Mekanisme Koping Keluarga Dengan Anggota Keluarga yang Menderita Gangguan Jiwa (Skizofrenia, Depresi Dan Cemas) di Poliklinik Psikiatri RSAU Dr. M. Salamun
{"title":"Mekanisme Koping Keluarga Dengan Anggota Keluarga yang Menderita Gangguan Jiwa (Skizofrenia, Depresi Dan Cemas) di Poliklinik Psikiatri RSAU Dr. M. Salamun","authors":"R. Kartikasari, Intan Lestari","doi":"10.58550/jka.v4i2.60","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gangguan jiwa menjadi permasalahan serius di dunia dan mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Kasus gangguan jiwa di RSAU dr. M. Salamun meningkat pada tahun 2016 sebanyak 3717 jiwa. Gangguan jiwa yang terjadi dapat timbul akibat suatu pemicu dari fungsi afektif dalam keluarga yang tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mekanisme koping keluarga dengan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa (skizofrenia, deperesi, dan cemas) di Poliklinik Psikiatri RSAU dr. M. Salamun. Mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi, dan situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir, kemauan, emosi dan tindakan. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga menderita gangguan jiwa dan yang kontrol ke Poliklinik Psikiatri RSAU dr. M. Salamun dengan total populasi 3717 jiwa, setelah digunakan perhitungan berdasarkan rumus Isac Michael maka besar sampel dalam penelitian menjadi 25 responden. Penelitian memakai kesalahan 0,1 dengan r tabel 0,554-0,816. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mekanisme koping keluarga adalah maladaptif dengan kategori sedang sebanyak 22 responden (88%). Dari hasil penelitian diharapkan keluarga selalu memberi dukungan dan motivasi anggota keluarga dengan gangguan jiwa untuk kontrol secara rutin ke rumah sakit.","PeriodicalId":118130,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58550/jka.v4i2.60","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gangguan jiwa menjadi permasalahan serius di dunia dan mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Kasus gangguan jiwa di RSAU dr. M. Salamun meningkat pada tahun 2016 sebanyak 3717 jiwa. Gangguan jiwa yang terjadi dapat timbul akibat suatu pemicu dari fungsi afektif dalam keluarga yang tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mekanisme koping keluarga dengan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa (skizofrenia, deperesi, dan cemas) di Poliklinik Psikiatri RSAU dr. M. Salamun. Mekanisme koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi, dan situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir, kemauan, emosi dan tindakan. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga menderita gangguan jiwa dan yang kontrol ke Poliklinik Psikiatri RSAU dr. M. Salamun dengan total populasi 3717 jiwa, setelah digunakan perhitungan berdasarkan rumus Isac Michael maka besar sampel dalam penelitian menjadi 25 responden. Penelitian memakai kesalahan 0,1 dengan r tabel 0,554-0,816. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mekanisme koping keluarga adalah maladaptif dengan kategori sedang sebanyak 22 responden (88%). Dari hasil penelitian diharapkan keluarga selalu memberi dukungan dan motivasi anggota keluarga dengan gangguan jiwa untuk kontrol secara rutin ke rumah sakit.