HIV-ASSOCIATED NEUROCOGNITIVE DISORDER (HAND) PADA PASIEN DENGAN HIV TANPA INFEKSI OPORTUNISTIK

Dhyatmika Gde Putra, Widyastuti Ketut, Laksmidewi Aaa. Putri
{"title":"HIV-ASSOCIATED NEUROCOGNITIVE DISORDER (HAND) PADA PASIEN DENGAN HIV TANPA INFEKSI OPORTUNISTIK","authors":"Dhyatmika Gde Putra, Widyastuti Ketut, Laksmidewi Aaa. Putri","doi":"10.29342/CNJ.V2I3.86","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah menjadi epidemi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Salah satu komplikasi infeksi HIV pada sistem saraf pusat (SSP) berupa gangguan fungsi kognitif yang disebut HIV-associated neurocognitive disorder (HAND). Replikasi HIV dalam jangka waktu panjang terjadi pada astrosit dan mikroglia, yang dapat menurunkan fungsi neuronal. HAND terkait dengan aktivitas virus dan mediator inflamasi sel imun pada SSP sehingga menyebabkan kerusakan neuron otak. \nKasus: Pasien perempuan, 28 tahun, suku Bali, mengeluh mudah lupa yang dialami sejak 2 tahun lalu. Pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri walaupun keluhan lupa terkadang dirasakan mengganggu. Pasien memiliki riwayat infeksi HIV sejak bulan September 2015 dengan CD4 16 sel/µl dan mendapat terapi ARV fixed-dose combination dengan regimen tenofovir, lamivudine, dan efavirenz. Pemeriksaan neurobehavior dijumpai atensi baik, gangguan memori terutama new learning ability, memori tunda, asosiasi berpasangan, gangguan visuospasial dan eksekutif, ADL dan IADL mandiri, MMSE: 24, MoCA Ina: 14, Clock Drawing Test: 3, Trial making test A baik, Trial making test B terganggu, International HIV Dementia Scale (IHDS): 10.5, Skala penilaian depresi Hamilton: 15. Hasil CT Scan kepala dalam batas normal. \nDiskusi: Dari hasil pemeriksaan, pasien dikategorikan dalam HAND tipe Asymptomatic Neurocognitive Impairment (ANI). Kadar CD4 diketahui berhubungan dengan derajat kerusakan neuron otak dan kadar CD4 nadir rendah (≤ 200 sel/µl) merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif pada pasien dengan HIV. Pemberian terapi kombinasi ARV dapat menunjukkan peningkatkan performa fungsi kognitif dan fungsional. \nSimpulan: Infeksi HIV secara langsung pada SSP dapat menyebabkan gangguan neurokognitif dan inisiasi pemberian terapi ARV dini merupakan usaha pencegahan terjadinya perburukan lebih lanjut.","PeriodicalId":339514,"journal":{"name":"Callosum Neurology","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Callosum Neurology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29342/CNJ.V2I3.86","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) telah menjadi epidemi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Salah satu komplikasi infeksi HIV pada sistem saraf pusat (SSP) berupa gangguan fungsi kognitif yang disebut HIV-associated neurocognitive disorder (HAND). Replikasi HIV dalam jangka waktu panjang terjadi pada astrosit dan mikroglia, yang dapat menurunkan fungsi neuronal. HAND terkait dengan aktivitas virus dan mediator inflamasi sel imun pada SSP sehingga menyebabkan kerusakan neuron otak. Kasus: Pasien perempuan, 28 tahun, suku Bali, mengeluh mudah lupa yang dialami sejak 2 tahun lalu. Pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri walaupun keluhan lupa terkadang dirasakan mengganggu. Pasien memiliki riwayat infeksi HIV sejak bulan September 2015 dengan CD4 16 sel/µl dan mendapat terapi ARV fixed-dose combination dengan regimen tenofovir, lamivudine, dan efavirenz. Pemeriksaan neurobehavior dijumpai atensi baik, gangguan memori terutama new learning ability, memori tunda, asosiasi berpasangan, gangguan visuospasial dan eksekutif, ADL dan IADL mandiri, MMSE: 24, MoCA Ina: 14, Clock Drawing Test: 3, Trial making test A baik, Trial making test B terganggu, International HIV Dementia Scale (IHDS): 10.5, Skala penilaian depresi Hamilton: 15. Hasil CT Scan kepala dalam batas normal. Diskusi: Dari hasil pemeriksaan, pasien dikategorikan dalam HAND tipe Asymptomatic Neurocognitive Impairment (ANI). Kadar CD4 diketahui berhubungan dengan derajat kerusakan neuron otak dan kadar CD4 nadir rendah (≤ 200 sel/µl) merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif pada pasien dengan HIV. Pemberian terapi kombinasi ARV dapat menunjukkan peningkatkan performa fungsi kognitif dan fungsional. Simpulan: Infeksi HIV secara langsung pada SSP dapat menyebabkan gangguan neurokognitif dan inisiasi pemberian terapi ARV dini merupakan usaha pencegahan terjadinya perburukan lebih lanjut.
艾滋病毒携带者神经认知障碍患者,没有机会性感染
背景:包括印度尼西亚在内的人类免疫缺陷病毒感染已经在全世界流行。中枢神经系统艾滋病毒感染的并发症之一是一种叫做HIV-助理神经认知障碍的认知功能障碍。艾滋病毒的长时间复制发生在星质和微生物学中,这可能会降低神经功能。手与病毒活动有关,SSP的免疫细胞炎症媒介会导致大脑神经元受损。案例:28岁的女性病人,巴厘岛人,抱怨她们忘记了两年前发生的事情。尽管病人有时会感到健忘,但他们仍然可以独立完成日常活动。2015年9月以来有艾滋病毒感染史的病人拥有16 /µl细胞CD4和接受了抗逆转录病毒药物治疗与养生,《fixed-dose tenofovir, lamivudine, efavirenz。检查好,尤其是新学习记忆障碍注意力持续neurobehavior常见于不在乎内存延迟,成对,visuospasial和行政障碍协会,是独立和IADL MMSE: 24日,MoCA艾娜14,时钟画测试:3、审判让测试A好,审判让测试B不安,国际艾滋病痴呆规模(IHDS): 10。5,汉密尔顿抑郁量表评估:15。CT扫描正常。讨论:根据检查结果,患者被归类为手性脑膜炎神经认知障碍。已知CD4水平与度损伤大脑神经元细胞和CD4 nadir水平低(≤200 /µl)是与艾滋病毒患者发生认知障碍的风险因素。抗逆转录病毒联合治疗可以显示提高认知和功能功能。结论:艾滋病毒直接感染SSP会导致神经认知障碍,并启动早期抗逆转录病毒治疗,这是为了防止进一步行动。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信