M. Rahmad, Tri Krianto Karjoso, Emy Leonita, Novita Rany, Irwan Muryanto
{"title":"ANALISIS POLA ASUH GIZI PADA BALITA GIZI KURANG","authors":"M. Rahmad, Tri Krianto Karjoso, Emy Leonita, Novita Rany, Irwan Muryanto","doi":"10.35910/JBKM.V5I1.336","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan juga perawatan kesehatan serta sumber lain demi kelangsungan hidup, pertumbuhan serta perkembangan anak. Kejadian gizi kurang salah satunya disebabkan oleh pola asuh ibu terhadap balita, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang bagaimana pola asuh gizi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sungai Parit Kabupaten Indragiri Hulu.. \nMetode: Jenis penelitian kualitatif analitik dengan design fenomenalogi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawacara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang terbagi atas 4 informan utama (pengasuh utama/ibu), dan 9 informan pendukung (4 keluarga, 4 penanggung jawab program gizi, 1 kader). \nHasil: Masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pola asuh gizi, belum tepatnya praktek pemberian MP ASI dan pengaturan menu makan anak, masih belum baiknya penerapan pemanfaatan pelayanan kesehatan serta penerapan sanitasi yang masih buruk. \nKesimpulan: Belum baiknya penerapan pola asuh gizi di wilayah puskesmas sungai parit, hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pola asuh gizi, rendahnya pemberian ASI Eksklusif kepada balita, belum tepatnya praktek pemberian MP ASI kepada anak, pengaturan menu makanan yang kurang bervariasi, penerapan pemanfataan pelayanan kesehatan yang belum baik dan penerapan sanitasi lingkungan yang masih buruk.","PeriodicalId":126244,"journal":{"name":"Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)","volume":"408 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35910/JBKM.V5I1.336","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latarbelakang: Pola asuh gizi adalah bagian dari pola asuh anak mencakup praktik rumah tangga yang diwujudkan dengan tersedianya pangan juga perawatan kesehatan serta sumber lain demi kelangsungan hidup, pertumbuhan serta perkembangan anak. Kejadian gizi kurang salah satunya disebabkan oleh pola asuh ibu terhadap balita, terutama dalam hal asupan gizi keluarga, mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang bagaimana pola asuh gizi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Sungai Parit Kabupaten Indragiri Hulu..
Metode: Jenis penelitian kualitatif analitik dengan design fenomenalogi. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawacara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Jumlah informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang terbagi atas 4 informan utama (pengasuh utama/ibu), dan 9 informan pendukung (4 keluarga, 4 penanggung jawab program gizi, 1 kader).
Hasil: Masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pola asuh gizi, belum tepatnya praktek pemberian MP ASI dan pengaturan menu makan anak, masih belum baiknya penerapan pemanfaatan pelayanan kesehatan serta penerapan sanitasi yang masih buruk.
Kesimpulan: Belum baiknya penerapan pola asuh gizi di wilayah puskesmas sungai parit, hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pola asuh gizi, rendahnya pemberian ASI Eksklusif kepada balita, belum tepatnya praktek pemberian MP ASI kepada anak, pengaturan menu makanan yang kurang bervariasi, penerapan pemanfataan pelayanan kesehatan yang belum baik dan penerapan sanitasi lingkungan yang masih buruk.