Putu Dian Prima Kusuma Dewi, Putu Sukma Megaputri, I. W. Sujana
{"title":"PRO KONTRA SUNAT PEREMPUAN DI INDONESIA : SEBUAH ANALISIS WACANA","authors":"Putu Dian Prima Kusuma Dewi, Putu Sukma Megaputri, I. W. Sujana","doi":"10.25078/vs.v7i1.670","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sunat kaum perempuan di Indonesia dilakukan umumnya didasari oleh adanya tradisi masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Literature review ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa artikel ilmiah terkait sunat perempuan. Literature ini bertujaun untuk menambah wawasan dan kajian terkait pro dan kontra sunat perempuan di Indonesia. Sunat perempuan sendiri di Indonesia diatur dalam Permenkes nomor 1636/Menkes/Per/XI/2010 yang awalnya bertujuan untuk menjamin keamanan dan perlindungan sistem reproduksi perempuan karena faktanya di Indonesia masih banyak praktek sunat perempuan dilakukan oleh dukun bayi dan secara rahasia. Namun hal ini justru mengindikasikan untuk melegalkan tindakan sirkumsisi pada perempuan yang jelas-jelas belum ada evaluasi yang menunjukkan bahwa sirkumsisi itu bermnafaat bagi kesehatan reproduksi perempuan. Berbagai reaksi muncul di masyarakat sehingga Permenkes tentang sunat perempuan ini dicabut pada tahun 2013. Jadi sunat perempuan itu merupakan sebuah tradisi yang bergeser kearah tindakan medikalisasi yang bermanfaat bagi kaum laki-laki namun merugikan bagi kaum perenpuan. Secara medis khitan perempuan belum menunjukkan tingkat validitas kebaikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tradisi khitan perempuan berkemungkinan besar didasarkan atas mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, yang menganggap perempuan sebagai makhluk subordinasi dari laki-laki. ","PeriodicalId":123688,"journal":{"name":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/vs.v7i1.670","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Sunat kaum perempuan di Indonesia dilakukan umumnya didasari oleh adanya tradisi masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Literature review ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa artikel ilmiah terkait sunat perempuan. Literature ini bertujaun untuk menambah wawasan dan kajian terkait pro dan kontra sunat perempuan di Indonesia. Sunat perempuan sendiri di Indonesia diatur dalam Permenkes nomor 1636/Menkes/Per/XI/2010 yang awalnya bertujuan untuk menjamin keamanan dan perlindungan sistem reproduksi perempuan karena faktanya di Indonesia masih banyak praktek sunat perempuan dilakukan oleh dukun bayi dan secara rahasia. Namun hal ini justru mengindikasikan untuk melegalkan tindakan sirkumsisi pada perempuan yang jelas-jelas belum ada evaluasi yang menunjukkan bahwa sirkumsisi itu bermnafaat bagi kesehatan reproduksi perempuan. Berbagai reaksi muncul di masyarakat sehingga Permenkes tentang sunat perempuan ini dicabut pada tahun 2013. Jadi sunat perempuan itu merupakan sebuah tradisi yang bergeser kearah tindakan medikalisasi yang bermanfaat bagi kaum laki-laki namun merugikan bagi kaum perenpuan. Secara medis khitan perempuan belum menunjukkan tingkat validitas kebaikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Tradisi khitan perempuan berkemungkinan besar didasarkan atas mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, yang menganggap perempuan sebagai makhluk subordinasi dari laki-laki.