{"title":"Integrated Inventory Model for Single Vendor Single Buyer Considering the Level of Product Defects","authors":"Arwin Firman Rahmanto, S. S. Dahda","doi":"10.46574/motivection.v4i2.127","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The supply chain is one of the factors that are very influential in the production process in a company. In actual conditions, often in the production process, there are still many defective products that will be sent to buyers. Therefore, this study aims to propose a single-vendor single-buyer inventory model with consideration of the presence of defective products to minimize the total joint inventory cost. An iterative algorithm is used to obtain optimal values of the frequency of shipments and the cycle length resulting in a minimum total joint inventory cost. The results of the numerical examples and sensitivity analysis indicate that proposed integrated model gives a significant cost saving along with a high percentage of defective products. \nSupply chain atau rantai pasok merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses produksi di suatu perusahaan. Pada kondisi yang sebenarnya, seringkali pada proses produksi masih banyak ditemukan produk cacat yang nantinya akan terkirim kepada pembeli. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah model persediaan produsen tunggal pembeli tunggal dengan pertimbangan adanya produk cacat guna meminimalkan total biaya persediaan gabungan. Algoritma iteratif digunakan untuk mendapatkan nilai optimal dari frekuensi pengiriman dan lama siklus dalam menghasilkan total biaya persediaan gabungan yang minimum. Hasil dari contoh numerik dan analisis sensivitas menunjukkan bahwa model terintegrasi yang diusulkan memberikan penghematan biaya yang cukup signifikan seiring dengan tingginya persentase produk cacat.","PeriodicalId":141228,"journal":{"name":"MOTIVECTION: Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MOTIVECTION: Journal of Mechanical, Electrical and Industrial Engineering","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46574/motivection.v4i2.127","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The supply chain is one of the factors that are very influential in the production process in a company. In actual conditions, often in the production process, there are still many defective products that will be sent to buyers. Therefore, this study aims to propose a single-vendor single-buyer inventory model with consideration of the presence of defective products to minimize the total joint inventory cost. An iterative algorithm is used to obtain optimal values of the frequency of shipments and the cycle length resulting in a minimum total joint inventory cost. The results of the numerical examples and sensitivity analysis indicate that proposed integrated model gives a significant cost saving along with a high percentage of defective products.
Supply chain atau rantai pasok merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam proses produksi di suatu perusahaan. Pada kondisi yang sebenarnya, seringkali pada proses produksi masih banyak ditemukan produk cacat yang nantinya akan terkirim kepada pembeli. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah model persediaan produsen tunggal pembeli tunggal dengan pertimbangan adanya produk cacat guna meminimalkan total biaya persediaan gabungan. Algoritma iteratif digunakan untuk mendapatkan nilai optimal dari frekuensi pengiriman dan lama siklus dalam menghasilkan total biaya persediaan gabungan yang minimum. Hasil dari contoh numerik dan analisis sensivitas menunjukkan bahwa model terintegrasi yang diusulkan memberikan penghematan biaya yang cukup signifikan seiring dengan tingginya persentase produk cacat.
供应链是影响企业生产过程的重要因素之一。在实际情况下,往往在生产过程中,仍有许多次品会被送到买家手中。因此,本研究旨在提出考虑缺陷产品存在的单供应商单买方库存模型,以使总联合库存成本最小化。采用迭代算法求出出货频率和周期长度的最优值,从而使联合库存总成本最小。数值算例和灵敏度分析结果表明,所提出的集成模型在节约成本的同时具有较高的次品率。供应链是由马来西亚生产的产品组成的,而泰国生产的产品是由马来西亚生产的。帕达kondisi yang sebenarya, seringkali帕达加工产品masih banyak ditemukan产品caat yang nantinya akan terkirim kepaada pembeli。Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan sebuah模型perdansan production tungal pembeli tungal dengan pertimbangan adanya product catat guna minminimkan total biaya perdansan gabungan。算法迭代digunakan untuk mendapatkan nilai最优dari frekueni pengiriman dan lama siklus dalam menghasilkan总biaya persediaan和gabungan yang最小值。Hasil - dari控制数值分析敏感性,menunjukkan bahwa模型,integrasi yang diusulkan成员,kan penghmanbiaya yang cucuup,显著性,dengan和tingginya代表产品。