{"title":"Analisis Perbandingan Biaya Transaksi dan Persepsi Peminjam terhadap Prosedur Peminjaman pada Lembaga Keuangan di Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis","authors":"Muhammad Zakri, A. Rifai, Kausar Kausar","doi":"10.31258/jip.17.1.9-20","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sektor keuangan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan ekonomi masyarakat. Masih banyak lembaga keuangan yang membuat sulit dan memberatkan perekonomian masyarakat, karena harus membayar biaya transaksi yang lebih mahal. Semakin tinggi biaya transaksi maka semakin tidak efisien suatu lembaga keuangan. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kecamatan yang memiliki beberapa lembaga keuangan diantaranya adalah Bank BRI, UPK Bantan Pesisir dan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama mengetahui prosedur peminjaman. Kedua, menghitung total besaran biaya transaksi. Ketiga menganalisis persepsi peminjam terhadap prosedur peminjaman pada masing-masing lembaga keuangan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel 30 dimana masing-masing lembaga keuangan di ambil 10 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera memiliki proses prosedur pinjaman yang paling banyak dan panjang yaitu sebanyak 10 prosedur, peminjam lebih efisien menggunakan prosedur peminjaman pada Bank BRI dan UPK Bantan Pesisir. Bank BRI jenis pinjaman KUR lebih efisien dalam penetapan biaya transaksi karena total biaya transaksi lebih kecil dibanding lembaga keuangan lainnya. Persepsi peminjam terhadap prosedur peminjaman pada Bank BRI mendapatkan skor rata-rata dengan kategori sangat baik, sedangkan UPK Bantan Pesisir mendapatkan skor rata-rata dengan kategori baik, dan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera mendapatkan skor rata-rata dengan kategori baik. Namun masih terdapat kekurangan pada variabel kecepatan pelaksanaan di lembaga keuangan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera, peminjam berpendapat bahwa masih banyak hambatan dalam pencairan dana seperti lambatnya proses pencairan dana pinjaman.","PeriodicalId":132097,"journal":{"name":"JIP ( Jurnal Industri dan Perkotaan )","volume":"601 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIP ( Jurnal Industri dan Perkotaan )","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31258/jip.17.1.9-20","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sektor keuangan di Indonesia merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional dan ekonomi masyarakat. Masih banyak lembaga keuangan yang membuat sulit dan memberatkan perekonomian masyarakat, karena harus membayar biaya transaksi yang lebih mahal. Semakin tinggi biaya transaksi maka semakin tidak efisien suatu lembaga keuangan. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kecamatan yang memiliki beberapa lembaga keuangan diantaranya adalah Bank BRI, UPK Bantan Pesisir dan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk: pertama mengetahui prosedur peminjaman. Kedua, menghitung total besaran biaya transaksi. Ketiga menganalisis persepsi peminjam terhadap prosedur peminjaman pada masing-masing lembaga keuangan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, jumlah sampel 30 dimana masing-masing lembaga keuangan di ambil 10 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera memiliki proses prosedur pinjaman yang paling banyak dan panjang yaitu sebanyak 10 prosedur, peminjam lebih efisien menggunakan prosedur peminjaman pada Bank BRI dan UPK Bantan Pesisir. Bank BRI jenis pinjaman KUR lebih efisien dalam penetapan biaya transaksi karena total biaya transaksi lebih kecil dibanding lembaga keuangan lainnya. Persepsi peminjam terhadap prosedur peminjaman pada Bank BRI mendapatkan skor rata-rata dengan kategori sangat baik, sedangkan UPK Bantan Pesisir mendapatkan skor rata-rata dengan kategori baik, dan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera mendapatkan skor rata-rata dengan kategori baik. Namun masih terdapat kekurangan pada variabel kecepatan pelaksanaan di lembaga keuangan Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDesa Mandiri Sejahtera, peminjam berpendapat bahwa masih banyak hambatan dalam pencairan dana seperti lambatnya proses pencairan dana pinjaman.