ASAL-USUL, UNSUR-UNSUR DAN PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA SERTA KETERATURAN YANG MENGATURNYA DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA PARĀVIDYĀ-APARĀVIDYĀ

Yang Mengaturnya, Dalam Perspektif, Paradigma PARĀVIDYĀ-APARĀVIDYĀ, Prasanthy Devi Maheswari, Veda Jyotih, J. Agama, dan Sains
{"title":"ASAL-USUL, UNSUR-UNSUR DAN PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA SERTA KETERATURAN YANG MENGATURNYA DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA PARĀVIDYĀ-APARĀVIDYĀ","authors":"Yang Mengaturnya, Dalam Perspektif, Paradigma PARĀVIDYĀ-APARĀVIDYĀ, Prasanthy Devi Maheswari, Veda Jyotih, J. Agama, dan Sains","doi":"10.61330/vedajyotih.v1i1.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Banyak sarjana mendefinisikan bahwa “ilmu adalah pengetahuan sistematis tentang fisika atau dunia material yang diperoleh melalui pengamatan dan percobaan”. Sehingga di luar definisi itu dipandang bukan ilmu. Belakangan ini disadari definisi seperti itu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan manusia akan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan lahiriah dan rohaniah. Mānava Dharmaśastra V.109; “Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, dan jiwa manusia dengan pelajaran suci dan tapa brata, serta kecerdasan dengan pengetahuan yang benar”. \nMemahami kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan yang holisik inilah, maka Veda menyediakan fasilitas keduanya yang dinyatakan oleh Mundaka Upaniśad sebagai paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā. Keunggulan paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā adalah tingkat ketelitiannya dan keunggulan aksiologinya. Jika dunia ilmu pengetahuan sepakat menggunakan paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā, maka dunia tidak akan dieksploitasi liar. Sehingga ada jaminan aksiologis atas keselamatan manusia dari bencana egoisme dalam mengeksploitasi dunia. \nPenelitian ini adalah penelitian kualitatif, objek studinya adalah studi pustaka atas pandangan para ilmuan terhadap proses terciptanya alam semesta dan hubungannya dengan manusia. Data-data diperoleh melalui berbagai pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori-teori Advaita Vedānta, dan teknik analisa data digunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa para ilmuwan di era post-modern sekarang ini perlu mempertimbangkan satu paradigma baru yang mana di dalam Veda disebut paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā. Paradigma inilah yang digadang-gadang menjadi paradigma holistik oleh para ilmuwan post-modern. Walaupun paradigma ini adalah paradigma purba dalam Veda, namun dibutuhkan oleh dunia modern.","PeriodicalId":298696,"journal":{"name":"Veda Jyotih: Jurnal Agama dan Sains","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Veda Jyotih: Jurnal Agama dan Sains","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61330/vedajyotih.v1i1.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Banyak sarjana mendefinisikan bahwa “ilmu adalah pengetahuan sistematis tentang fisika atau dunia material yang diperoleh melalui pengamatan dan percobaan”. Sehingga di luar definisi itu dipandang bukan ilmu. Belakangan ini disadari definisi seperti itu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan manusia akan ilmu pengetahuan yang meliputi kebutuhan lahiriah dan rohaniah. Mānava Dharmaśastra V.109; “Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, dan jiwa manusia dengan pelajaran suci dan tapa brata, serta kecerdasan dengan pengetahuan yang benar”. Memahami kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan yang holisik inilah, maka Veda menyediakan fasilitas keduanya yang dinyatakan oleh Mundaka Upaniśad sebagai paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā. Keunggulan paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā adalah tingkat ketelitiannya dan keunggulan aksiologinya. Jika dunia ilmu pengetahuan sepakat menggunakan paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā, maka dunia tidak akan dieksploitasi liar. Sehingga ada jaminan aksiologis atas keselamatan manusia dari bencana egoisme dalam mengeksploitasi dunia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, objek studinya adalah studi pustaka atas pandangan para ilmuan terhadap proses terciptanya alam semesta dan hubungannya dengan manusia. Data-data diperoleh melalui berbagai pustaka yang relevan dengan penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori-teori Advaita Vedānta, dan teknik analisa data digunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa para ilmuwan di era post-modern sekarang ini perlu mempertimbangkan satu paradigma baru yang mana di dalam Veda disebut paradigma Parāvidyā dan Aparāvidyā. Paradigma inilah yang digadang-gadang menjadi paradigma holistik oleh para ilmuwan post-modern. Walaupun paradigma ini adalah paradigma purba dalam Veda, namun dibutuhkan oleh dunia modern.
元素的起源、宇宙创造的过程和秩序安排的视角研究范式ĀVIDYĀ-APARĀVIDYĀ
很多学者定义说:“科学是系统的物理知识,或通过观察和实验获得的物质世界”。所以定义之外被视为不是科学。近年来实现这样的定义不能满足人类需求都会覆盖的科学精神和外在需求。阿斯特拉瓦佛法MāśV . 109个;人的身体被水洁净,心灵被真理成圣,灵魂被圣别,智慧被真知识成圣。这对科学的理解人类需求holisik Mundaka所陈述的,那么两者吠陀提供设施Upaniāśad作为范例读经vidyā和āApar vidyā。卓越研究范式āvidyā和āApar vidyā是ketelitiannya水平和aksiologinya优势。如果全世界都同意使用科学研究范式āvidyā和āApar vidyā,不会利用野生世界。所以有附带aksiologis剥削世界中自私的灾难的人类安全。定性研究,研究对象是研究文献研究的科学家们对这一过程创造宇宙和人类的关系。通过这些文献与研究相关的数据。所用的理论是理论Advaita韦德ānta,定性数据分析技术使用描述性分析。研究结果发现科学家在这个后现代时代现在需要考虑一个新范式在吠陀中叫做研究范式āvidyā和āApar vidyā。这就是digadang-gadang范式成为科学家后现代的整体范式。虽然这是吠陀中原始的范例范例,但现代世界所需要的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信