{"title":"Hubungan Preeklampsia dan Paritas Tinggi dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah","authors":"Dina Raidanti, Wahidin Wahidin","doi":"10.53770/amhj.v1i1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Secara umum kejadian BBLR dan kematian perinatal meningkat dengan meningkatnya paritas ibu, terutama bila paritas tersebut lebih dari 3 tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan preeklamsia dan paritas dengan kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU Murni Asih Metode: Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif, lokasi penelitian berada di ruang bersalin RSPAD Gatot Soebroto. untuk periode Januari - Desember 2018, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar register observasi untuk analisis data menggunakan program SPSS. Hasil: Dari 77 bayi berat lahir rendah, 51 (66,2%) lahir prematur, dan 26 bayi (33,8%) lahir aterm. Adapun 27 bayi (35,1%) bayi dengan berat lahir rendah akibat preeklamsia, dan 8 bayi (10,4%) bayi dengan berat lahir rendah akibat paritas tinggi. 17 bayi (63%) bayi lahir prematur akibat preeklamsia, dan 10 bayi (37%) bayi lahir prematur akibat preeklamsia dengan hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,656> 0,05,6 bayi (7,8%) bayi lahir prematur karena ibunya dengan paritas tinggi, dan 2 bayi (2,6%) bayi lahir aterm karena ibu dengan paritas tinggi dengan hasil uji statistik diperoleh P value = 0,580> 0,05 Kesimpulan: Pada variabel preeklamsia dan paritas tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah yang mungkin disebabkan sedikitnya jumlah sampel peneliti.","PeriodicalId":107137,"journal":{"name":"Ahmar Metastasis Health Journal","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ahmar Metastasis Health Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53770/amhj.v1i1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Pendahuluan: Secara umum kejadian BBLR dan kematian perinatal meningkat dengan meningkatnya paritas ibu, terutama bila paritas tersebut lebih dari 3 tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan preeklamsia dan paritas dengan kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSU Murni Asih Metode: Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif, lokasi penelitian berada di ruang bersalin RSPAD Gatot Soebroto. untuk periode Januari - Desember 2018, teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan lembar register observasi untuk analisis data menggunakan program SPSS. Hasil: Dari 77 bayi berat lahir rendah, 51 (66,2%) lahir prematur, dan 26 bayi (33,8%) lahir aterm. Adapun 27 bayi (35,1%) bayi dengan berat lahir rendah akibat preeklamsia, dan 8 bayi (10,4%) bayi dengan berat lahir rendah akibat paritas tinggi. 17 bayi (63%) bayi lahir prematur akibat preeklamsia, dan 10 bayi (37%) bayi lahir prematur akibat preeklamsia dengan hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,656> 0,05,6 bayi (7,8%) bayi lahir prematur karena ibunya dengan paritas tinggi, dan 2 bayi (2,6%) bayi lahir aterm karena ibu dengan paritas tinggi dengan hasil uji statistik diperoleh P value = 0,580> 0,05 Kesimpulan: Pada variabel preeklamsia dan paritas tidak ada hubungan yang signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah yang mungkin disebabkan sedikitnya jumlah sampel peneliti.