ANALISA PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEINGINAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DI BATAM DENGAN KETERIKATAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIATOR DITINJAU DARI METODE REGRESI LINEAR
{"title":"ANALISA PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP KEINGINAN PEMBELIAN OLEH KONSUMEN DI BATAM DENGAN KETERIKATAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIATOR DITINJAU DARI METODE REGRESI LINEAR","authors":"Widi Nugraha","doi":"10.36352/JT-IBSI.V4I1.187","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Media sosial telah berkembang pesat dan mengubah latar belakang komunikasi pemasaran secara langsung. Perubahan ini menciptakan ikatan kuat antara tenaga pemasaran terhadap konsumen karena komunikasi dapat dilakukan dengan cepat dan berkesinambungan. Tenaga pemasaran dapat dengan mudah memperkenalkan berbagai merek produk dan layanan baru kepada konsumen serta mengubah respon konsumen untuk membuat keputusan. Penelitian ini mempelajari pengaruh pemasaran melalui media sosial terhadap keinginan pembelian dengan keterikatan emosional konsumen sebagai mediatornya. Objek penelitian ini adalah pengguna media sosial di Batam . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam p enelitian ini di dapat 315 responden untuk pengolahan data. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa keinginan pembelian oleh konsumen dapat dipengaruhi oleh pemasaran melalui jaringan media sosial. Akan tetapi pemasaran melalui jaringan media sosial ini harus ditunjang oleh faktor keterikatan konsumen sebagai mediator supaya dapat membangkitkan keinginan pembelian oleh konsumen. Dari hal ini, maka pelaku pemasaran harus dapat menciptakan keterikatan emosional konsumen terhadap produk yang dipasarkan terlebih dahulu untuk dapat sukses dalam pemasaran melalui jaringan media sosial. Keterikatan emosional konsumen dapat dibangun dari komunikasi yang lebih intens dilakukan di media sosial, sebagai contoh melalui kolom komentar, membuat komunitas dan membagikan iklan atau layanan yang mengikuti tren di media sosial.","PeriodicalId":375423,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36352/JT-IBSI.V4I1.187","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Media sosial telah berkembang pesat dan mengubah latar belakang komunikasi pemasaran secara langsung. Perubahan ini menciptakan ikatan kuat antara tenaga pemasaran terhadap konsumen karena komunikasi dapat dilakukan dengan cepat dan berkesinambungan. Tenaga pemasaran dapat dengan mudah memperkenalkan berbagai merek produk dan layanan baru kepada konsumen serta mengubah respon konsumen untuk membuat keputusan. Penelitian ini mempelajari pengaruh pemasaran melalui media sosial terhadap keinginan pembelian dengan keterikatan emosional konsumen sebagai mediatornya. Objek penelitian ini adalah pengguna media sosial di Batam . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam p enelitian ini di dapat 315 responden untuk pengolahan data. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa keinginan pembelian oleh konsumen dapat dipengaruhi oleh pemasaran melalui jaringan media sosial. Akan tetapi pemasaran melalui jaringan media sosial ini harus ditunjang oleh faktor keterikatan konsumen sebagai mediator supaya dapat membangkitkan keinginan pembelian oleh konsumen. Dari hal ini, maka pelaku pemasaran harus dapat menciptakan keterikatan emosional konsumen terhadap produk yang dipasarkan terlebih dahulu untuk dapat sukses dalam pemasaran melalui jaringan media sosial. Keterikatan emosional konsumen dapat dibangun dari komunikasi yang lebih intens dilakukan di media sosial, sebagai contoh melalui kolom komentar, membuat komunitas dan membagikan iklan atau layanan yang mengikuti tren di media sosial.