Ni Komang Sri Julyantari, I. Purnama, Komang Budiarta, Putu Riska Yunita Srinandari
{"title":"Digital Marketing Untuk Peningkatan Promosi dan Pemasaran Produk Kembang Rampai Serta Perbaikan Manajemen Keuangan","authors":"Ni Komang Sri Julyantari, I. Purnama, Komang Budiarta, Putu Riska Yunita Srinandari","doi":"10.25008/abdiformatika.v2i2.154","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kembang Rampai adalah aneka ragam bunga & pandan arum yang ditempatkan di tengah - tengah canang sari sebagai lambang dari kehidupan ini yang penuh dengan perbedaan. Kembang rampai dalam canang sari; cara membuat dan makna filosofisnya menurut Hindu Dharma sebagaimana disebutkan kembang rampai ini memiliki dua arti yang terdiri dari kembang berarti bunga dan rampai berarti beraneka ragam atau bermacam-macam. Ibu Ni Komang Sulasmi adalah salah satu IKM kembang rampai yang terdapat di kecamatan Sideman, Karangasem. Ibu Ni Komang Sulasmi memulai usaha kembang rampainya pada tahun 2000 sampai saat ini. Dalam satu hari ibu Ni Komang Sulasmi dapat melakukan proses pemotongan daun pandan untuk dijadikan kembang rampai sebanyak 4 ikat besar. Dari hasil wawancara pemilik IKM yakni ibu Ni Komang Sulasmi untuk pemesanan kembang rampai saat ini dilakukan dengan cara menjual kembang rampai pada para pedagang canang, pemesanan secara langsung dari konsumen yang membutuhkan dan door to door. Selain itu untuk media promosi seperti sosial media juga IKM kembang rampai ini masih belum ada dan belum memanfaatkan digital marketing. Hal inilah yang menjadi permasalahan di IKM kembang rampai. Sehingga produksi dari kembang rampai tidak dapat meluas ke berbagai daerah,hanya mencakup daerah Sidemen saja. Selain permasalahan digital marketing, permasalahan berikutnya adalah tidak adanya pencatatan manajemen keuangan, menurut pemilik IKM ini untuk pencatatan keuangan sulit dilakukan dikarenakan saat menerima pembayaran dari konsumen pemilik langsung membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan lainnya. Dari permasalahan utama tersebut diberikan solusi pada kegiatan pengabdian ini yaitu pelatihan pemanfaatan digital marketing untuk memperkenalkan usaha pada masyarakat luas dan pelatihan pengelolaan keuangan. Indikator capaian adalah mampu memperkenalkan usaha mitra kepada masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan jumlah customer 50% dari sebelum pelatihan. Mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mitra dalam pengelolaan keuangan hingga 50%.","PeriodicalId":325616,"journal":{"name":"Abdiformatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Informatika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Abdiformatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Informatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25008/abdiformatika.v2i2.154","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kembang Rampai adalah aneka ragam bunga & pandan arum yang ditempatkan di tengah - tengah canang sari sebagai lambang dari kehidupan ini yang penuh dengan perbedaan. Kembang rampai dalam canang sari; cara membuat dan makna filosofisnya menurut Hindu Dharma sebagaimana disebutkan kembang rampai ini memiliki dua arti yang terdiri dari kembang berarti bunga dan rampai berarti beraneka ragam atau bermacam-macam. Ibu Ni Komang Sulasmi adalah salah satu IKM kembang rampai yang terdapat di kecamatan Sideman, Karangasem. Ibu Ni Komang Sulasmi memulai usaha kembang rampainya pada tahun 2000 sampai saat ini. Dalam satu hari ibu Ni Komang Sulasmi dapat melakukan proses pemotongan daun pandan untuk dijadikan kembang rampai sebanyak 4 ikat besar. Dari hasil wawancara pemilik IKM yakni ibu Ni Komang Sulasmi untuk pemesanan kembang rampai saat ini dilakukan dengan cara menjual kembang rampai pada para pedagang canang, pemesanan secara langsung dari konsumen yang membutuhkan dan door to door. Selain itu untuk media promosi seperti sosial media juga IKM kembang rampai ini masih belum ada dan belum memanfaatkan digital marketing. Hal inilah yang menjadi permasalahan di IKM kembang rampai. Sehingga produksi dari kembang rampai tidak dapat meluas ke berbagai daerah,hanya mencakup daerah Sidemen saja. Selain permasalahan digital marketing, permasalahan berikutnya adalah tidak adanya pencatatan manajemen keuangan, menurut pemilik IKM ini untuk pencatatan keuangan sulit dilakukan dikarenakan saat menerima pembayaran dari konsumen pemilik langsung membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan lainnya. Dari permasalahan utama tersebut diberikan solusi pada kegiatan pengabdian ini yaitu pelatihan pemanfaatan digital marketing untuk memperkenalkan usaha pada masyarakat luas dan pelatihan pengelolaan keuangan. Indikator capaian adalah mampu memperkenalkan usaha mitra kepada masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan jumlah customer 50% dari sebelum pelatihan. Mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mitra dalam pengelolaan keuangan hingga 50%.