{"title":"RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN DAN MONITORING PADA LEVEL TANGKI BERBASIS PLC DENGAN MEMBANDINGKAN METODE TUNING COHEN-COON DAN ZIEGLER-NICHOLS","authors":"Sutan Alif Darmawan, Wasis Waskito Adi, Alfi Sahrin","doi":"10.53026/ijoem/2023/3.1/1037","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sistem kontrol merupakan salah satu elemen yang penting dalam dunia industri khususnya minyak dan gas. Sistem kontrol memiliki fungsi untuk mengendalikan variable proses supaya sesuai dengan nilai yang dikehendaki guna menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi sesuai dengan spesifikasi. Pengendalian level merupakan salah satu variable yang sering dikendalikan, dalam pengaplikasiannya level air harus tetap dijaga agar tidak terjadi kekosongan ataupun melebihi kapasitas. Komponen utama yang digunakan dalam pengendalian prototipe pengendalian dan monitoring level tangki adalah PLC Outseal sebagai controller, sensor submersible water level yang digunakan sebagai sensing element, dan servo valve sebagai final element. Haiwell cloud SCADA digunakan sebagai human machine interface (HMI) yang digunakan untuk memonitoring dan pengendalian serta pengambilan data dari proses prototipe. Pada prototipe ini menggunakan PI controller yang dicari menggunakan dua metode yaitu ziegler-nichols dan cohen-coon yang kemudian respon dari sistem akan dibandingkan guna mendapatkan respon terbaik untuk protitipe. Pada metode ZN didapatkan nilai Kp = 28.03, Ki = 0.32. dan metode CC didapatkan nilai Kp = 89.03, Ki = 1.06, Berdasarkan hasil tuning yang telah dilakukan kedua metode sama-sama tidak memiliki error steady state. Metode CC memiliki respon yang sedikit lebih cepat dibandigkan dengan ZN, tetapi pergerakan MV pada metode CC lebih besar dibandingkan dengan ZN, oleh karena itu metode ZN dinilai lebih cocok digunakan pada prototipe. Selanjutnya dilakukan fine tuning untuk mendapatkan nilai respon yang lebih baik dari metode ZN dan didapatkan nilai Kp 58.5 dan Ki 0.01. Lalu diaplikasikan pada plant dan terbukti mendapatkan respon yang lebih baik.\n \n ","PeriodicalId":345977,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Energy and Mineral","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Energy and Mineral","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53026/ijoem/2023/3.1/1037","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sistem kontrol merupakan salah satu elemen yang penting dalam dunia industri khususnya minyak dan gas. Sistem kontrol memiliki fungsi untuk mengendalikan variable proses supaya sesuai dengan nilai yang dikehendaki guna menghasilkan produk yang memiliki mutu tinggi sesuai dengan spesifikasi. Pengendalian level merupakan salah satu variable yang sering dikendalikan, dalam pengaplikasiannya level air harus tetap dijaga agar tidak terjadi kekosongan ataupun melebihi kapasitas. Komponen utama yang digunakan dalam pengendalian prototipe pengendalian dan monitoring level tangki adalah PLC Outseal sebagai controller, sensor submersible water level yang digunakan sebagai sensing element, dan servo valve sebagai final element. Haiwell cloud SCADA digunakan sebagai human machine interface (HMI) yang digunakan untuk memonitoring dan pengendalian serta pengambilan data dari proses prototipe. Pada prototipe ini menggunakan PI controller yang dicari menggunakan dua metode yaitu ziegler-nichols dan cohen-coon yang kemudian respon dari sistem akan dibandingkan guna mendapatkan respon terbaik untuk protitipe. Pada metode ZN didapatkan nilai Kp = 28.03, Ki = 0.32. dan metode CC didapatkan nilai Kp = 89.03, Ki = 1.06, Berdasarkan hasil tuning yang telah dilakukan kedua metode sama-sama tidak memiliki error steady state. Metode CC memiliki respon yang sedikit lebih cepat dibandigkan dengan ZN, tetapi pergerakan MV pada metode CC lebih besar dibandingkan dengan ZN, oleh karena itu metode ZN dinilai lebih cocok digunakan pada prototipe. Selanjutnya dilakukan fine tuning untuk mendapatkan nilai respon yang lebih baik dari metode ZN dan didapatkan nilai Kp 58.5 dan Ki 0.01. Lalu diaplikasikan pada plant dan terbukti mendapatkan respon yang lebih baik.