{"title":"Identifikasi Waste Crude Palm Oil dengan Menggunakan Waste Assessment Model","authors":"Jufrijal Jufrijal, Fitriadi Fitriadi","doi":"10.30656/intech.v8i1.4387","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minimasi waste dapat meningkatkan profit perusahaan sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen. Identifikasi waste yang timbul pada unit produksi merupakan langkah awal untuk melakukan tindakan minimasi waste. Pada lantai produksi Crude Palm Oil (CPO) terdapat enam stasiun kerja yaitu Timbangan, Loading Ramp, Sterilizer, Thresher, Pressing dan Clarification. Kegiatan dilakukan pada setiap stasiun kerja sangat kompleks dan panjang yang memungkinkan terjadinya kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah atau non value added (NVA). Perusahaan dapat mengurangi NVA melalui berbagai kegiatan produksi dengan Lean Manufacturing. Metode yang diaplikasikan untuk mengidentifikasikan waste adalah metode Waste Assessment Model. Metode ini bertujuan untuk memudahkan dan menyederhanakan permasalahan waste untuk dapat mengidentifikasi waste yang paling kritis. Berdasarkan identifikasi waste dengan menggunakan metode Waste Assessment Model diperoleh hasil waste yaitu Overproduction 25%, Defect 20%, Waiting 18%, Transportation 14%, Inventory 13%, Motion 7%, dan Process 3%. Berdasarkan hasil identifikasi, tiga persentase terbesar menjadi waste kritis yaitu overproduction, defects, dan waiting. Hasil pengelompokkan ini dapat ditentukan akar permasalahan dengan menggunakan metode fishbone diagram, sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap waste yang terjadi.","PeriodicalId":120847,"journal":{"name":"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30656/intech.v8i1.4387","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Minimasi waste dapat meningkatkan profit perusahaan sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen. Identifikasi waste yang timbul pada unit produksi merupakan langkah awal untuk melakukan tindakan minimasi waste. Pada lantai produksi Crude Palm Oil (CPO) terdapat enam stasiun kerja yaitu Timbangan, Loading Ramp, Sterilizer, Thresher, Pressing dan Clarification. Kegiatan dilakukan pada setiap stasiun kerja sangat kompleks dan panjang yang memungkinkan terjadinya kegiatan yang tidak mempunyai nilai tambah atau non value added (NVA). Perusahaan dapat mengurangi NVA melalui berbagai kegiatan produksi dengan Lean Manufacturing. Metode yang diaplikasikan untuk mengidentifikasikan waste adalah metode Waste Assessment Model. Metode ini bertujuan untuk memudahkan dan menyederhanakan permasalahan waste untuk dapat mengidentifikasi waste yang paling kritis. Berdasarkan identifikasi waste dengan menggunakan metode Waste Assessment Model diperoleh hasil waste yaitu Overproduction 25%, Defect 20%, Waiting 18%, Transportation 14%, Inventory 13%, Motion 7%, dan Process 3%. Berdasarkan hasil identifikasi, tiga persentase terbesar menjadi waste kritis yaitu overproduction, defects, dan waiting. Hasil pengelompokkan ini dapat ditentukan akar permasalahan dengan menggunakan metode fishbone diagram, sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap waste yang terjadi.