Peran dan Gagasan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Resolusi Konflik Aceh

Supriadi Supriadi, Nirzalin Nirzalin, Mursyidin Mursyidin
{"title":"Peran dan Gagasan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Resolusi Konflik Aceh","authors":"Supriadi Supriadi, Nirzalin Nirzalin, Mursyidin Mursyidin","doi":"10.22373/jsai.v3i3.2052","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Aceh peace achieved in 2005 has become an example for the international community in resolving conflicts using a dialogue approach. Of course, it cannot be separated from the role and ideas of Susilo Bambang Yudhoyono as the president of the Republic of Indonesia at that time. This article aims to describe SBY's role and ideas in Aceh's conflict resolution context. The data in this study are sourced from relevant literature studies and analyzed with a qualitative approach. This study shows that several basic things are important points in the context of SBY's role and ideas in pursuing peace in Aceh. First, peace efforts are based on sincerity and political commitment to end the conflict. Second, the ability to see difficulties during a tsunami becomes an opportunity for peace. Third, the choice of a non-militaristic approach and relying on dialogue. Fourth, courage in taking risks and realizing measurable policies in pursuing peace in Aceh. Apart from that, the commitment to peace from the government and GAM is an important point in the realization of peace in Aceh because the commitment to peace by complying with the points of the agreement has been agreed upon and makes peace continue. \nAbstrak \nPerdamaian Aceh yang berhasil diraih pada tahun 2005 telah menjadi contoh bagi dunia internasional tentang bagaimana menyelesaikan konflik bersenjata dengan pendekatan dialog. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran dan gagasan Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu menjadi presiden Republik Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang peran dan gagasan SBY dalam konteks resolusi konflik di Aceh Data dalam penelitian ini bersumber dari kajian-kajian literatur yang relevan. Kajian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal mendasar yang menjadi poin penting dalam konteks peran dan gagasan SBY dalam mengupayakan perdamaian Aceh. Pertama, upaya perdamaian yang di dasarkan pada kesungguhan dan komitmen politik untuk benar-benar mengakhiri konflik.  Kedua, kemampuan dalam melihat kesulitan di tengah tsunami menjadi peluang untuk berdamai.  Ketiga, pilihan pendekatan non militeristik dan bertumpu pada dialog. Keempat, keberanian dalam mengambil risiko dan realisasi kebijakan yang terukur dalam mengupayakan perdamaian di Aceh. Terlepas pada itu, komitmen perdamaian dari pemerintah dan GAM menjadi poin penting dari realisasi perdamaian Aceh, karena komitmen damai dengan cara mematuhi poin-poin perjanjian yang telah disepakati membuat perdamaian dapat terus bertahan.","PeriodicalId":433836,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","volume":"182 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/jsai.v3i3.2052","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The Aceh peace achieved in 2005 has become an example for the international community in resolving conflicts using a dialogue approach. Of course, it cannot be separated from the role and ideas of Susilo Bambang Yudhoyono as the president of the Republic of Indonesia at that time. This article aims to describe SBY's role and ideas in Aceh's conflict resolution context. The data in this study are sourced from relevant literature studies and analyzed with a qualitative approach. This study shows that several basic things are important points in the context of SBY's role and ideas in pursuing peace in Aceh. First, peace efforts are based on sincerity and political commitment to end the conflict. Second, the ability to see difficulties during a tsunami becomes an opportunity for peace. Third, the choice of a non-militaristic approach and relying on dialogue. Fourth, courage in taking risks and realizing measurable policies in pursuing peace in Aceh. Apart from that, the commitment to peace from the government and GAM is an important point in the realization of peace in Aceh because the commitment to peace by complying with the points of the agreement has been agreed upon and makes peace continue. Abstrak Perdamaian Aceh yang berhasil diraih pada tahun 2005 telah menjadi contoh bagi dunia internasional tentang bagaimana menyelesaikan konflik bersenjata dengan pendekatan dialog. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran dan gagasan Susilo Bambang Yudhoyono yang kala itu menjadi presiden Republik Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang peran dan gagasan SBY dalam konteks resolusi konflik di Aceh Data dalam penelitian ini bersumber dari kajian-kajian literatur yang relevan. Kajian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal mendasar yang menjadi poin penting dalam konteks peran dan gagasan SBY dalam mengupayakan perdamaian Aceh. Pertama, upaya perdamaian yang di dasarkan pada kesungguhan dan komitmen politik untuk benar-benar mengakhiri konflik.  Kedua, kemampuan dalam melihat kesulitan di tengah tsunami menjadi peluang untuk berdamai.  Ketiga, pilihan pendekatan non militeristik dan bertumpu pada dialog. Keempat, keberanian dalam mengambil risiko dan realisasi kebijakan yang terukur dalam mengupayakan perdamaian di Aceh. Terlepas pada itu, komitmen perdamaian dari pemerintah dan GAM menjadi poin penting dari realisasi perdamaian Aceh, karena komitmen damai dengan cara mematuhi poin-poin perjanjian yang telah disepakati membuat perdamaian dapat terus bertahan.
sulos Bambang Yudhoyono在亚齐冲突解决中的作用和思想
2005年实现的亚齐和平已成为国际社会利用对话方式解决冲突的一个范例。当然,这与当时印尼共和国总统苏西洛·班邦·尤多约诺的作用和思想是分不开的。本文旨在描述SBY在亚齐解决冲突中的作用和理念。本研究的数据来源于相关文献研究,并采用定性方法进行分析。这项研究表明,在亚齐追求和平的过程中,SBY的作用和想法的背景下,有几个基本的事情是重要的。第一,和平努力的基础是结束冲突的诚意和政治承诺。其次,在海啸中看到困难的能力成为实现和平的机会。第三,选择非军国主义道路,依靠对话。第四,勇于承担风险,在亚齐实现可衡量的和平政策。除此之外,政府和GAM对和平的承诺是实现亚齐和平的重要一点,因为通过遵守协议的要点来实现和平的承诺已经达成一致,并使和平继续下去。[摘要]2005年,中国在亚齐地区的发展与发展,中国在亚齐地区的发展与发展,中国在亚齐地区的发展与发展。印度尼西亚共和国总统苏西洛·班邦·尤多约诺。登安,孟古纳坎pendekatan kuititatif, artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentenan ganagasan SBY dalam konteks resolusi konflik di Aceh数据dalam penelitian ini bersumber dari kajian-kajian文学杨相关。Kajian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal mendasar yang menjadi point penting dalam konteks peran gagasan SBY dalam mengupayakan perdamaian亚齐。人民,人民,人民,人民,人民,人民政治,人民,人民,人民,人民,人民,人民。Kedua, kemampuan dalam melihat kesulitan di tengah海啸menjadi peluang untuk berdamai。Ketiga, pilihan pendekatan,非军事主义和bertumpu对话。Keempat, keberanian dalam mengambil visiko, danrealisasi kebijakan yang terukur dalam mengupayakan perdamaian di Aceh。在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐,在亚齐。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信