Pengaruh Variasi Waktu Jemur dan Sangrai Terhadap Karakteristik Mutu Organoleptik Kopi Biji Salak (Salacca Zalacca) di Ud. Budi Jaya Desa Kramat Bangkalan
{"title":"Pengaruh Variasi Waktu Jemur dan Sangrai Terhadap Karakteristik Mutu Organoleptik Kopi Biji Salak (Salacca Zalacca) di Ud. Budi Jaya Desa Kramat Bangkalan","authors":"Irin Apriyanti","doi":"10.36418/locus.v1i5.107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanaman salak merupakan tanaman yang menjadi ikon sebuah kabupaten di Madura yaitu kabupaten Bangkalan. Jenis-jenis salak Bangkalan pada umumnya hanya memanfaatkan dagingnya saja yang dijadikan olahan berbagai macam makanan dan minuman untuk oleh-oleh khas Bangkalan sehingga biji salak menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. Dalam pengolahan kopi biji salak peneliti menemukan bahwa selama proses pengolahan biji salak menjadi kopi biji salak UD. Budi Jaya tidak memperhatikan lama waktu jemur dan lama waktu sangrai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui waktu jemur dan sangrai terhadap kualitas kopi biji salak dan dimanfaatkan sebagai sebagai sumber belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Sampel yang digunakan adalah kopi biji salak (Z. salacca). Teknik sampling menggunakan Teknik random sampling. Berdasarkan uji twoway anova dengan signifikan 5% yaitu F.hitung (13,615) > F.tabel (2,6993). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik nilai tertinggi dari aspek aroma 3,86 pada waktu jemur 5 hari dan waktu sangrai 120 menit. Aspek rasa 3,71 pada waktu jemur 109 hari dan waktu sangrai 120 menit. Aspek warna 3,71 dengan waktu jemur 10 hari 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kualitas kopi biji salak maka daya terima konsumen terhadap kopi biji salak.","PeriodicalId":446793,"journal":{"name":"Journal Locus Penelitian dan Pengabdian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal Locus Penelitian dan Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36418/locus.v1i5.107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tanaman salak merupakan tanaman yang menjadi ikon sebuah kabupaten di Madura yaitu kabupaten Bangkalan. Jenis-jenis salak Bangkalan pada umumnya hanya memanfaatkan dagingnya saja yang dijadikan olahan berbagai macam makanan dan minuman untuk oleh-oleh khas Bangkalan sehingga biji salak menjadi limbah yang tidak dimanfaatkan. Dalam pengolahan kopi biji salak peneliti menemukan bahwa selama proses pengolahan biji salak menjadi kopi biji salak UD. Budi Jaya tidak memperhatikan lama waktu jemur dan lama waktu sangrai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui waktu jemur dan sangrai terhadap kualitas kopi biji salak dan dimanfaatkan sebagai sebagai sumber belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni. Sampel yang digunakan adalah kopi biji salak (Z. salacca). Teknik sampling menggunakan Teknik random sampling. Berdasarkan uji twoway anova dengan signifikan 5% yaitu F.hitung (13,615) > F.tabel (2,6993). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik nilai tertinggi dari aspek aroma 3,86 pada waktu jemur 5 hari dan waktu sangrai 120 menit. Aspek rasa 3,71 pada waktu jemur 109 hari dan waktu sangrai 120 menit. Aspek warna 3,71 dengan waktu jemur 10 hari 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kualitas kopi biji salak maka daya terima konsumen terhadap kopi biji salak.