{"title":"Pembuatan dan Uji Aktivitas Edible Film Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Terhadap Streptococcus Mutans","authors":"Wida Ningsih, Afdhil Arel","doi":"10.31850/makes.v5i3.1833","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Halistosis atau bau mulut disebabkan oleh buruknya perawatan kebersihan mulut, karies gigi, infeksi rongga mulut, mulut kering, merokok dan sisa makanan yang menempel dalam mulut. Perawatan mulut yang biasa dilakukan untuk mencegah halistosis seperti menggosok gigi, menggunakan obat kumur dan menggunakan sediaan penyegar mulut yang berupa permen, spray dan edible film. Edible film yang beredar hanya mengandung mentol yang berfungsi mengatasi iritasi ringan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi edible film yang mengandung antiseptik dari ekstrak daun jeruk purut dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15% dan melakukan evaluasi fisik serta pengujian aktifitas anti bakteri dari edible film. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans menggunakan metoda difusi agar darah. Evaluasi fisik edible film meliputi organoleptis derajat keasaman, kerapuhan, susut pengerinngan, dan ketebalannya. Hasil evaluasi sifat fisik edible film yang diformulasi dibandingkan dengan edible film yang sudah beredar di pasaran dengan merek“GF” yang memperlihatkan sifat fisiksemua formula mendekati sifat fisik edible film “GF”. Hasil pengujian aktivitas antibakteri sediaan menunjukkan diameter rata-rata zona bening paling besar pada F3 yaitu 27,00 mm dibandingkan F1sebesar 23,00 mm dan F2 sebesar 25,67 mm. Ketiga formula edible film yang dihasilkan termasuk dalam kategori respon hambatan bakteri golongan sangat kuat menurut David Stout.","PeriodicalId":439563,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31850/makes.v5i3.1833","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Halistosis atau bau mulut disebabkan oleh buruknya perawatan kebersihan mulut, karies gigi, infeksi rongga mulut, mulut kering, merokok dan sisa makanan yang menempel dalam mulut. Perawatan mulut yang biasa dilakukan untuk mencegah halistosis seperti menggosok gigi, menggunakan obat kumur dan menggunakan sediaan penyegar mulut yang berupa permen, spray dan edible film. Edible film yang beredar hanya mengandung mentol yang berfungsi mengatasi iritasi ringan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi edible film yang mengandung antiseptik dari ekstrak daun jeruk purut dengan variasi konsentrasi 5%, 10% dan 15% dan melakukan evaluasi fisik serta pengujian aktifitas anti bakteri dari edible film. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans menggunakan metoda difusi agar darah. Evaluasi fisik edible film meliputi organoleptis derajat keasaman, kerapuhan, susut pengerinngan, dan ketebalannya. Hasil evaluasi sifat fisik edible film yang diformulasi dibandingkan dengan edible film yang sudah beredar di pasaran dengan merek“GF” yang memperlihatkan sifat fisiksemua formula mendekati sifat fisik edible film “GF”. Hasil pengujian aktivitas antibakteri sediaan menunjukkan diameter rata-rata zona bening paling besar pada F3 yaitu 27,00 mm dibandingkan F1sebesar 23,00 mm dan F2 sebesar 25,67 mm. Ketiga formula edible film yang dihasilkan termasuk dalam kategori respon hambatan bakteri golongan sangat kuat menurut David Stout.