Nina Carina, Mekar Sari Suteja, Maria Veronica Gandha
{"title":"PENYEDIAAN DESAIN SEKAT BELAJAR DI SMK TRIGUNA JAKARTA SELATAN UNTUK PROGRAM LURING NEW NORMA","authors":"Nina Carina, Mekar Sari Suteja, Maria Veronica Gandha","doi":"10.24912/jbmi.v4i2.13014","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The practice of New Normal during the COVID-19 pandemic has affected the education system. The implementation of WFH (work from home) or BDR (learning from home) becomes a mandatory requirement all red zone areas in Indonesia. Some drawbacks from BDR are occurred, including the lack of accuracy in teaching material delivery and the lack of supporting facilities for learning from home also found in the teaching activities in SMK Triguna 1956. As the Jakarta Pintar cardholders, the students in this school were not able to carry out online exams due to the absence of such facilities in their homes. Based on that, the school management had submitted a proposal for practical exams in the school, especially for class XII students. This proposal led to the procurement of a supporting facility for COVID-19 transmission prevention, such as the use of a partition that should not obstruct student’s view of the blackboard which is expected to minimize the risk of transmission through droplets and airborne. In collaboration with the UNTAR’s PKM Team, several research activities were undertaken, including literature studies, discussions with teachers and school principals, spatial surveys, material assessment, as well as space measurements. The results from this research propose three design alternatives and five kinds of partition. The entire partitions were built as a mock up and been tested for their rigidity, visual ease, and the movement space. From those tests, the most recommended design was selected and followed by mass duplication per necessary needs. Through the partition installations in the classroom of SMK Triguna 1956, it is hoped to encourage the class XII students in the face-to-face teaching (offline learning), and it can also facilitate the examination properly to meet the prevention rules of COVID-19 transmissionABSTRAK:Pemberlakukan New Normal selama pandemi COVID-19 mempengaruhi sistem pendidikan. Penerapan sistem WFH (work from home) atau BDR (belajar dari rumah) menjadi hal wajib di seluruh daerah dengan kategori zona merah di Indonesia. Beberapa kekurangan BDR seperti tidak tersampaikannya materi ajar secara akurat dan kurangnya fasilitas pendukung belajar dirumah yang memadai menjadi masalah utama yang dijumpai pada kegiatan belajar di SMK Triguna 1956. Sebagai pemegang Kartu Jakarta Pintar, murid-murid di sekolah ini tidak dapat melaksanakan ujian daring (dalam jaringan) karena ketiadaan fasilitas di rumah para siswanya. Berdasarkan hal tersebut, pengelola sekolah mengajukan usulan ujian praktik di sekolah, khususnya bagi siswa kelas XII. Hal ini memerlukan pengadaan fasilitas pendukung protokol pencegahan penularan COVID-19, seperti penggunaan partisi yang diharapkan dapat memperkecil resiko penularan melalui droplet maupun airborne tanpa menghalangi pandangan siswa ke papan tulis. Bekerja sama dengan Tim PKM UNTAR, beberapa kajian dilakukan seperti studi literatur, diskusi dengan guru dan kepala sekolah, survei ruang, studi bahan hingga pengukuran ruang gerak. Kemudian dihasilkanlah 3 alternatif desain dan 5 macam contoh partisi. Keseluruhan contoh partisi dibuat mock up nya dan diuji terhadap kekakuan dan kekuatan bahan, kebebasan visual dan ruang gerak. Dari hasil tersebut diperoleh 1 desain yang paling direkomendasikan untuk menjadi sekat belajar dan digandakan sesuai jumlah kebutuhan. Dengan terpasangnya partisi pada ruang kelas SMK Triguna 1956 dari kegiatan PKM, diharapkan dapat mendukung siswa kelas XII untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan sistem luring (offline), serta memberikan fasilitas memadai bagi pelaksanaan ujian yang memenuhi protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran COVID-19","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i2.13014","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The practice of New Normal during the COVID-19 pandemic has affected the education system. The implementation of WFH (work from home) or BDR (learning from home) becomes a mandatory requirement all red zone areas in Indonesia. Some drawbacks from BDR are occurred, including the lack of accuracy in teaching material delivery and the lack of supporting facilities for learning from home also found in the teaching activities in SMK Triguna 1956. As the Jakarta Pintar cardholders, the students in this school were not able to carry out online exams due to the absence of such facilities in their homes. Based on that, the school management had submitted a proposal for practical exams in the school, especially for class XII students. This proposal led to the procurement of a supporting facility for COVID-19 transmission prevention, such as the use of a partition that should not obstruct student’s view of the blackboard which is expected to minimize the risk of transmission through droplets and airborne. In collaboration with the UNTAR’s PKM Team, several research activities were undertaken, including literature studies, discussions with teachers and school principals, spatial surveys, material assessment, as well as space measurements. The results from this research propose three design alternatives and five kinds of partition. The entire partitions were built as a mock up and been tested for their rigidity, visual ease, and the movement space. From those tests, the most recommended design was selected and followed by mass duplication per necessary needs. Through the partition installations in the classroom of SMK Triguna 1956, it is hoped to encourage the class XII students in the face-to-face teaching (offline learning), and it can also facilitate the examination properly to meet the prevention rules of COVID-19 transmissionABSTRAK:Pemberlakukan New Normal selama pandemi COVID-19 mempengaruhi sistem pendidikan. Penerapan sistem WFH (work from home) atau BDR (belajar dari rumah) menjadi hal wajib di seluruh daerah dengan kategori zona merah di Indonesia. Beberapa kekurangan BDR seperti tidak tersampaikannya materi ajar secara akurat dan kurangnya fasilitas pendukung belajar dirumah yang memadai menjadi masalah utama yang dijumpai pada kegiatan belajar di SMK Triguna 1956. Sebagai pemegang Kartu Jakarta Pintar, murid-murid di sekolah ini tidak dapat melaksanakan ujian daring (dalam jaringan) karena ketiadaan fasilitas di rumah para siswanya. Berdasarkan hal tersebut, pengelola sekolah mengajukan usulan ujian praktik di sekolah, khususnya bagi siswa kelas XII. Hal ini memerlukan pengadaan fasilitas pendukung protokol pencegahan penularan COVID-19, seperti penggunaan partisi yang diharapkan dapat memperkecil resiko penularan melalui droplet maupun airborne tanpa menghalangi pandangan siswa ke papan tulis. Bekerja sama dengan Tim PKM UNTAR, beberapa kajian dilakukan seperti studi literatur, diskusi dengan guru dan kepala sekolah, survei ruang, studi bahan hingga pengukuran ruang gerak. Kemudian dihasilkanlah 3 alternatif desain dan 5 macam contoh partisi. Keseluruhan contoh partisi dibuat mock up nya dan diuji terhadap kekakuan dan kekuatan bahan, kebebasan visual dan ruang gerak. Dari hasil tersebut diperoleh 1 desain yang paling direkomendasikan untuk menjadi sekat belajar dan digandakan sesuai jumlah kebutuhan. Dengan terpasangnya partisi pada ruang kelas SMK Triguna 1956 dari kegiatan PKM, diharapkan dapat mendukung siswa kelas XII untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan sistem luring (offline), serta memberikan fasilitas memadai bagi pelaksanaan ujian yang memenuhi protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran COVID-19
新常态在新冠肺炎大流行期间的实践影响了教育系统。实施WFH(在家工作)或BDR(在家学习)成为印度尼西亚所有红色区域的强制性要求。在1956年的SMK Triguna的教学活动中也发现了BDR的一些缺点,包括教学材料交付缺乏准确性和缺乏支持在家学习的设施。作为雅加达Pintar持卡人,这所学校的学生由于家中没有这样的设施而无法进行在线考试。在此基础上,学校管理层提出了在学校开展实践考试的建议,特别是针对十二年级的学生。根据这一建议,学校采购了预防COVID-19传播的配套设施,例如使用不应阻碍学生看到黑板的隔板,从而最大限度地降低通过飞沫和空气传播的风险。在与训研所的规划管理小组合作下,进行了若干研究活动,包括文献研究、与教师和校长讨论、空间调查、材料评价以及空间测量。研究结果提出了三种设计方案和五种隔断。整个分区都是作为模型建造的,并对其刚性、视觉易用性和运动空间进行了测试。从这些测试中,选择了最推荐的设计,然后根据必要的需求进行大量复制。通过在1956年的SMK Triguna教室中设置隔板,希望能够鼓励十二班的学生进行面对面的教学(线下学习),也可以适当地方便考试,以满足COVID-19传播的预防规则。penerjapan系统WFH(在家工作)atau BDR (belajar dari rumah) menjadi hal wajib di seluruh daerah dengan kategori zone merah di Indonesia。1956年6月,中国人民共和国(BDR)在全国范围内建立了一所大学,并在全国范围内建立了一所大学,在全国范围内建立了一所大学,并在全国范围内建立了一所大学。雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达。Berdasarkan hal tersebut, pengelola sekolah mengajukan usulan ujian praktik di sekolah, khususnya bagi siswa kelas十二。新冠肺炎肺炎病原病原学病原学,新冠肺炎病原学,新冠肺炎病原学,新冠肺炎病原学,新冠肺炎病原学,新冠肺炎病原学。Bekerja sama dengan Tim PKM UNTAR, beberapa kajian dilakukan sekolah, diskusi dengan guru dan kepala sekolah, survei ruang, studi bahan hinga pengukuran ruang gerak。Kemudian dihasilkanlah 3替代设计和5 macam控制党派。Keseluruhan contoi partisi dibuup模拟nya dan diuji terhadap kekakuan dan kekuatan bahan, kebebasan视觉dan ruang gerak。达里语hasil于diperoleh 1 desain杨木栅direkomendasikan为她menjadi sekat belajar丹digandakan sesuai jumlah kebutuhan。广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东广东新冠肺炎疫情