{"title":"Pemanfaatan Knowledge Management System (KMS) untuk pengolahan kripik pisang pada UMKM desa Karangasem Kec. Talun Kab. Pekalongan Jawa Tengah","authors":"Rudi Fanani, Muhamad Rizaludin, Husni Hidayat","doi":"10.35969/abdimas.v3i1.293","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Knowledge Management System (KMS) berbasis teknologi informasi dilakukan sebagai upaya terstruktur dalam mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Efektivitas Knowledge Management System merupakan persoalan mendasar dalam setiap organisasi . Knowledge Management System telah diakui sebagai instrumen yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas suatu organisasi termasuk di bidang UMKM. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam mengelola UMKM salah satunya dalam penerimaan bahan baku usaha yang akan diproduksi dan penyediaan stok barang. Tidak adanya wadah dalam mendokumentasikan dan mendistribusikan jejak pengetahuan yang relevan untuk pengembangan UMKM kepada pihak terkait menjadi akar permasalahan, Banyak pelaku UMKM sulit mengakses atau mendapatkan informasi mengenai bahan baku yang digunakan dan stok yang dibutuhkan. \nKendala yang terjadi berkenaan dengan implementasi Knowledge Management System UMKM adalah belum ada teknologi informasi sebagai media yang digunakan untuk mengakses hal tersebut. Hal ini mengakibatkan pertukaran pengetahuan dan penyimpanan aset pengetahuan belum terkelola dengan baik. implementasi KMS dibuat mengikuti model Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, dan Internalisasi yang dinamakan model SECI. Pengumpulan data dilakukan pada beberapa pelaku UMKM yang ada di desa Karangasem Kec. Talun salah satunya usaha Kripik Pisang. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terbentuknya KMS yang dapat digunakan untuk penentuan bahan baku dan stok selanjutnya berdasarkan pengelolaan pengetahuan yang berguna dalam menyelesaikan kendala yang terjadi.","PeriodicalId":199431,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas: Sistem dan Teknologi Informasi","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas: Sistem dan Teknologi Informasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35969/abdimas.v3i1.293","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Knowledge Management System (KMS) berbasis teknologi informasi dilakukan sebagai upaya terstruktur dalam mengembangkan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Efektivitas Knowledge Management System merupakan persoalan mendasar dalam setiap organisasi . Knowledge Management System telah diakui sebagai instrumen yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas suatu organisasi termasuk di bidang UMKM. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam mengelola UMKM salah satunya dalam penerimaan bahan baku usaha yang akan diproduksi dan penyediaan stok barang. Tidak adanya wadah dalam mendokumentasikan dan mendistribusikan jejak pengetahuan yang relevan untuk pengembangan UMKM kepada pihak terkait menjadi akar permasalahan, Banyak pelaku UMKM sulit mengakses atau mendapatkan informasi mengenai bahan baku yang digunakan dan stok yang dibutuhkan.
Kendala yang terjadi berkenaan dengan implementasi Knowledge Management System UMKM adalah belum ada teknologi informasi sebagai media yang digunakan untuk mengakses hal tersebut. Hal ini mengakibatkan pertukaran pengetahuan dan penyimpanan aset pengetahuan belum terkelola dengan baik. implementasi KMS dibuat mengikuti model Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, dan Internalisasi yang dinamakan model SECI. Pengumpulan data dilakukan pada beberapa pelaku UMKM yang ada di desa Karangasem Kec. Talun salah satunya usaha Kripik Pisang. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terbentuknya KMS yang dapat digunakan untuk penentuan bahan baku dan stok selanjutnya berdasarkan pengelolaan pengetahuan yang berguna dalam menyelesaikan kendala yang terjadi.