PELUANG DAN TANTANGAN PROVINSI JAWA TENGAH MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI DAN TERCIPTANYA GENERASI EMAS : KAJIAN ANALISIS ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN, KETENAGAKERJAAN DATA KEPENDUDUKAN 2018
{"title":"PELUANG DAN TANTANGAN PROVINSI JAWA TENGAH MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI DAN TERCIPTANYA GENERASI EMAS : KAJIAN ANALISIS ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN, KETENAGAKERJAAN DATA KEPENDUDUKAN 2018","authors":"Retno Setyowati, Mujahidatul Musfiroh, Najib Najib","doi":"10.13057/PLACENTUM.V7I2.33200","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Indonesia dengan dampak demografi yang sangat bervariasi, baik dari bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa data pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI 2017) dikaitkan dengan dampak demografi penduduk.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dari data SDKI 2017. Sampel penelitian dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan dan desain sampel dalam SDKI 2017. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner SDKI 2017.Hasil: Gambaran tingkat pendidikan responden yaitu 41% responden wanita dan 43% responden pria yang berusia 15-45 tahun mempunyai pendidikan SLTA atau lebih tinggi. Tingkat kesehatan menunjukan kepedulian responden memiliki jaminan kesehatan yaitu sebesar 58% responden wanita dan 57% responden pria. Kajian ketenagakerjaan responden menunjukan tenaga kerja yang berusia 15-49 tahun yaitu 98% tenaga kerja pria dan 53% tenaga kerja wanita.Kesimpulan: Penelitian menunjukan bahwa tingkat responden sebagian besar masih dalam kategori menengah dan kepedulian responden terhadap kualitas kesehatan penduduk masih rendah. Aspek ketenagakerjaan menunjukan bahwa responden yang bekerja sudah memasuki usia produktif namun masih didomininasi tenaga kerja pria. Belum optimal keterlibatan wanita dalam menunjang aspek ekonomi.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.13057/PLACENTUM.V7I2.33200","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Indonesia dengan dampak demografi yang sangat bervariasi, baik dari bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa data pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI 2017) dikaitkan dengan dampak demografi penduduk.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dari data SDKI 2017. Sampel penelitian dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan dan desain sampel dalam SDKI 2017. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner SDKI 2017.Hasil: Gambaran tingkat pendidikan responden yaitu 41% responden wanita dan 43% responden pria yang berusia 15-45 tahun mempunyai pendidikan SLTA atau lebih tinggi. Tingkat kesehatan menunjukan kepedulian responden memiliki jaminan kesehatan yaitu sebesar 58% responden wanita dan 57% responden pria. Kajian ketenagakerjaan responden menunjukan tenaga kerja yang berusia 15-49 tahun yaitu 98% tenaga kerja pria dan 53% tenaga kerja wanita.Kesimpulan: Penelitian menunjukan bahwa tingkat responden sebagian besar masih dalam kategori menengah dan kepedulian responden terhadap kualitas kesehatan penduduk masih rendah. Aspek ketenagakerjaan menunjukan bahwa responden yang bekerja sudah memasuki usia produktif namun masih didomininasi tenaga kerja pria. Belum optimal keterlibatan wanita dalam menunjang aspek ekonomi.