PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG TEMULAWAK DENGAN PROSES EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT N-HEKSAN (Variabel Volume Pelarut dan Waktu Ekstraksi)

Dwiki Novendratama, Ganjar Andaka
{"title":"PENGAMBILAN MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG TEMULAWAK DENGAN PROSES EKSTRAKSI MENGGUNAKAN PELARUT N-HEKSAN (Variabel Volume Pelarut dan Waktu Ekstraksi)","authors":"Dwiki Novendratama, Ganjar Andaka","doi":"10.34151/jip.v7i2.4225","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Temulawak (Curcuma xantorrhiza Roxb.) merupakan salah satu jenis tanaman obat penting yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung zat kurkumin, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa dan minyak. Di antara komponen tersebut yang paling banyak kegunaannya adalah pati, minyak atsiri dan kurkuminoid. \nPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah volume pelarut dan waktu ekstraksi dalam pengambilan minyak temulawak dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan. Temulawak dengan ukuran yang sudah terbentuk serbuk disiapkan. Kemudian serbuk temulawak ditimbang sebanyak 100 g untuk dilakukan proses ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dengan jumlah volume pelarut yang digunakan sebagai variabel sebanyak 300 - 500 mL dengan suhu yang digunakan 60-62oC dan kecepatan pengadukan yang digunakan 300 rpm selama 120 menit. Sedangkan untuk variabel waktu ekstraksi digunakan waktu selama 60-180 menit, dengan jumlah volume pelarut n-heksan sebanyak 500 mL. Setelah sampel selesai di ekstraksi, selanjutnya hasil ekstraksi difiltrasi. Hasil dari filtrasi kemudian dilakukan proses distilasi hingga didapatkan minyak yang tertinggal di labu distilasi (residu) dan sudah tidak ada yang menetes lagi di penampung hasil distilasi (distilat). Sampel dituang ke dalam botol penampung yang sudah diketahui beratnya. Sehingga dapat diketahui berat sampel yang terambil untuk mencari persentase minyak terambil. \nDari hasil penelitian dengan jumlah bahan 100 g didapatkan bahwa semakin banyak jumlah volume pelarut yang digunakan maka persentase randemen semakin banyak dan semakin lama waktu ekstraksi maka persentase randemen semakin banyak juga. Pada variabel jumlah volume pelarut didapatkan jumlah volume pelarut yang optimal pada 500 mL n-heksan dengan persentase randemen sebesar 13,3%. Sedangkan untuk variabel waktu ekstraksi didapatkan kondisi optimal pada lama waktu ekstraksi 150 menit dengan persen minyak terambil sebesar 14%.","PeriodicalId":165587,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Proses","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Proses","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34151/jip.v7i2.4225","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Temulawak (Curcuma xantorrhiza Roxb.) merupakan salah satu jenis tanaman obat penting yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat di Indonesia. Rimpang temulawak mengandung zat kurkumin, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa dan minyak. Di antara komponen tersebut yang paling banyak kegunaannya adalah pati, minyak atsiri dan kurkuminoid. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah volume pelarut dan waktu ekstraksi dalam pengambilan minyak temulawak dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan. Temulawak dengan ukuran yang sudah terbentuk serbuk disiapkan. Kemudian serbuk temulawak ditimbang sebanyak 100 g untuk dilakukan proses ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan dengan jumlah volume pelarut yang digunakan sebagai variabel sebanyak 300 - 500 mL dengan suhu yang digunakan 60-62oC dan kecepatan pengadukan yang digunakan 300 rpm selama 120 menit. Sedangkan untuk variabel waktu ekstraksi digunakan waktu selama 60-180 menit, dengan jumlah volume pelarut n-heksan sebanyak 500 mL. Setelah sampel selesai di ekstraksi, selanjutnya hasil ekstraksi difiltrasi. Hasil dari filtrasi kemudian dilakukan proses distilasi hingga didapatkan minyak yang tertinggal di labu distilasi (residu) dan sudah tidak ada yang menetes lagi di penampung hasil distilasi (distilat). Sampel dituang ke dalam botol penampung yang sudah diketahui beratnya. Sehingga dapat diketahui berat sampel yang terambil untuk mencari persentase minyak terambil. Dari hasil penelitian dengan jumlah bahan 100 g didapatkan bahwa semakin banyak jumlah volume pelarut yang digunakan maka persentase randemen semakin banyak dan semakin lama waktu ekstraksi maka persentase randemen semakin banyak juga. Pada variabel jumlah volume pelarut didapatkan jumlah volume pelarut yang optimal pada 500 mL n-heksan dengan persentase randemen sebesar 13,3%. Sedangkan untuk variabel waktu ekstraksi didapatkan kondisi optimal pada lama waktu ekstraksi 150 menit dengan persen minyak terambil sebesar 14%.
Temulawak (curonly xantorrhiza Roxb)是一种重要的药用植物,被广泛用作制药行业的原料。temulawak的根茎含有草甘膦油、atsiri油、淀粉、蛋白质、脂肪、纤维素和油。其中最有用的成分是淀粉、滑石油和kurkuminoid油。本研究旨在确定溶剂的体积和提取时间与提取方法的n-heksan的作用。准备好形状像粉末的面试。然后,temulawak粉在提取过程中称重为100克,使用的是n-heksan溶剂,其体积为变量,使用的温度为60-62oC,搅拌速度为120分钟300转/分钟。至于提取时间变量,我们使用的时间是60-180分钟,n-heksan的溶剂体积是500毫升,提取完成后,提取结果会被过滤。然后进行过滤,直到蒸馏南瓜中残留的油被蒸馏,再也没有东西滴进蒸馏容器中。样本被倒入一个已知重量的容器中。因此,可以确定提取样本的重量以确定提取石油的百分比。研究发现,使用100克的材料数量越多,使用溶剂的数量就越多在变量中,溶剂量的数量以500毫升的n-heksan获得最佳的溶剂量,以13.3%的附例。而对于提取时间变量,在长时间提取150分钟时获得最佳状态,提取的油量为14%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信