{"title":"PEMANFAATAN PASIR BEKAS TAMBANG EMAS UNTUK CAMPURAN LAPIS TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR)","authors":"A. Yani, Desriantomy Desriantomy, Supiyan Supiyan","doi":"10.29303/spektrum.v9i1.219","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lapis tipis aspal pasir (Latasir) merupakan campuran aspal panas sebagai lapis permukaan jalan yang banyak menggunakan pasir, kebutuhan akan material pasir juga meningkat dengan adanya pembangunan prasarana jalan yang semakin pesat. Material yang baik akan mempengaruhi kualitas jalan, penggunaan pasir bekas tambang emas yang ada di desa Hampalit dapat meningkatkan nilai karakteristik Marshall dan dapat memperoleh fleksibilitas pada campuran Latasir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode uji Marshall dengan membuat variasi kadar aspal, Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pasir bekas tambang emas didua titik pegambilan disatu desa yaitu Lokasi 1 (STA 7+300) dan Lokasi 2 (STA 8+700). Berdasarkan hasil pemeriksaan Sifat-sifat fisik agregat dilaboratorium untuk Lokasi 1 (STA 7+300) pada saringan No.200 lolos sebanyak 4,24% sedangkan umtuk Lokasi 2 (STA 8+700) pada saringan No.200 lolos sebanyak 8,04%. Kemudian didapat nilai variasi kadar aspal masing-masing komposisi. Untuk komposisi I (STA 7+300) dengan variasi kadar aspal yaitu 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, 8% dan untuk komposisi II (STA 8+700) dengan variasi kadar aspal yaitu 6,5%, 7%, 7,5%, 8%, 8,5%. Sehingga masing-masing komposisi campuran menggunakan pasir bekas tambang emas semua Parameter Marshall memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh Bina Marga tahun 2018 (revisi 2) dimana kedua komposisi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu didapat nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) Kompsoisi I (STA 7+300) sebesar 7,93% dan Kadar Aspal Optimum (KAO) komposisi II (STA 8+700) sebesar 8,20%.","PeriodicalId":133848,"journal":{"name":"Spektrum Sipil","volume":"11 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/spektrum.v9i1.219","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Lapis tipis aspal pasir (Latasir) merupakan campuran aspal panas sebagai lapis permukaan jalan yang banyak menggunakan pasir, kebutuhan akan material pasir juga meningkat dengan adanya pembangunan prasarana jalan yang semakin pesat. Material yang baik akan mempengaruhi kualitas jalan, penggunaan pasir bekas tambang emas yang ada di desa Hampalit dapat meningkatkan nilai karakteristik Marshall dan dapat memperoleh fleksibilitas pada campuran Latasir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode uji Marshall dengan membuat variasi kadar aspal, Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pasir bekas tambang emas didua titik pegambilan disatu desa yaitu Lokasi 1 (STA 7+300) dan Lokasi 2 (STA 8+700). Berdasarkan hasil pemeriksaan Sifat-sifat fisik agregat dilaboratorium untuk Lokasi 1 (STA 7+300) pada saringan No.200 lolos sebanyak 4,24% sedangkan umtuk Lokasi 2 (STA 8+700) pada saringan No.200 lolos sebanyak 8,04%. Kemudian didapat nilai variasi kadar aspal masing-masing komposisi. Untuk komposisi I (STA 7+300) dengan variasi kadar aspal yaitu 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, 8% dan untuk komposisi II (STA 8+700) dengan variasi kadar aspal yaitu 6,5%, 7%, 7,5%, 8%, 8,5%. Sehingga masing-masing komposisi campuran menggunakan pasir bekas tambang emas semua Parameter Marshall memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh Bina Marga tahun 2018 (revisi 2) dimana kedua komposisi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu didapat nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) Kompsoisi I (STA 7+300) sebesar 7,93% dan Kadar Aspal Optimum (KAO) komposisi II (STA 8+700) sebesar 8,20%.