Penyuluhan Literasi Digital Pada Konten Keagamaan Bagi Remaja di Banten

Yearry Panji Setianto, Husnan Nurjuman, Uliviana Restu Handaningtias
{"title":"Penyuluhan Literasi Digital Pada Konten Keagamaan Bagi Remaja di Banten","authors":"Yearry Panji Setianto, Husnan Nurjuman, Uliviana Restu Handaningtias","doi":"10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11676","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Penetrasi media online yang semakin masif, dapat dilihat secara positif jika diasumsikan bahwa medium ini dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat terutama remaja untuk memperoleh berbagai informasi terkait dengan kebutuhan mempelajari sesuatu yang baru atau belum diketahui, dalam hal ini kebutuhan informasi agama ( religious need ). Misalnya, untuk belajar membaca Al-Qur’an atau mengetahui hadis tertentu, Cukup dengan mengakses berbagai situs Islam maka pengguna media dapat belajar secara detail tentang ayat-ayat Al-Quran, Hadist, dan semacamnya. Selain itu, banyak juga dari warga masyarakat yang menggunakan media online dan media sosial sebagai sarana mereka untuk berdakwah, menyampaikan nilai-nilai Islam kepada publik secara luas. Akan tetapi, media tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, terutama bagi para generasi muda. Sejumlah riset klasik tentang efek media juga menegaskan bahwa terpaan media seringkali menjadi faktor yang mendorong perilaku negatif para remaja. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa remaja belum memiliki pemahaman yang memadai untuk menafsirkan informasi yang diperolehnya atau untuk mengkritisi informasi yang dicirikan sebagai “hate speech” serta menerimanya secara mentah kemudian menyebarluaskannya kepada remaja lainnya melalui media sosial. Perilaku berantai ini mendorong penyebaran pemahaman radikal.  Hal inilah yang kemudian mendorong kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang memadai bagi remaja dalam membaca informasi yang diperolehnya melalui media sosial serta membantu remaja untuk memiliki kemampuan teknis dalam menganalisis ciri-ciri hate speech yang mungkin mereka temui. Katakunci : Literasi digital, Remaja, Konten keagamaan, Media s o s ial, Berita d aring Abstract New media has become more and more massive in terms of the users. Society has becoming more dependent on new media to interact, to inform, and to communicate about just anything. Youth is also a part of the society which grows dependent on new media to search information, in this context: religious content. For instance, if you want to know how to read the Qur'an or to know a certain Hadist, then you can type the keywords and all the information you need will just appear on your smartphone. A lot of people are also using social media to spread their belief. But, on the other hand social media has also provided an innate threat for teenagers and numerous researches has been conducted to show how new media effect on people, especially young people. One of the main reasons for this action is because young people tend to act impulsively without proper knowledge of the context and lead them to spread hate speech to others just based on misleading information. Therefore, this activity was aimed to help youth to have a proper knowledge on how to analyze text based on its context and how to identify misleading information before spreading it to other people. We also discussed with help in order to better understand their social media life and help them analyze their own behavior on using social media and identify hate speech they might encounter. Keywords : Digital literacy, Youth, Religious Content, Social Media, Online News","PeriodicalId":210900,"journal":{"name":"Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11676","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Penetrasi media online yang semakin masif, dapat dilihat secara positif jika diasumsikan bahwa medium ini dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat terutama remaja untuk memperoleh berbagai informasi terkait dengan kebutuhan mempelajari sesuatu yang baru atau belum diketahui, dalam hal ini kebutuhan informasi agama ( religious need ). Misalnya, untuk belajar membaca Al-Qur’an atau mengetahui hadis tertentu, Cukup dengan mengakses berbagai situs Islam maka pengguna media dapat belajar secara detail tentang ayat-ayat Al-Quran, Hadist, dan semacamnya. Selain itu, banyak juga dari warga masyarakat yang menggunakan media online dan media sosial sebagai sarana mereka untuk berdakwah, menyampaikan nilai-nilai Islam kepada publik secara luas. Akan tetapi, media tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, terutama bagi para generasi muda. Sejumlah riset klasik tentang efek media juga menegaskan bahwa terpaan media seringkali menjadi faktor yang mendorong perilaku negatif para remaja. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa remaja belum memiliki pemahaman yang memadai untuk menafsirkan informasi yang diperolehnya atau untuk mengkritisi informasi yang dicirikan sebagai “hate speech” serta menerimanya secara mentah kemudian menyebarluaskannya kepada remaja lainnya melalui media sosial. Perilaku berantai ini mendorong penyebaran pemahaman radikal.  Hal inilah yang kemudian mendorong kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang memadai bagi remaja dalam membaca informasi yang diperolehnya melalui media sosial serta membantu remaja untuk memiliki kemampuan teknis dalam menganalisis ciri-ciri hate speech yang mungkin mereka temui. Katakunci : Literasi digital, Remaja, Konten keagamaan, Media s o s ial, Berita d aring Abstract New media has become more and more massive in terms of the users. Society has becoming more dependent on new media to interact, to inform, and to communicate about just anything. Youth is also a part of the society which grows dependent on new media to search information, in this context: religious content. For instance, if you want to know how to read the Qur'an or to know a certain Hadist, then you can type the keywords and all the information you need will just appear on your smartphone. A lot of people are also using social media to spread their belief. But, on the other hand social media has also provided an innate threat for teenagers and numerous researches has been conducted to show how new media effect on people, especially young people. One of the main reasons for this action is because young people tend to act impulsively without proper knowledge of the context and lead them to spread hate speech to others just based on misleading information. Therefore, this activity was aimed to help youth to have a proper knowledge on how to analyze text based on its context and how to identify misleading information before spreading it to other people. We also discussed with help in order to better understand their social media life and help them analyze their own behavior on using social media and identify hate speech they might encounter. Keywords : Digital literacy, Youth, Religious Content, Social Media, Online News
班腾的青少年对宗教内容的数字素养
如果认为这些媒介能够使公众特别是青少年能够获得与学习新或未知有关的信息(宗教信息的需要)有关的新或未知的信息,那么可以从积极的角度来看。例如,学习阅读古兰经或了解某些圣训,只需要访问不同的伊斯兰网站,媒体用户就可以详细了解《古兰经》、《圣训》等经文。此外,许多公民利用网络和社交媒体作为他们布道的工具,向公众广泛传达伊斯兰价值观。然而,媒体并不总是对社会,尤其是对年轻人有积极的影响。许多关于媒体影响的古典研究也证实,媒体的影响往往是导致青少年消极行为的因素。这是基于这样一种观点:年轻人还没有足够的理解解释其内容,或者批评其“仇恨演讲”等信息,并接受这些信息,然后通过社交媒体向其他年轻人传播。这种连锁行为促进了一种全新的理解。这反过来又推动了这一奉献活动,即为年轻人提供充分的知识和理解,让他们能够阅读通过社交媒体获得的信息,并帮助他们具备分析可能遇到的仇恨言论特征的技术能力。片词:数字识字、青少年、宗教内容、媒体、最新的媒体误读已经成为越来越多的用户。社会越来越依赖新媒体来进行网络连接,信息和交流,什么都可以。《青年》也是建立在新媒体搜索信息基础上的社会的一部分。例如,如果你想知道如何阅读古兰经,或者知道如何使用圣像,那么你就可以拨打键盘,你需要的所有信息就会出现在你的智能手机上。许多人还利用社交媒体传播他们的信仰。但是,在其他社交媒体有手还为青少年和numerous provided an innate威胁与已被conducted展示如何new媒体效应on people,尤其是young people。这种行为的一个主要原因是,年轻人不会故意做出冲动行为,不知道上下文,并导致他们散布仇恨,反对对他人发表错误的信息。因此,这一行动是为了帮助年轻人了解如何根据其背景对文本进行分析,以及如何在向他人传播之前识别错误信息。我们还被指控更好地理解他们的社交媒体生活,并帮助他们分析自己的行为,利用社交媒体和公开的仇恨言论。Keywords:数字文学、青年、宗教包容、社交媒体、在线新闻
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信