Identifikasi Citra Plasmodium Guna Mendeteksi Parasit Penyakit Malaria dengan Menggunakan Algorithm Convolutional Neural Network

Theopilus Bayu
{"title":"Identifikasi Citra Plasmodium Guna Mendeteksi Parasit Penyakit Malaria dengan Menggunakan Algorithm Convolutional Neural Network","authors":"Theopilus Bayu","doi":"10.30738/st.vol8.no2.a12796","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Malaria merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sel protozoa yang dinamakan Plasmodium, dalam perkembangannya sel Plasmodium akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah. Deteksi penyakit malaria merupakan sesuatu yang sulit karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Parasit malaria dapat di lakukan identifikasi dengan menggunakan microscope untuk melihat apakah ada atau tidaknya Plasmodium dalam sel darah merah. Akan tetapi metode ini sangat bergantung pada kualitas dari microscope. Dikembangkan sebuah model computer vision dengan menggunakan CNN (convolutional neural network). Model dikembangkan dengan melakukan komparasi arsitektur model ResNet-101, AlexNet, dan VGG-19 dengan memberikan dua skenario penentuan learning rate yaitu minimum learning rate dan maximum learning rate with slice. Proses training masing-masing model menggunakan 10 epoch. Digunakan tools/ library fast.ai untuk melakukan pembentukan model yang ada. Hasil dari penelitian yang berjudul Klasifikasi Citra Plasmodium Guna Mendeteksi Parasit Penyakit Malaria dengan menggunakan Algoritma CNN ini didapatkan bahwa arsitektur model ResNet-101 memiliki akurasi yang jauh lebih baik dibandingkan model AlexNet dan VGG-19, baik dengan menggunakan minimum learning rate maupun maximum learning rate, proses training model arsitektur ResNet-101 dengan menggunakan maximum learning rate with slice memiliki akurasi paling baik sebesar 0.97586% dan presisi sebesar 0.98249% dibandingkan dengan arsitektur AlexNet dan VGG-19.","PeriodicalId":433636,"journal":{"name":"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","volume":"330 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30738/st.vol8.no2.a12796","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Malaria merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sel protozoa yang dinamakan Plasmodium, dalam perkembangannya sel Plasmodium akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah. Deteksi penyakit malaria merupakan sesuatu yang sulit karena membutuhkan waktu yang cukup lama. Parasit malaria dapat di lakukan identifikasi dengan menggunakan microscope untuk melihat apakah ada atau tidaknya Plasmodium dalam sel darah merah. Akan tetapi metode ini sangat bergantung pada kualitas dari microscope. Dikembangkan sebuah model computer vision dengan menggunakan CNN (convolutional neural network). Model dikembangkan dengan melakukan komparasi arsitektur model ResNet-101, AlexNet, dan VGG-19 dengan memberikan dua skenario penentuan learning rate yaitu minimum learning rate dan maximum learning rate with slice. Proses training masing-masing model menggunakan 10 epoch. Digunakan tools/ library fast.ai untuk melakukan pembentukan model yang ada. Hasil dari penelitian yang berjudul Klasifikasi Citra Plasmodium Guna Mendeteksi Parasit Penyakit Malaria dengan menggunakan Algoritma CNN ini didapatkan bahwa arsitektur model ResNet-101 memiliki akurasi yang jauh lebih baik dibandingkan model AlexNet dan VGG-19, baik dengan menggunakan minimum learning rate maupun maximum learning rate, proses training model arsitektur ResNet-101 dengan menggunakan maximum learning rate with slice memiliki akurasi paling baik sebesar 0.97586% dan presisi sebesar 0.98249% dibandingkan dengan arsitektur AlexNet dan VGG-19.
疟疾是一种由原生动物细胞引起的疾病,这种细胞被称为疟原虫,在增殖过程中,疟原虫细胞将进入并消灭红细胞。了解疟疾是一件困难的事情,因为它需要相当长的时间。通过使用微镜观察红细胞中是否存在血浆。然而,这种方法在很大程度上取决于微镜的质量。通过CNN开发了一个新型计算机模型是通过对resne- 101、AlexNet和vggnet -19模型进行比较而发展起来的,它提供了两个学习速率的估计场景,即最低学习速率和最大学习速度与slice。每个模型的培训过程使用10 epoch。使用工具/快速图书馆。人工智能来建立模型。这项名为Plasmodium Citra分类的研究发现,使用CNN的这个算法可以检测疟疾寄生虫,从而发现resne- 101模型的结构比AlexNet和VGG-19模型更准确,通过最低的学习速率和最大的学习速率,采用利斯特-101建筑模型的最大学习速率,与AlexNet建筑和vgg19相比,准确率最高为0.97586%,精度最高为0.98249%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信