{"title":"Hasrat Konsumsi Virtual dalam Permainan Daring Mobile Legends: Perspektif Deleuze dan Guattari","authors":"Rino Andreas, Dian Arymami","doi":"10.22146/jps.v8i2.67351","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Konsumsi virtual, lekat dengan kehidupan masyarakat yang dimediasi oleh teknologi komunikasi dan informasi digital. Salah satunya dapat dilihat dalam ekosistem permainan daring (game online). Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kompleksitas hasrat konsumsi virtual para pemain Mobile Legend: Bang Bang (MLBB) dari perspektif Deleuze dan Guattari serta memaparkan siasat para pemain MLBB yang berupaya keluar dari nilai-norma yang dimapankan oleh kapitalisme digital abad-21. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi virtual yang menempatkan peneliti dalam aktivitas observasi dan partisipasi aktif di ruang virtual. Berdasarkan observasi dan FGI (focus group interview) peneliti melihat bahwa hasrat konsumsi pemain MLBB berada di tataran mikro dan makro. Mesin hasrat dari perspektif Deleuze dan Guattari menghubungkan individu sekaligus sistem sosial sebagai (machinic assemblage). Hasilnya, hasrat konsumsi pemain MLBB tidak hanya di jelaskan dari relasi pemain dan objek virtual itu sendiri melainkan, juga mencakup jaringan kepentingan kapital yang lebih luas meliputi, pihak penyedia jaringan komunikasi, produsen perangkat mobile, perusahaan energi listrik, maupun perusahan finansial teknologi. Hasrat konsumsi sebagai aliran konstruktif, menghadirkan dinamika pemain yang melakukan deteritorialisasi. Proses ini meninggalkan garis batas (line of flight) nilai-nilai yang dibangun oleh wilayah kapitalisme digital dengan cara melakukan praktik cheating. Pada gilirannya praktik cheating sebagai materialisasi hasrat “chaos” itu ditangkap kembali melalui proses reteritorialisasi oleh pengembang ke dalam sistem pengawasan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yakni dengan memberikan hukuman. Memastikan para pemain melakukan konsumsi virtual sesuai dengan tatanan yang berlaku. Maka, hasrat “chaos” telah dikodekan kembali oleh wilayah industri permainan daring, sehingga mendorong pemain mengeluarkan uangnya untuk membeli barang virtual secara terus menerus.","PeriodicalId":211763,"journal":{"name":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemikiran Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jps.v8i2.67351","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Konsumsi virtual, lekat dengan kehidupan masyarakat yang dimediasi oleh teknologi komunikasi dan informasi digital. Salah satunya dapat dilihat dalam ekosistem permainan daring (game online). Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kompleksitas hasrat konsumsi virtual para pemain Mobile Legend: Bang Bang (MLBB) dari perspektif Deleuze dan Guattari serta memaparkan siasat para pemain MLBB yang berupaya keluar dari nilai-norma yang dimapankan oleh kapitalisme digital abad-21. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi virtual yang menempatkan peneliti dalam aktivitas observasi dan partisipasi aktif di ruang virtual. Berdasarkan observasi dan FGI (focus group interview) peneliti melihat bahwa hasrat konsumsi pemain MLBB berada di tataran mikro dan makro. Mesin hasrat dari perspektif Deleuze dan Guattari menghubungkan individu sekaligus sistem sosial sebagai (machinic assemblage). Hasilnya, hasrat konsumsi pemain MLBB tidak hanya di jelaskan dari relasi pemain dan objek virtual itu sendiri melainkan, juga mencakup jaringan kepentingan kapital yang lebih luas meliputi, pihak penyedia jaringan komunikasi, produsen perangkat mobile, perusahaan energi listrik, maupun perusahan finansial teknologi. Hasrat konsumsi sebagai aliran konstruktif, menghadirkan dinamika pemain yang melakukan deteritorialisasi. Proses ini meninggalkan garis batas (line of flight) nilai-nilai yang dibangun oleh wilayah kapitalisme digital dengan cara melakukan praktik cheating. Pada gilirannya praktik cheating sebagai materialisasi hasrat “chaos” itu ditangkap kembali melalui proses reteritorialisasi oleh pengembang ke dalam sistem pengawasan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yakni dengan memberikan hukuman. Memastikan para pemain melakukan konsumsi virtual sesuai dengan tatanan yang berlaku. Maka, hasrat “chaos” telah dikodekan kembali oleh wilayah industri permainan daring, sehingga mendorong pemain mengeluarkan uangnya untuk membeli barang virtual secara terus menerus.
虚拟消费,与通过通信技术和数字信息调控的社会生活紧密相连。其中一个可以在在线游戏生态系统中找到。这篇文章旨在探索手机玩家传奇的虚拟消费欲望的复杂性:Deleuze和Guattari观点的Bang Bang (MLBB),以及揭示MLBB玩家试图超越21世纪数字资本主义价值观的策略。这种定性研究采用了一种虚拟的人种志方法,将研究人员置于虚拟空间的积极观察和参与活动中。根据观察和FGI(焦点小组采访),研究人员发现MLBB玩家的消费欲望在微观和宏观环境中。德卢兹(Deleuze)和瓜塔利(Guattari)视角的渴望机器将个人和社会系统连接起来。因此,MLBB玩家的消费欲望不仅描述了他们的关系和虚拟目标本身,还包括更广泛的资本利益网络,包括通信网络提供商、移动设备制造商、电力能源公司和技术金融公司。消费欲望作为一种建设性的流动,呈现出玩家进行自决的动力。这一进程超越了由数字资本主义地区通过欺骗实践建立的价值观界限。这种作弊行为将“混乱”的欲望物化化,这反过来又导致开发人员将其重新划分为人工智能监控系统,即对其进行惩罚。确保参与者按照当前的顺序进行虚拟消费。因此,“混乱”的需求被网络游戏产业的区块重新编码,促使玩家在网上购买虚拟产品时投入资金。