{"title":"The relationship of stunting with the level of development of children aged 48-59 months in TK Annisa Majene in 2019","authors":"I. Ar","doi":"10.36339/jhest.v2i1.38","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U). Kejadian stunting yang berlangsung sejak masa anak-anak memiliki hubungan sangat kuat terhadap motorik lambat dan IQ (Intellgence Quotient) lebih rendah. Tingkat perkembangan anak memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan sumber daya yang normal hal ini menjadi dampak tingkat kognitif , prestasi belajar dan psikososial buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah hubungan kejadian stunting dengan tingkat perkembangan balita usia 48-59 bulan di TK Annisa Majene 2019 . Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study dengan metode Exhaustive Sampling dan instrumen yang digunakan adalah microtoise dan grafik sedangkan kuesioner tingkat perkembangan adalah kuesioner KPSP. Sampel yang digunakan adalah balita umur 48-59 bulan sebanyak 34 orang. Hasil analisis yang telah diuji Chi Square menunjukkan bahwa ditolak dengan nilai signifikan sebesar 0,934 yang berarti lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sehingga Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian stunting dengan tingkat perkembangan balita usia 48-59 bulan. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting dan disarankan untuk memilih sekolah / TK yang berada diarea pelosok. Sekaligus menambah sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan","PeriodicalId":129910,"journal":{"name":"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J-HEST Journal of Health Education Economics Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36339/jhest.v2i1.38","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Stunting adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U). Kejadian stunting yang berlangsung sejak masa anak-anak memiliki hubungan sangat kuat terhadap motorik lambat dan IQ (Intellgence Quotient) lebih rendah. Tingkat perkembangan anak memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan sumber daya yang normal hal ini menjadi dampak tingkat kognitif , prestasi belajar dan psikososial buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah hubungan kejadian stunting dengan tingkat perkembangan balita usia 48-59 bulan di TK Annisa Majene 2019 . Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study dengan metode Exhaustive Sampling dan instrumen yang digunakan adalah microtoise dan grafik sedangkan kuesioner tingkat perkembangan adalah kuesioner KPSP. Sampel yang digunakan adalah balita umur 48-59 bulan sebanyak 34 orang. Hasil analisis yang telah diuji Chi Square menunjukkan bahwa ditolak dengan nilai signifikan sebesar 0,934 yang berarti lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sehingga Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian stunting dengan tingkat perkembangan balita usia 48-59 bulan. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting dan disarankan untuk memilih sekolah / TK yang berada diarea pelosok. Sekaligus menambah sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan