Agustiansyah Agustiansyah, Zainul Fuadi, Agus Dedi Putrawan
{"title":"Kekerasan Intelektual dalam Sejarah Peradaban Islam","authors":"Agustiansyah Agustiansyah, Zainul Fuadi, Agus Dedi Putrawan","doi":"10.20414/sophist.v4i2.77","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Paper ini mengangkat kajian tentang Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam mempertahankan argumentasinya di tengah kebijakan Mihnah yang diberlakukan khalifah Abasiyah (Makmun, Mu’tasim dan Watsiq) di mana diketahui banyak intelektual atau ulama pada masanya menjadi korban kekerasan dan penyiksaan oleh khalifah, ada yang langsung berubah sikap dan pendapatnya, namun berbeda dengan sang imam yang sangat konsisten dengan pendapat dan argumenya. Imam Ahmad bin Hambal merupakan salah seorang intelektual islam, ulama besar yang sampai hari ini mazhabnya berkembang di seluruh penjuru dunia. Tidak dipungkiri bahwa latar belakang sosial politik merupakan bagian dari proses muncul tumbuh dan berkembangnya Mazhab Hambali hingga hari ini. Paper ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan historis, yang terkait bagaimana terjadinya kebijakan mihnah dan apa yang melatarbelakangi munculnya kekerasan dan mengapa imam Ahmad Ibn Hanbal tidak berdusta saja untuk menghindari penyiksaan (mengingat beliau adalah seorang imam mujtahid yang dapat berfatwa) disesuaikan dengan kondisi yang dialami?. Fokus Paper ini mengungkap sejarah bagaimana peristiwa intimidasi dan kekerasan yang dialami imam hanbali oleh penguasa (khalifah). Dalam menemukan jawabanya penulis mencoba melihat dari kacamatad dengan teori Relasi kuasa (power relation) yang dikembangkan oleh Michel Foucault.","PeriodicalId":237818,"journal":{"name":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/sophist.v4i2.77","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Paper ini mengangkat kajian tentang Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam mempertahankan argumentasinya di tengah kebijakan Mihnah yang diberlakukan khalifah Abasiyah (Makmun, Mu’tasim dan Watsiq) di mana diketahui banyak intelektual atau ulama pada masanya menjadi korban kekerasan dan penyiksaan oleh khalifah, ada yang langsung berubah sikap dan pendapatnya, namun berbeda dengan sang imam yang sangat konsisten dengan pendapat dan argumenya. Imam Ahmad bin Hambal merupakan salah seorang intelektual islam, ulama besar yang sampai hari ini mazhabnya berkembang di seluruh penjuru dunia. Tidak dipungkiri bahwa latar belakang sosial politik merupakan bagian dari proses muncul tumbuh dan berkembangnya Mazhab Hambali hingga hari ini. Paper ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan historis, yang terkait bagaimana terjadinya kebijakan mihnah dan apa yang melatarbelakangi munculnya kekerasan dan mengapa imam Ahmad Ibn Hanbal tidak berdusta saja untuk menghindari penyiksaan (mengingat beliau adalah seorang imam mujtahid yang dapat berfatwa) disesuaikan dengan kondisi yang dialami?. Fokus Paper ini mengungkap sejarah bagaimana peristiwa intimidasi dan kekerasan yang dialami imam hanbali oleh penguasa (khalifah). Dalam menemukan jawabanya penulis mencoba melihat dari kacamatad dengan teori Relasi kuasa (power relation) yang dikembangkan oleh Michel Foucault.
研究这篇文章拿起中间的伊玛目艾哈迈德·伊本·Hanbal保持推论Mihnah Abasiyah哈里发(Makmun颁布的政策,你'tasim Watsiq)知道在哪里或神职人员的许多知识分子的时代成为哈里发的暴力和酷刑的受害者,有人直接改变态度和观点,但不同于牧师非常一致的意见和argumenya。艾哈迈德·本·汉巴尔(Ahmad bin Hambal)是伊斯兰学者之一,是迄今为止在世界各地蓬勃发展的伟大学者。不可否认的是,社会政治背景是这些障碍发展过程的一部分,直到今天才出现。这篇论文是一项历史方法的描述性研究,涉及密哈拿政策的起源和暴力背后的原因,以及为什么祭司艾哈迈德·伊本·汉巴尔(Ahmad Ibn Hanbal)不只是为了避免酷刑而撒谎(考虑到他是一名能说很多话的穆斯林牧师)不只是为了适应过去的情况而撒谎?这篇论文的重点揭示了汉巴里神父是如何由统治者(哈里发)所经历的恐吓和暴力事件的历史。在寻找作者的答案时,试图从米歇尔·福柯(Michel Foucault)开发的关系关系理论中找到答案。