PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PERKUMPULAN PENCAK SILAT CINGKRIG SERBAGUNA MELALUI PROGRAM PELATIHAN PENCAK SILAT

T. Hidayatullah
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PERKUMPULAN PENCAK SILAT CINGKRIG SERBAGUNA MELALUI PROGRAM PELATIHAN PENCAK SILAT","authors":"T. Hidayatullah","doi":"10.15408/jko.v2i2.28282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Silat Cingkrig merupakan faktor penyatu dan pengikat dari masyarakat Betawi. Hal ini bisa dibuktikan bahwa silat cingkrig banyak digunakan dalam adat Betawi pada acara- acara, seperti pernikahan yaitu palang pintu. Namun seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi baik dalam bidang teknologi informasi maupun teknologi transportasi mendorong munculnya produk-produk kebudayaan baru dalam masyarakat yang telah membuat tradisi kebudayaan Betawi kian jarang terlihat. Akhirnya sebagian generasi muda kurang mengetahui tradisi kesenian Betawi, salah satunya Silat Cingkrig dan tradisi buka palang pintu pada perkawinan masyarakat Betawi. Keberadaan sebuah “Perkumpulan Pencak Silat Cingkrig Serbaguna” yang didirikan oleh H. Sinan memberikan dampak berupa perubahan ekosistem lingkungan hidup dan perubahan perilaku sosial dan budaya. Pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu cara dalam pengembangan masyarakat mandiri. Salah satunya adalah melalui pembentukan perkumpulan tersebut yang kemudian dilatih agar mempunyai kemauan,  pengetahuan, dan kemampuan untuk mandiri. Pemberdayaan merupakan hakikat pendidikan karena apa yang disebut dengan pendidikan adalah usaha untuk memberdayakan individu, meningkatkan kemampuan individu, dan mengembangkan potensi yang ada pada diri individu tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Muhtadi dan Hermansyah yang menjelaskan tahapan POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya Perkumpulan Pencak Silat Cangkring Serbaguna tersebut dengan menggunakan proses pemberdayaan yang dilakukan menghasilkan dua hasil yaitu, dapat meningkatkan pelestarian budaya Betawi dan meningkatkan kesejahteraan para aggotanya untuk dapat mendapatkan penghasilan.","PeriodicalId":360535,"journal":{"name":"Jurnal Kommunity Online","volume":"87 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kommunity Online","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/jko.v2i2.28282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Silat Cingkrig merupakan faktor penyatu dan pengikat dari masyarakat Betawi. Hal ini bisa dibuktikan bahwa silat cingkrig banyak digunakan dalam adat Betawi pada acara- acara, seperti pernikahan yaitu palang pintu. Namun seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi baik dalam bidang teknologi informasi maupun teknologi transportasi mendorong munculnya produk-produk kebudayaan baru dalam masyarakat yang telah membuat tradisi kebudayaan Betawi kian jarang terlihat. Akhirnya sebagian generasi muda kurang mengetahui tradisi kesenian Betawi, salah satunya Silat Cingkrig dan tradisi buka palang pintu pada perkawinan masyarakat Betawi. Keberadaan sebuah “Perkumpulan Pencak Silat Cingkrig Serbaguna” yang didirikan oleh H. Sinan memberikan dampak berupa perubahan ekosistem lingkungan hidup dan perubahan perilaku sosial dan budaya. Pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu cara dalam pengembangan masyarakat mandiri. Salah satunya adalah melalui pembentukan perkumpulan tersebut yang kemudian dilatih agar mempunyai kemauan,  pengetahuan, dan kemampuan untuk mandiri. Pemberdayaan merupakan hakikat pendidikan karena apa yang disebut dengan pendidikan adalah usaha untuk memberdayakan individu, meningkatkan kemampuan individu, dan mengembangkan potensi yang ada pada diri individu tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Muhtadi dan Hermansyah yang menjelaskan tahapan POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya Perkumpulan Pencak Silat Cangkring Serbaguna tersebut dengan menggunakan proses pemberdayaan yang dilakukan menghasilkan dua hasil yaitu, dapat meningkatkan pelestarian budaya Betawi dan meningkatkan kesejahteraan para aggotanya untuk dapat mendapatkan penghasilan.
通过训练有素的三轮车SILAT CINGKRIG社区的授权
鹤哥的武术是Betawi社会的融合和结合的因素。这可以证明,silat cingkrig在某些场合被广泛用于Betawi的习俗中,比如门挡。但随着时间的推移,信息技术和交通技术的技术进步使得新的文化产品在社会中变得越来越罕见。最后,一些年轻一代对Betawi艺术的传统缺乏了解,其中之一是“银杏酸盐”,是为Betawi人民的婚姻打开大门的传统。由H. Sinan创建的“多用途黄绿色武术协会”的存在,对环境生态系统的改变以及社会和文化行为的改变产生了影响。社区赋权方法成为独立社会发展的一种方式。其中之一是建立一个这样的协会,这个协会后来被训练成拥有独立的意志、知识和能力。授权是教育的本质,因为所谓的教育是一种赋予个人权力、增强个人能力和发展个人潜力的努力。本研究采用描述性质的定性研究,采用观察、采访和文献研究等数据收集技术。至于这项研究中使用的理论,muhitu和Hermansyah提出的赋格理论解释了POAC的阶段(计划、组织、实现和控制)。这项研究的结果表明,通过使用赋税过程进行的多用途潘氏塞拉特会议产生了两种结果:一种是促进Betawi文化的保护,另一种是提高农民的福利以获得收入。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信