{"title":"Zakat Sebagai Upaya dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia","authors":"Syamsuri, Risma Aniys Nur Fuadah Fuadah","doi":"10.24090/ej.v10i2.7030","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Maraknya budaya korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu dibutuhkan upaya-upaya dari setiap pihak yang terlibat dalam rentannya tindakan korupsi, salah satunya dengan mewajibkan pembayaran zakat. Hikmah zakat dalam menghilangkan unsur kikir dan tamak pada manusia merupakan esensi yang perlu dirasakan bagi segenap pengelola dana umat atau masyarakat. Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data data yang diperoleh melalui studi literatur, dokumen dan publikasi ilmiah. Upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam memberantas korupsi belum sepenuhnya menyurutkan angka tindakan korupsi belakangan ini. Pendekatan Ketuhanan yang mengenalkan konsep bahwa hakikat harta hanya merupakan titipan dari Tuhan perlu disadarkan kepada oknum-oknum yang berkepentingan. Zakat sebagai salah satu amalan yang diwajibkan dalam Islam, bila dilaksanakan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran mampu menghilangkan sifat tamak dan kikir yang menjadi dasar seseorang melakukan tindakan korupsi. \n \nThe rise of the culture of corruption in Indonesia is very worrying. For this reason, efforts are needed from every party involved in the vulnerability of corruption, one of which is by requiring the payment of zakat. The wisdom of zakat in eliminating stingy and greedy elements in humans is an essence that needs to be felt for all fund managers of the people or society. This research uses a qualitative descriptive method with data sources obtained through literature studies, documents and scientific publications. The Indonesian government's efforts in eradicating corruption have not completely reduced the number of recent acts of corruption. The divine approach which introduces the concept that the nature of property is only a deposit from God needs to be made aware of the persons concerned. Zakat as one of the obligatory practices in Islam, if carried out with sincerity and full awareness, is able to eliminate the greed and miserly nature that is the basis for a person to commit acts of corruption.","PeriodicalId":283423,"journal":{"name":"El-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El-Jizya : Jurnal Ekonomi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24090/ej.v10i2.7030","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Maraknya budaya korupsi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu dibutuhkan upaya-upaya dari setiap pihak yang terlibat dalam rentannya tindakan korupsi, salah satunya dengan mewajibkan pembayaran zakat. Hikmah zakat dalam menghilangkan unsur kikir dan tamak pada manusia merupakan esensi yang perlu dirasakan bagi segenap pengelola dana umat atau masyarakat. Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data data yang diperoleh melalui studi literatur, dokumen dan publikasi ilmiah. Upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam memberantas korupsi belum sepenuhnya menyurutkan angka tindakan korupsi belakangan ini. Pendekatan Ketuhanan yang mengenalkan konsep bahwa hakikat harta hanya merupakan titipan dari Tuhan perlu disadarkan kepada oknum-oknum yang berkepentingan. Zakat sebagai salah satu amalan yang diwajibkan dalam Islam, bila dilaksanakan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran mampu menghilangkan sifat tamak dan kikir yang menjadi dasar seseorang melakukan tindakan korupsi.
The rise of the culture of corruption in Indonesia is very worrying. For this reason, efforts are needed from every party involved in the vulnerability of corruption, one of which is by requiring the payment of zakat. The wisdom of zakat in eliminating stingy and greedy elements in humans is an essence that needs to be felt for all fund managers of the people or society. This research uses a qualitative descriptive method with data sources obtained through literature studies, documents and scientific publications. The Indonesian government's efforts in eradicating corruption have not completely reduced the number of recent acts of corruption. The divine approach which introduces the concept that the nature of property is only a deposit from God needs to be made aware of the persons concerned. Zakat as one of the obligatory practices in Islam, if carried out with sincerity and full awareness, is able to eliminate the greed and miserly nature that is the basis for a person to commit acts of corruption.