Kajian Pemanfataan Padang Lamun Sebagai Lahan Budidaya Ikan Baronang di Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai

Firdaut Ismail, Nebuchadnezzar Akbar, R. E. Paembonan, Irmalita Tahir
{"title":"Kajian Pemanfataan Padang Lamun Sebagai Lahan Budidaya Ikan Baronang di Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai","authors":"Firdaut Ismail, Nebuchadnezzar Akbar, R. E. Paembonan, Irmalita Tahir","doi":"10.33387/JIKK.V2I1.1195","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan. Salah satu penyebabnya adalah pemanfaatan daerah pantai yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan padang lamun. Ancaman terhadap eksistensi padang lamun ini diduga menyebabkan ikan baronang menurunnya nilai produksi hal ini akan memberikan pengaruh terhadap kondisi stok ikan baronang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasikan kondisi ekosistem lamun di perairan di Pulau Sembilan, (2) Menganalisis hubungan kondisi ekologis padang lamun terhadap pertumbuhan ikan baronang di Pulau Sembilan. Pengumpulan data dilakukan sejak bulan Agustus hingga September 2015 di padang lamun perairan Pulau Liang-liang, Kabupaten Sinjai. Pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan melakukan pengukuran kualitas air, kerapatan arus, kerapatan, penutupan lamun dan pertumbuhan ikan baronang. Pengamatan terhadap padang lamun di perairan Pulau Liang-liang merupakan vegetisi campuran (heterospesifik) yang didominasi oleh Cymodocea serrulata di stasiun I, II dan III serta didominasi oleh Syringodium isoetifolium dan Halodule Uninervis, dengan total kerapatan 214 ( teg/m2), penutupan 20.15 ( % ) pada stasiun I, Stasiun II dengan total kerapatan 129 ( teg/m2), penutupan 9.66 ( % ) sedangkan pada stasiun III dengan total kerapatan 188 ( teg/m2), penutupan 10.84 ( % ). Pengamatan terhadap pertumbuhan ikan baronang S.canaliculatus dibedakan atas stasiun I mencapai kisaran 10 g, sedangkan pengamatan pada Stasiun II dengan pertambahan bobot berat selama penelitian adalah 5 g dan pengamatan pada Stasiun III (Pasir berlempung) pertumbuhan berat 8 g. Kata kunci : kajian, padang lamun, ikan baronang, pulau sembilan","PeriodicalId":325879,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33387/JIKK.V2I1.1195","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan. Salah satu penyebabnya adalah pemanfaatan daerah pantai yang dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan padang lamun. Ancaman terhadap eksistensi padang lamun ini diduga menyebabkan ikan baronang menurunnya nilai produksi hal ini akan memberikan pengaruh terhadap kondisi stok ikan baronang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasikan kondisi ekosistem lamun di perairan di Pulau Sembilan, (2) Menganalisis hubungan kondisi ekologis padang lamun terhadap pertumbuhan ikan baronang di Pulau Sembilan. Pengumpulan data dilakukan sejak bulan Agustus hingga September 2015 di padang lamun perairan Pulau Liang-liang, Kabupaten Sinjai. Pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan melakukan pengukuran kualitas air, kerapatan arus, kerapatan, penutupan lamun dan pertumbuhan ikan baronang. Pengamatan terhadap padang lamun di perairan Pulau Liang-liang merupakan vegetisi campuran (heterospesifik) yang didominasi oleh Cymodocea serrulata di stasiun I, II dan III serta didominasi oleh Syringodium isoetifolium dan Halodule Uninervis, dengan total kerapatan 214 ( teg/m2), penutupan 20.15 ( % ) pada stasiun I, Stasiun II dengan total kerapatan 129 ( teg/m2), penutupan 9.66 ( % ) sedangkan pada stasiun III dengan total kerapatan 188 ( teg/m2), penutupan 10.84 ( % ). Pengamatan terhadap pertumbuhan ikan baronang S.canaliculatus dibedakan atas stasiun I mencapai kisaran 10 g, sedangkan pengamatan pada Stasiun II dengan pertambahan bobot berat selama penelitian adalah 5 g dan pengamatan pada Stasiun III (Pasir berlempung) pertumbuhan berat 8 g. Kata kunci : kajian, padang lamun, ikan baronang, pulau sembilan
海草群落位于潮汐的最低点,直到太阳的光线仍能到达海底的某个深度。海草田是一个初级和次生生产力很高的社区,产生了大量的碎屑,能够支持各种各样的动物群落。原因之一是沿海地区的利用可能会影响海草平原的存在。这种对海葵存在的威胁被认为导致了海葵生产价值的下降,这将导致男爵养殖场的状况。这项研究的目的是(1)确定九大岛海葵的生态系统状况,(2)分析海葵田的生态状况与九岛男爵的生长关系。数据收集发生在2015年8月至9月,在新江江流域的龙洞海区。通过测量水质量、流密度、密度、海带风干和准男爵的生长,直接从现场收集数据。对当地海草在洞穴是vegetisi岛水域的混合物(heterospesifik)由Cymodocea serrulata车站I, II和III由Syringodium isoetifolium和Halodule Uninervis,总共有密度214 (teg / m2),关闭20 . 15(%)在车站车站I, II总共有129密度(teg / m2),接近9 . 66(%),而在车站188三世与总密度(teg / m2),接近10 . 84(%)。观察巴隆- S - canaliculatus的影响范围为10克,而在研究过程中增加体重的第二站是5克,在3号站(突出的沙子)是8克。关键词:海门,男爵,九岛
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信