{"title":"ANALISIS PENILAIAN ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN UNTUK KAWASAN PARIWISATA (STUDI KASUS : MASJID AGUNG DEMAK DAN MAKAM KADILANGU DEMAK)","authors":"Fauzi Janu Amarrohman, A. Nugraha","doi":"10.14710/elipsoida.2018.3701","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penilaian kawasan berdasarkan zona nilai ekonomi kawasan sangatlah diperlukan untuk mengetahui karakteristik suatu kawasan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Perkembangan suatu kawasan sangat berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung di suatu lokasi yang menjadi tujuan destinasi wisata. Semakin tinggi dan bertambah jumlah wisatawan maka semakin tinggi pula potensi ekonomi yang diperoleh oleh masyarakat sekitar dalam upaya mempertahankan tempat wisata tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai zona nilai ekonomi kawasan untuk mengetahui manfaat dari suatu kawasan yang diteliti. Terdapat dua tempat wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Demak yang dikategorikan sebagai tempat wisata religi, yaitu Masjid Agung Demak dan Makam Kadilangu. Hampir setiap tahun terjadi kenaikan jumlah wisatawan pada kedua objek wisata tersebut. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah menganalisis hasil nilai zona nilai ekonomi kawasan dari metode pengolahan data dengan metode Travel Cost Method (TCM) dan metode Contingent Valuation Method (CVM). Metode TCM digunakan untuk memperoleh nilai kegunaan langsung sedangkan metode CVM digunakan untuk mendapatkan nilai bukan kegunaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana nilai ekonomi kawasan dari kedua tempat tersebut dari segi ekonomi dan kebermanfaatanya. Hasil dari perhitungan nilai total ekonomi didapatkan nilai total kegunaan dan nilai total bukan kegunaan. Untuk kawasan Masjid Agung Demak, nilai total kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 1.032.106.843.000,-, nilai total bukan kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 52.746.711.060,-, dan nilai total ekonomi yang didapatkan adalah sebesar Rp 1.084.853.554.060,-. Sedangkan untuk kawasan Makam Kadilangu, nilai total kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 1.347.433.284.000,-, nilai total bukan kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 53.937.046.060,-, dan nilai total ekonomi yang didapatkan adalah sebesar Rp 1.401.370.330.060,-. Dari hasil tersebut dapat dianalisis bahwa nilai ekonomi kawasan Masjid Agung Demak dan Makam Kadilangu memiliki potensi nilai ekonomi yang sangat besar dan memiliki nilai kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar.","PeriodicalId":190139,"journal":{"name":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/elipsoida.2018.3701","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penilaian kawasan berdasarkan zona nilai ekonomi kawasan sangatlah diperlukan untuk mengetahui karakteristik suatu kawasan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Perkembangan suatu kawasan sangat berpengaruh terhadap minat wisatawan untuk berkunjung di suatu lokasi yang menjadi tujuan destinasi wisata. Semakin tinggi dan bertambah jumlah wisatawan maka semakin tinggi pula potensi ekonomi yang diperoleh oleh masyarakat sekitar dalam upaya mempertahankan tempat wisata tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai zona nilai ekonomi kawasan untuk mengetahui manfaat dari suatu kawasan yang diteliti. Terdapat dua tempat wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Demak yang dikategorikan sebagai tempat wisata religi, yaitu Masjid Agung Demak dan Makam Kadilangu. Hampir setiap tahun terjadi kenaikan jumlah wisatawan pada kedua objek wisata tersebut. Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah menganalisis hasil nilai zona nilai ekonomi kawasan dari metode pengolahan data dengan metode Travel Cost Method (TCM) dan metode Contingent Valuation Method (CVM). Metode TCM digunakan untuk memperoleh nilai kegunaan langsung sedangkan metode CVM digunakan untuk mendapatkan nilai bukan kegunaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana nilai ekonomi kawasan dari kedua tempat tersebut dari segi ekonomi dan kebermanfaatanya. Hasil dari perhitungan nilai total ekonomi didapatkan nilai total kegunaan dan nilai total bukan kegunaan. Untuk kawasan Masjid Agung Demak, nilai total kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 1.032.106.843.000,-, nilai total bukan kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 52.746.711.060,-, dan nilai total ekonomi yang didapatkan adalah sebesar Rp 1.084.853.554.060,-. Sedangkan untuk kawasan Makam Kadilangu, nilai total kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 1.347.433.284.000,-, nilai total bukan kegunaan yang didapatkan sebesar Rp 53.937.046.060,-, dan nilai total ekonomi yang didapatkan adalah sebesar Rp 1.401.370.330.060,-. Dari hasil tersebut dapat dianalisis bahwa nilai ekonomi kawasan Masjid Agung Demak dan Makam Kadilangu memiliki potensi nilai ekonomi yang sangat besar dan memiliki nilai kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar.