温和的反义词是阿拉伯语,意思是极端的、激进的和超越英语的。在阿拉伯语中,至少有两个单词的意思与极端词相同,即al-ghuluw和tashaddud。这项研究集中在ghuluw从印尼知识分子写的一些解释中学习的意义上。然后这项研究使用文献研究或图书馆研究。文献研究是一种数据收集技术,通过研究书籍、文献、记录和报告,这些都与需要解决的问题有关,并使用比较方法与mufassir之间的比较。作者提出的问题是,mufassir是如何解释ghuluw这个词的,以及ghuluw的宗教行为的特点。找到关于写作其中ghuluw浮夸,超越宗教的意义。至于ghuluw的特点,除了极端偏执之外,还会导致一个人对其他群体的观点闭口不谈,声称他的观点是最正确的,除了他的观点是错误的。那么异教徒,甚至是洗去他们的血。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信