Kebutuhan Energi Untuk Pengolahan Bauksit di Kalimantan Barat

Edwaren Liun, N. Nurlaila
{"title":"Kebutuhan Energi Untuk Pengolahan Bauksit di Kalimantan Barat","authors":"Edwaren Liun, N. Nurlaila","doi":"10.17146/jpen.2021.23.1.6031","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"KEBUTUHAN ENERGI UNTUK PENGOLAHAN BAUKSIT DI KALIMANTAN BARAT. Mineral bauksit yang terkandung di tanah Kalimantan Barat mempunyai potesi ekonomi jika diolah menjadi bahan baku (alumina) atau menjadi aluminium sehingga mempunyai nilai tambah yang tinggi. Pengolahan bauksit hingga grade aluminium meliputi tahap transformasi kimia antara lain pencucian, peleburan dan elektrolisis. Untuk pengolahan bauksit dilakukan dengan membangun smelter  untuk mengolah bijih (bauksit) hingga menjadi bahan baku industri aluminium berupa alumina. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan energi berupa panas dan listrik pada pabrik alumina. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah penelusuran pustaka dan analisis benchmarking dengan melakukan perhitungan pada setiap langkah proses yang melibatkan data dan formula terkait. Perhitungan mencakup kuantitas energi panas, energi listrik dan aspek yang terkait dengan sumber energi yang dibutuhkan seperti batubara, energi nuklir dan energi lainnya bagi pembangkit listrik di masa mendatang untuk mendukung industri ini. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kebutuhan energi setara untuk grade alumina adalah pada kisar 611 ribu ton batubara untuk menghasilkan satu juta ton alumina. Pengolahan dari alumina menjadi satu juta ton aluminium per tahun membutuhkan ketersediaan pembangkit listrik sebesar 2 ribu MW. Besarnya kebutuhan energi listrik untuk mencapai grade aluminium membutuhkan pembangkit berskala besar yang kemungkinannya akan terpenuhi oleh PLTN berskala besar karena wilayah ini mengandung kekayaan uranium sedangkan batubara dan sumber energi fosil lainnya tidak tersedia secara memadai. ","PeriodicalId":179965,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Energi Nuklir","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengembangan Energi Nuklir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17146/jpen.2021.23.1.6031","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

KEBUTUHAN ENERGI UNTUK PENGOLAHAN BAUKSIT DI KALIMANTAN BARAT. Mineral bauksit yang terkandung di tanah Kalimantan Barat mempunyai potesi ekonomi jika diolah menjadi bahan baku (alumina) atau menjadi aluminium sehingga mempunyai nilai tambah yang tinggi. Pengolahan bauksit hingga grade aluminium meliputi tahap transformasi kimia antara lain pencucian, peleburan dan elektrolisis. Untuk pengolahan bauksit dilakukan dengan membangun smelter  untuk mengolah bijih (bauksit) hingga menjadi bahan baku industri aluminium berupa alumina. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan energi berupa panas dan listrik pada pabrik alumina. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah penelusuran pustaka dan analisis benchmarking dengan melakukan perhitungan pada setiap langkah proses yang melibatkan data dan formula terkait. Perhitungan mencakup kuantitas energi panas, energi listrik dan aspek yang terkait dengan sumber energi yang dibutuhkan seperti batubara, energi nuklir dan energi lainnya bagi pembangkit listrik di masa mendatang untuk mendukung industri ini. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kebutuhan energi setara untuk grade alumina adalah pada kisar 611 ribu ton batubara untuk menghasilkan satu juta ton alumina. Pengolahan dari alumina menjadi satu juta ton aluminium per tahun membutuhkan ketersediaan pembangkit listrik sebesar 2 ribu MW. Besarnya kebutuhan energi listrik untuk mencapai grade aluminium membutuhkan pembangkit berskala besar yang kemungkinannya akan terpenuhi oleh PLTN berskala besar karena wilayah ini mengandung kekayaan uranium sedangkan batubara dan sumber energi fosil lainnya tidak tersedia secara memadai. 
在西婆罗洲处理铝土矿需要能源
在西婆罗洲处理铝土矿需要能源。西加里曼丹土壤中含的铝土矿,如果提炼成铝或铝,其价值就会增加。铝土矿的化学处理包括洗涤、冶炼和电解等化学变化。在铝土矿加工中,人们建造蒸馏器进行矿石加工,使其成为铝铝工业的原料。本文旨在分析铝工厂对热和电力的需求。研究中使用的方法论是对相关数据和公式相关进程的每一步进行计算和分析。计算包括热能、电能以及煤、核能和其他能源等与能源相关的方面,如煤炭、核能和能源等。一项分析发现,同等程度的铝对能源需求是61.1万吨煤炭,产生100万吨铝。铝加工成为每年100万吨铝,需要2000兆瓦的发电站。要达到铝水平,电能的巨大需求需要一个大型核电站,这将由大型核电站提供,因为该地区含有丰富的铀,而煤炭和其他化石能源是不够的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信