{"title":"ANALISIS PERHITUNGAN CARBON FOOTPRINT DARI PENGGUNAAN GAS, BENSIN, DAN LISTRIK RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI CIMAHI","authors":"Nia Yuniarti Hasan, Teguh Budi Prijanto, Sadono Setyoko","doi":"10.34011/juriskesbdg.v15i1.2267","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manusia menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) dari penggunaan energi dalam aktivitasnya sehari-hari. Semakin banyak aktivitas manusia, maka semakin banyak energi yang digunakan, sehingga semakin besar pula carbon footprint yang dihasilkan oleh manusia tersebut. Metoda perhitungan carbon footprint adalah suatu metoda untuk mengukur aktivitas manusia yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan, melalui perhitungan berapa banyak by-product (Gas Rumah Kaca, GRK) yang dihasilkan, biasanya dihitung dalam ukuran unit CO2. Analisis perhitungan carbon footprint ini merupakan hasil survey data dasar untuk pembuatan aplikasi “Carbon Footprint Calculator.” Sampel survey ini adalah rumah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki. Sampel diambil secara purposive sampling di Kampung Rancabali RW 3 Kelurahan Pasirkaliki Cimahi Utara. Survey penggunaan gas, bensin, dan listrik rumah tangga dikumpulkan menggunakan Instrumen Pengumpul Data (IPD). Hasil survey menunjukkan rata-rata emisi CO2 primer yang dihasilkan dari kegiatan penggunaan gas LPG menghasilkan 0,007 ton CO2/rumah/bulan, sedangkan penggunaan bahan bakar bensin yaitu 0,073 ton CO2/rumah/bulan. Hasil perhitungan emisi sekunder konsumsi energi listrik menunjukkan rata-rata emisi 0,102 ton CO2/rumah/bulan. Masyarakat hendaknya melakukan penghematan dalam penggunaan energi pada kegiatan rumah tangga, selain itu masyakat disarankan untuk mulai melakukan penanaman tanaman di masing-masing rumah sebagai bentuk upaya mengurangi emisi karbon (CO2). Hal ini dilakukan karena tanaman atau pohon dapat menyerap emisi karbon (CO2) yang dihasilkan.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v15i1.2267","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Manusia menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) dari penggunaan energi dalam aktivitasnya sehari-hari. Semakin banyak aktivitas manusia, maka semakin banyak energi yang digunakan, sehingga semakin besar pula carbon footprint yang dihasilkan oleh manusia tersebut. Metoda perhitungan carbon footprint adalah suatu metoda untuk mengukur aktivitas manusia yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan, melalui perhitungan berapa banyak by-product (Gas Rumah Kaca, GRK) yang dihasilkan, biasanya dihitung dalam ukuran unit CO2. Analisis perhitungan carbon footprint ini merupakan hasil survey data dasar untuk pembuatan aplikasi “Carbon Footprint Calculator.” Sampel survey ini adalah rumah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki. Sampel diambil secara purposive sampling di Kampung Rancabali RW 3 Kelurahan Pasirkaliki Cimahi Utara. Survey penggunaan gas, bensin, dan listrik rumah tangga dikumpulkan menggunakan Instrumen Pengumpul Data (IPD). Hasil survey menunjukkan rata-rata emisi CO2 primer yang dihasilkan dari kegiatan penggunaan gas LPG menghasilkan 0,007 ton CO2/rumah/bulan, sedangkan penggunaan bahan bakar bensin yaitu 0,073 ton CO2/rumah/bulan. Hasil perhitungan emisi sekunder konsumsi energi listrik menunjukkan rata-rata emisi 0,102 ton CO2/rumah/bulan. Masyarakat hendaknya melakukan penghematan dalam penggunaan energi pada kegiatan rumah tangga, selain itu masyakat disarankan untuk mulai melakukan penanaman tanaman di masing-masing rumah sebagai bentuk upaya mengurangi emisi karbon (CO2). Hal ini dilakukan karena tanaman atau pohon dapat menyerap emisi karbon (CO2) yang dihasilkan.