{"title":"DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA TANJUNG JATI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KISAM ILIR KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2019","authors":"E. Heryanto, Fera Meliyanti","doi":"10.55045/jkab.v9i1.104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Open defecation (BABS) is still common in Indonesia. In some areas, people still defecate carelessly in rivers or streams. Data obtained from the South OKU District Health Office in 2018 amounted to 80.14% of the KK of 92,825 households having family latrines. Kisam Ilir Puskesmas ranks 4th among the lowest coverage of healthy latrines out of 19 OKU Selatan District Puskesmas.Data for 2017-2018 shows (26.29%) of 2035 households that have access to healthy latrines. Tanjung Jati Village is one of the villages in the Kisam Ilir Community Health Center with the lowest number of healthy latrine ownership, 18.06%.The research design used was a cross sectional research design. The population was all family heads in Tanjung Jati Village, Kisam Ilir Health Center, South OKU Regency, with 155 households. The sample size is 112 samples. The statistical test used was the chi square test.Based on univariate analysis, 84 (75%) respondents did not have latrines, 66 (58.9%) respondents lacked knowledge, 60 (53.6%) respondents did not support, 73 (65, 2%) respondents with the availability of clean water available and as many as 77 (68.8%) respondents claimed to have never attended counseling. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and ownership of family latrines with p value 0,000, there was a significant relationship between attitude and ownership of family latrines with p value of 0.001, there was a significant relationship between availability of clean water and ownership of family latrines with p value of 0,000, and there is a significant relationship between attending counseling with the ownership of the family toilet with a p value of 0,000.There is a significant relationship between knowledge, attitudes, availability of clean water and having attended counseling with the ownership of family toilets. \n \n Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) masih banyak terjadi di Indonesia.Di sejumlah daerah, masyarakat masih membuang air besar sembarangan di kali atau sungai.Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 2018 sebanyak 80,14% KK dari 92.825 KK telah memiliki jamban keluarga. Puskesmas Kisam Ilirmenempati urutan ke 4 cakupan jamban sehat terendah dari 19 puskesmasKabupaten OKU Selatan. Data pada tahun 2017-2018, menunjukkan sebanyak (26,29%) dari 2035 KK yang memiliki akses jamban sehat. Desa Tanjung Jatimerupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir dengan cakupan kepemilikan jamban sehat nomor 2 terendah yaitu 18,06%.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Tanjung Jati Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah 155 kepala keluarga. Besar sampel yaitu 112 sampel.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 84 (75%) responden tidak tersedia jamban, sebanyak 66 (58,9%) responden berpengetahuan kurang baik, sebanyak 60(53,6%) responden dengan sikap tidak mendukung, sebanyak 73 (65,2%) responden dengan ketersediaan air bersih tersedia dan sebanyak 77 (68,8%) responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000 .Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, ketersediaan air bersih dan pernah mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga keluarga.","PeriodicalId":414114,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Abdurrahman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55045/jkab.v9i1.104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Open defecation (BABS) is still common in Indonesia. In some areas, people still defecate carelessly in rivers or streams. Data obtained from the South OKU District Health Office in 2018 amounted to 80.14% of the KK of 92,825 households having family latrines. Kisam Ilir Puskesmas ranks 4th among the lowest coverage of healthy latrines out of 19 OKU Selatan District Puskesmas.Data for 2017-2018 shows (26.29%) of 2035 households that have access to healthy latrines. Tanjung Jati Village is one of the villages in the Kisam Ilir Community Health Center with the lowest number of healthy latrine ownership, 18.06%.The research design used was a cross sectional research design. The population was all family heads in Tanjung Jati Village, Kisam Ilir Health Center, South OKU Regency, with 155 households. The sample size is 112 samples. The statistical test used was the chi square test.Based on univariate analysis, 84 (75%) respondents did not have latrines, 66 (58.9%) respondents lacked knowledge, 60 (53.6%) respondents did not support, 73 (65, 2%) respondents with the availability of clean water available and as many as 77 (68.8%) respondents claimed to have never attended counseling. The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and ownership of family latrines with p value 0,000, there was a significant relationship between attitude and ownership of family latrines with p value of 0.001, there was a significant relationship between availability of clean water and ownership of family latrines with p value of 0,000, and there is a significant relationship between attending counseling with the ownership of the family toilet with a p value of 0,000.There is a significant relationship between knowledge, attitudes, availability of clean water and having attended counseling with the ownership of family toilets.
Perilaku buang air besar sembarangan (BABS) masih banyak terjadi di Indonesia.Di sejumlah daerah, masyarakat masih membuang air besar sembarangan di kali atau sungai.Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 2018 sebanyak 80,14% KK dari 92.825 KK telah memiliki jamban keluarga. Puskesmas Kisam Ilirmenempati urutan ke 4 cakupan jamban sehat terendah dari 19 puskesmasKabupaten OKU Selatan. Data pada tahun 2017-2018, menunjukkan sebanyak (26,29%) dari 2035 KK yang memiliki akses jamban sehat. Desa Tanjung Jatimerupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir dengan cakupan kepemilikan jamban sehat nomor 2 terendah yaitu 18,06%.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Tanjung Jati Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah 155 kepala keluarga. Besar sampel yaitu 112 sampel.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 84 (75%) responden tidak tersedia jamban, sebanyak 66 (58,9%) responden berpengetahuan kurang baik, sebanyak 60(53,6%) responden dengan sikap tidak mendukung, sebanyak 73 (65,2%) responden dengan ketersediaan air bersih tersedia dan sebanyak 77 (68,8%) responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,001, ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p value 0,000 .Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, ketersediaan air bersih dan pernah mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga keluarga.
露天排便(BABS)在印度尼西亚仍然很普遍。在一些地区,人们仍然在河流或小溪中随意排便。2018年从南奥库区卫生办公室获得的数据占拥有家庭厕所的92,825户家庭的KK的80.14%。Kisam Ilir Puskesmas在19个OKU Selatan区Puskesmas中卫生厕所覆盖率最低,排名第四。2017-2018年的数据显示,2035个家庭中有26.29%的家庭可以使用健康的厕所。Tanjung Jati村是Kisam Ilir社区卫生中心拥有卫生厕所人数最少的村庄之一,为18.06%。本研究采用横断面研究设计。人口均为南奥库县Kisam Ilir保健中心Tanjung Jati村的户主,共有155户家庭。样本量为112个样本。使用的统计检验是卡方检验。基于单变量分析,84名(75%)受访者没有厕所,66名(58.9%)受访者缺乏相关知识,60名(53.6%)受访者不支持,73名(65.2%)受访者有可用的清洁水,多达77名(68.8%)受访者声称从未参加过咨询。双变量分析结果显示,知识与家庭厕所拥有率存在显著相关(p值为0000),态度与家庭厕所拥有率存在显著相关(p值为0.001),清洁水可及性与家庭厕所拥有率存在显著相关(p值为0000)。参加心理咨询与家庭厕所拥有量之间存在显著关系,p值为0000。知识、态度、清洁水的可用性和参加咨询与家庭厕所的所有权之间存在显著的关系。印尼航空公司(BABS)。Di sejumlah daerah, masyarakat masih memuang air besar sembarangan Di kali atau sungai。数据yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan Tahun 2018 sebanyak 80,14% KK dari 92.825 KK telah memiliki jamban keluarga。Puskesmas Kisam Ilirmenempati urutan为4个cakupan jamban, terendah dari为19个Puskesmas kabupaten OKU Selatan。2017-2018年,menunjukkan sebanyak(26.29%)达2035 KK yang memiliki akses jamban sehat。Desa Tanjung Jatimerupakan salah satu Desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir dengan cakupan kepemilikan jamban sehat noor 2 terendah yaitu 18,06%。Desain penelitian yang digunakan adalah Desain penelitian横断面Populasi adalah seluruh kepala keluarga di Desa Tanjung Jati Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah 155 kepala keluarga。Besar样品yitu 112样品。宇治统计杨迪库纳坎adalah宇治志方。Berdasarkan分析单变量diperoleh hasil sebanyak 84(75%)应答tidak tersedia jamban, sebanyak 66(58.9%)应答berpengetahuan kurang baik, sebanyak 60(53.6%)应答dengan sikap tidak menddukung, sebanyak 73(65.2%)应答dengan ketersediaand air bersih tersedia dan sebanyak 77(68.8%)应答mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan。Hasil分析双变量menunjukkan bahwa和hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p值为0,001,ada hubungan yang bermakna antara kepeilikan jamban keluarga dengan p值为0,0000,ada hubungan yang bermakna antara ketersedian和air bersih dengan kepemilikan jamban keluarga dengan p值为0,0000,dan ada hubungan yang bermakna antara mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga keluarga价值10000 . terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, ketersediaan air bersih dan pernah mengikuti penyuluhan dengan kepemilikan jamban keluarga。