Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Pada Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo Kota Surakarta Dengan Menggunakan Perangkat Lunak PTV Vistro
{"title":"Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Pada Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo Kota Surakarta Dengan Menggunakan Perangkat Lunak PTV Vistro","authors":"Afief Burhany Thahir, Budi Yulianto, Setiono Setiono","doi":"10.20961/mateksi.v10i4.64483","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu jalan di Kota Surakarta dengan arus volume lalu lintas kendaraan yang relatif padat. Ruas Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu ruas jalan yang menerima arah pergerakan dari ruas Jalan Adi Sucipto, Jalan Slamet Riyadi, serta ruas Jalan Kolonel Sutarto dengan bangkitan dan tarikan arus lalu lintas yang tinggi. Salah satu titik kemacetan pada ruas Jalan Ahmad Yani adalah Simpang Empat Tugu Wisnu serta Simpang Empat Girimulyo. Dalam mengatasi masalah tersebut, diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal pada Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis kinerja simpang bersinyal Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo berdasarkan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode HCM 2010, serta melakukan pemodelan dan perbandingan dengan skenario kondisi eksisting dan skenario optimasi berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation). Hasil analisis menunjukkan kinerja simpang bersinyal dengan perangkat lunak PTV Vistro mengalami peningkatan kinerja pada skenario optimasi bila dibandingkan dengan kondisi eksisting berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation). Perbandingan hasil analisis antara skenario kondisi eksisting dan skenario optimasi menghasilkan nilai terbaik pada kondisi skenario optimasi tunggal dengan fungsi Minimize Critical Movement Delay (Split and Cycle Time) bila dilihat pada parameter tundaan dan derajat kejenuhan. ","PeriodicalId":122901,"journal":{"name":"Matriks Teknik Sipil","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Matriks Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/mateksi.v10i4.64483","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Jalan Ahmad Yani merupakan salah satu jalan di Kota Surakarta dengan arus volume lalu lintas kendaraan yang relatif padat. Ruas Jalan Ahmad Yani menjadi salah satu ruas jalan yang menerima arah pergerakan dari ruas Jalan Adi Sucipto, Jalan Slamet Riyadi, serta ruas Jalan Kolonel Sutarto dengan bangkitan dan tarikan arus lalu lintas yang tinggi. Salah satu titik kemacetan pada ruas Jalan Ahmad Yani adalah Simpang Empat Tugu Wisnu serta Simpang Empat Girimulyo. Dalam mengatasi masalah tersebut, diperlukan analisis kinerja simpang bersinyal pada Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis kinerja simpang bersinyal Simpang Empat Tugu Wisnu dan Simpang Empat Girimulyo berdasarkan perangkat lunak PTV Vistro dengan metode HCM 2010, serta melakukan pemodelan dan perbandingan dengan skenario kondisi eksisting dan skenario optimasi berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation). Hasil analisis menunjukkan kinerja simpang bersinyal dengan perangkat lunak PTV Vistro mengalami peningkatan kinerja pada skenario optimasi bila dibandingkan dengan kondisi eksisting berdasarkan parameter tundaan (delay) dan derajat kejenuhan (degree of saturation). Perbandingan hasil analisis antara skenario kondisi eksisting dan skenario optimasi menghasilkan nilai terbaik pada kondisi skenario optimasi tunggal dengan fungsi Minimize Critical Movement Delay (Split and Cycle Time) bila dilihat pada parameter tundaan dan derajat kejenuhan.