Distribusi Kelainan Kromosom Sindrom Down dan Usia Ibu saat Melahirkan di SLB Negeri Semarang

Vidyaningtyas Bothi Andrianti, Sultana M.H. Faradz
{"title":"Distribusi Kelainan Kromosom Sindrom Down dan Usia Ibu saat Melahirkan di SLB Negeri Semarang","authors":"Vidyaningtyas Bothi Andrianti, Sultana M.H. Faradz","doi":"10.33096/jpki.v2i2.152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \n  \nLatar belakang: Sindrom Down merupakan penyebab umum dari 25-30% retardasi mental di dunia. Studi sitogenetik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Sindrom Down adalah trisomi yang disebabkan oleh nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,5% mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia 35 tahun keatas, namun translokasi biasanya terjadi pada ibu dengan usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sitogenetik dan usia ibu dari kasus Sindrom Down pada salah satu SLB di Semarang. \nMetode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan penelitian deskriptif. Siswa-siswi dengan karakteristik Sindrom Down dari 111 anak retardasi mental yang mencakup kelas TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB di SLB Negeri Semarang periode Juli 2007 – Juni 2008 dilakukan pemeriksaan klinik terbatas, pemeriksaan sitogenetik, analisis kromosom, dan wawancara terhadap orang tua siswa \nHasil: Penelitian dilakukan pada 24 (21,62 %) anak yang dicurigai Sindrom Down dari 111 anak retardasi mental di SLB Negeri Semarang periode Juli 2007 - Juni 2008. Berdasarkan pemeriksaan dari 20 anak SLBC Negeri Semarang dengan penampakan klinis Sindrom Down, 19 anak (95 %) mempunyai kelainan kromosom Trisomi 21 (kelebihan 1 kromosom 21) dan 1 anak (5%) dengan kariotipe (46,XX). Dalam penelitian ini tidak ditemukan kasus dengan kelainan kromosom translokasi maupun mosaik. Dari 19 anak, setelah dilakukan wawancara dengan orang tua penderita ditemukan bahwa distribusi usia ibu saat melahirkan terbanyak adalah antara 36 - 40 tahun (31,57 %). \nSaran: Konseling genetik dan pemeriksaan yang komprehensif perlu dilakukan untuk penanganan dan pencegahan Sindrom Down. \nSimpulan: Kasus Sindrom Down terbanyak adalah Trisomi 21 dan dilahirkan oleh ibu usia >35 tahun. \n  \nKata kunci: Sindrom Down, Usia Ibu saat Melahirkan, Kelainan Kromosom \n  \n ","PeriodicalId":178630,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33096/jpki.v2i2.152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRAK   Latar belakang: Sindrom Down merupakan penyebab umum dari 25-30% retardasi mental di dunia. Studi sitogenetik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Sindrom Down adalah trisomi yang disebabkan oleh nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,5% mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia 35 tahun keatas, namun translokasi biasanya terjadi pada ibu dengan usia muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sitogenetik dan usia ibu dari kasus Sindrom Down pada salah satu SLB di Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan rancangan penelitian deskriptif. Siswa-siswi dengan karakteristik Sindrom Down dari 111 anak retardasi mental yang mencakup kelas TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB di SLB Negeri Semarang periode Juli 2007 – Juni 2008 dilakukan pemeriksaan klinik terbatas, pemeriksaan sitogenetik, analisis kromosom, dan wawancara terhadap orang tua siswa Hasil: Penelitian dilakukan pada 24 (21,62 %) anak yang dicurigai Sindrom Down dari 111 anak retardasi mental di SLB Negeri Semarang periode Juli 2007 - Juni 2008. Berdasarkan pemeriksaan dari 20 anak SLBC Negeri Semarang dengan penampakan klinis Sindrom Down, 19 anak (95 %) mempunyai kelainan kromosom Trisomi 21 (kelebihan 1 kromosom 21) dan 1 anak (5%) dengan kariotipe (46,XX). Dalam penelitian ini tidak ditemukan kasus dengan kelainan kromosom translokasi maupun mosaik. Dari 19 anak, setelah dilakukan wawancara dengan orang tua penderita ditemukan bahwa distribusi usia ibu saat melahirkan terbanyak adalah antara 36 - 40 tahun (31,57 %). Saran: Konseling genetik dan pemeriksaan yang komprehensif perlu dilakukan untuk penanganan dan pencegahan Sindrom Down. Simpulan: Kasus Sindrom Down terbanyak adalah Trisomi 21 dan dilahirkan oleh ibu usia >35 tahun.   Kata kunci: Sindrom Down, Usia Ibu saat Melahirkan, Kelainan Kromosom    
摘要背景:唐氏综合症是世界上25% -30%精神迟钝的常见原因。细胞学研究表明,94%的唐氏综合症病例是由非连接性、3.5%的移位和2.5%的马赛克引起的。不间断通常发生在35岁或35岁以上的婴儿出生时,但转移通常发生在年轻的母亲身上。这项研究的目的是确定三宝垄一种SLB唐氏综合症病例的母亲的遗传遗传分布和年龄。方法:本研究采用描述性研究草案进行观察研究。学生111 retardasi孩子心理的唐氏综合症的特征包括TKLB班、SDLB SMPLB时期和在全国盲人SMALB三宝垄2007年7月——2008年6月进行有限的诊所,sitogenetik检查,染色体的分析,对学生的父母和面试结果:24(21.62 %)的研究已经完成111个疑似唐氏综合症的孩子在全国盲人心理retardasi三宝垄2007年7月- 2008年6月的时期。根据全国SLBC儿童中20名临床症状为唐氏综合症的儿童,19名儿童(95%)患有21号染色体三体异常(多1条染色体21)和1名儿童(5%)有活系(活系)。在这项研究中,没有发现染色体移位或马赛克异常的病例。在对病患父母的采访中,在19个孩子中,母亲分娩年龄的比例最高在36 - 40岁(31.57 %)之间。建议:为治疗和预防唐氏综合症需要进行全面的基因咨询和检查。总结:最常见的唐氏综合症病例是21年的三体,由35岁的>妈妈所生。关键词:唐氏综合症,母亲分娩年龄,染色体异常
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信