W. Widiastuti, Achmad Fauzi Bagus Firmansyah, Novia Permatasari
{"title":"Penyusunan Derajat Urbanisasi untuk Perhitungan Indikator Suistainable Development Goals","authors":"W. Widiastuti, Achmad Fauzi Bagus Firmansyah, Novia Permatasari","doi":"10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1156","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Metode deliniasi wilayah urban-rural secara global sangat diperlukan untuk memantau indikator Suistainable Development Goals (SDGs). Metode derajat urbanisasi yang dibuat United Nations mampu mengklasifikasikan wilayah menjadi 3 kategori: urban center, urban cluster, dan rurals. Metode ini memperhitungkan kepadatan penduduk, proporsi wilayah terbangun, dan ketetanggaan antarwilayah. Metode ini dapat diimplementasikan dalam perhitungan indikator 9.1.1, atau dikenal dengan Rural Access Index (RAI) dengan menghitung proporsi populasi rural yang memiliki akses ke jalan semua musim dalam radius 2km. Dengan kata lain, melalui indikator ini dapat deketahui populasi rural yang belum memiliki aksesibitas baik. Hasil menunjukan terdapat ketimpangan antara dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Distribusi populasi di NTB didominasi oleh urban centers (55.06%) dan urban cluster (36.39%), sedangkan mayoritas populasi di NTT berlokasi di wilayah rural (44.74%). Hasil RAI, 23.22% populasi di NTT tidak memiliki akses ke jalan semua musim, lebih tinggi dibandingkan NTB, yang hanya 6.46%.","PeriodicalId":213816,"journal":{"name":"Seminar Nasional Official Statistics","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Official Statistics","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1156","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Metode deliniasi wilayah urban-rural secara global sangat diperlukan untuk memantau indikator Suistainable Development Goals (SDGs). Metode derajat urbanisasi yang dibuat United Nations mampu mengklasifikasikan wilayah menjadi 3 kategori: urban center, urban cluster, dan rurals. Metode ini memperhitungkan kepadatan penduduk, proporsi wilayah terbangun, dan ketetanggaan antarwilayah. Metode ini dapat diimplementasikan dalam perhitungan indikator 9.1.1, atau dikenal dengan Rural Access Index (RAI) dengan menghitung proporsi populasi rural yang memiliki akses ke jalan semua musim dalam radius 2km. Dengan kata lain, melalui indikator ini dapat deketahui populasi rural yang belum memiliki aksesibitas baik. Hasil menunjukan terdapat ketimpangan antara dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Distribusi populasi di NTB didominasi oleh urban centers (55.06%) dan urban cluster (36.39%), sedangkan mayoritas populasi di NTT berlokasi di wilayah rural (44.74%). Hasil RAI, 23.22% populasi di NTT tidak memiliki akses ke jalan semua musim, lebih tinggi dibandingkan NTB, yang hanya 6.46%.