{"title":"PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN VIM DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA","authors":"Lazarus Ramandei","doi":"10.58839/jmap.v12i1.998","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Penerapan program-program pengelolaan sampah yang telah dijalankan di Kota Jayapura ternyata masih belum dapat mengurangi jumlah penimbunan sampah dengan maksimal. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian tentang pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura ini bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran proses perencanaan dan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim, (2) merumuskan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim Kota Jayapura belum optimal dilaksanakan, baik dalam pemilahan dan pengomposan, antara lain karena masih rendahnya pemahaman warga akan konsep 3R serta keterbatasan sarana dan prasarananya. Komposisi timbulan sampah di Kelurahan Vim Kota Jayapura terdiri dari: sampah organik 50,75%, plastik 17,14%, kertas 19,42%, dan kaca/logam 12,70%. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuat pupuk kompos dan sampah jenis lainnya dapat dijual atau dikelola sehingga dapat menambah pendapatan. Disarankan agar pemerintah perlu lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk membenahi terlebih dahulu paradigma berpikir masyarakat terhadap sampah.","PeriodicalId":228836,"journal":{"name":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58839/jmap.v12i1.998","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Penerapan program-program pengelolaan sampah yang telah dijalankan di Kota Jayapura ternyata masih belum dapat mengurangi jumlah penimbunan sampah dengan maksimal. Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian tentang pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Vim Distrik Abepura Kota Jayapura ini bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran proses perencanaan dan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim, (2) merumuskan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Vim Kota Jayapura belum optimal dilaksanakan, baik dalam pemilahan dan pengomposan, antara lain karena masih rendahnya pemahaman warga akan konsep 3R serta keterbatasan sarana dan prasarananya. Komposisi timbulan sampah di Kelurahan Vim Kota Jayapura terdiri dari: sampah organik 50,75%, plastik 17,14%, kertas 19,42%, dan kaca/logam 12,70%. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuat pupuk kompos dan sampah jenis lainnya dapat dijual atau dikelola sehingga dapat menambah pendapatan. Disarankan agar pemerintah perlu lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk membenahi terlebih dahulu paradigma berpikir masyarakat terhadap sampah.