{"title":"ANALISIS DEFORMASI TANAH LEMPUNG DENGAN PERKUATAN MODEL KONFIGURASI BUCKET GEOGRID","authors":"Musdalifah Musdalifah","doi":"10.47398/iltek.v16i2.639","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Deformasi pada lapisan pondasi dapat menyebabkan kerusakan lapisan beraspal diatasnya, salah satunya dalam bentuk cracking atau retak. Kondisi tanah setempat atau tanah yang ada dilapangan tidak selalu sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deformasi tanah lempung yang diperkuat dengan konfigurasi bucket geogrid. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu menguji sifat fisik dan mekanik material tanah dasar lempung dan sirtu menggunakan standar SNI dan ASTM. Pengujian deformasi tanah dilakukan dengan model fisik laboratorium melalui desain yang dibuat menggunakan metode pengujian pelat pembebanan pada bak uji berukuran 180 x 50 x 100 cm yang menggunakan perkuatan konfigurasi bucket geogrid dengan empat variasi model, yaitu tanpa perkuatan, dengan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock. Hasil penelitian menunjukkan tanah timbunan tanpa perkuatan saat dibebani maksimal mengalami keruntuhan sebesar 42,5 kN dan mengalami penurunan yang sebesar 3,7 % dari tinggi lapisan pondasi. Sementara sampel-sampel dengan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock pada beban yang sama mengalami penurunan sebesar 3,5 % ,2,8 % dan 1,91 %. Dengan menggunakan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock dapat mencapai beban ultimit hingga 45 kN, 50 kN, dan 55 kN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkuatan dengan konfigurasi bucket geogrid tipe interlock lebih efektif mereduksi penurunan akibat pembebanan yaitu sebesar 1,91% sehingga dapat lebih meningkatkan daya dukung tanah","PeriodicalId":303759,"journal":{"name":"ILTEK : Jurnal Teknologi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ILTEK : Jurnal Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47398/iltek.v16i2.639","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Deformasi pada lapisan pondasi dapat menyebabkan kerusakan lapisan beraspal diatasnya, salah satunya dalam bentuk cracking atau retak. Kondisi tanah setempat atau tanah yang ada dilapangan tidak selalu sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deformasi tanah lempung yang diperkuat dengan konfigurasi bucket geogrid. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahap yaitu menguji sifat fisik dan mekanik material tanah dasar lempung dan sirtu menggunakan standar SNI dan ASTM. Pengujian deformasi tanah dilakukan dengan model fisik laboratorium melalui desain yang dibuat menggunakan metode pengujian pelat pembebanan pada bak uji berukuran 180 x 50 x 100 cm yang menggunakan perkuatan konfigurasi bucket geogrid dengan empat variasi model, yaitu tanpa perkuatan, dengan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock. Hasil penelitian menunjukkan tanah timbunan tanpa perkuatan saat dibebani maksimal mengalami keruntuhan sebesar 42,5 kN dan mengalami penurunan yang sebesar 3,7 % dari tinggi lapisan pondasi. Sementara sampel-sampel dengan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock pada beban yang sama mengalami penurunan sebesar 3,5 % ,2,8 % dan 1,91 %. Dengan menggunakan perkuatan bucket geogrid tipe tunggal, sejajar dan interlock dapat mencapai beban ultimit hingga 45 kN, 50 kN, dan 55 kN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkuatan dengan konfigurasi bucket geogrid tipe interlock lebih efektif mereduksi penurunan akibat pembebanan yaitu sebesar 1,91% sehingga dapat lebih meningkatkan daya dukung tanah