{"title":"HUBUNGAN BESAR Q-ANGLE DENGAN KEJADIAN PATELLOFEMORAL PAIN SYNDROME PADA KOMUNITAS PELARI REKREASIONAL DI KABUPATEN BADUNG DAN KOTA DENPASAR","authors":"I. Anom, S. A. Thanaya, Nila Wahyuni, N. Andayani","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i01.p11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Salah satu problematika lutut yang sering dijumpai pada pelari adalah patellofemoral pain syndrome (PFPS). Penelitian menyebutkan bahwa cedera yang paling banyak dialami pelari adalah PFPS dengan prevalensi kejadian sebesar 13,4%. Penyebab dari PFPS sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Peningkatan Quadriceps angle (Q-angle) dianggap sebagai salah satu faktor risiko dari kejadian PFPS. Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara besar Q-angle dengan kejadian PFPS, namun hasil dari penelitian masih bersifat kontradiktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara besar Q-angle dengan kejadian PFPS pada komunitas pelari rekreasional di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.Metode: Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 45 sampel yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur besar Q-angle menggunakan goniometer dan pemeriksaan PFPS menggunakan serangkaian wawancara dan pemeriksaan fisik.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dan uji Chi-square yang dilakukan, didapatkan hasil p=0,031 pada lutut sisi kanan serta p=0,032 (p<0,05) pada lutut sisi kiri.Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara besar Q-angle dengan kejadian patellofemoral pain syndrome pada lutut sisi kanan dan kiri pelari rekreasional di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. \nKata Kunci: q-angle, patellofemoral pain syndrome, pelari rekreasional","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i01.p11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Salah satu problematika lutut yang sering dijumpai pada pelari adalah patellofemoral pain syndrome (PFPS). Penelitian menyebutkan bahwa cedera yang paling banyak dialami pelari adalah PFPS dengan prevalensi kejadian sebesar 13,4%. Penyebab dari PFPS sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti. Peningkatan Quadriceps angle (Q-angle) dianggap sebagai salah satu faktor risiko dari kejadian PFPS. Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara besar Q-angle dengan kejadian PFPS, namun hasil dari penelitian masih bersifat kontradiktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara besar Q-angle dengan kejadian PFPS pada komunitas pelari rekreasional di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.Metode: Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 45 sampel yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur besar Q-angle menggunakan goniometer dan pemeriksaan PFPS menggunakan serangkaian wawancara dan pemeriksaan fisik.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dan uji Chi-square yang dilakukan, didapatkan hasil p=0,031 pada lutut sisi kanan serta p=0,032 (p<0,05) pada lutut sisi kiri.Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara besar Q-angle dengan kejadian patellofemoral pain syndrome pada lutut sisi kanan dan kiri pelari rekreasional di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
Kata Kunci: q-angle, patellofemoral pain syndrome, pelari rekreasional