{"title":"Faktor – Faktor yang Memengaruhi Permasalahan Stunting di Jawa Barat Menggunakan Regresi Logistik Biner","authors":"Silmi Annisa Rizki Manaf, Erfiani, Indahwati, Anwar Fitrianto, Reni Amelia","doi":"10.36456/jstat.vol15.no2.a5654","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu bentuk akibat dari kurangnya asupan gizi kronis pada balita adalah stunting. Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang saat ini sedang digencarkan untuk diturunkan angka prevalensinya. Permasalahan kesehatan ini berhubungan erat pada pertumbuhan tinggi badan yang lebih rendah dengan anak seusianya. Berdasarkan data Kemenkes per Agustus 2021, Provinsi Jawa Barat menduduki posisi pertama dengan angka balita stunting paling tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya stunting pada balita dan memodelkan dengan metode regresi logistik biner untuk wilayah Jawa Barat. Metode ini dapat menunjukkan faktor yang memengaruhi berdasarkan peubah yang signifikan. Regresi logistik biner akan memodelkan hubungan antara satu atau beberapa peubah prediktor dengan peubah respon yang kategorik. Peubah respon didefinisikan sebagai persentase angka balita stunting dan dibagi kedalam dua kategori yakni tinggi dan rendah. Pengategorian kelas didasarkan pada nilai median pada persentase angka balita stunting. Unit penelitian menuju pada 27 wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Hasil analisis menunjukkan dari 11 peubah prediktor, setelah dilakukan pemodelan terdapat 3 peubah yang berpengaruh signifikan pada taraf nyata 0,10 yakni imunisasi dasar lengkap, tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, dan penduduk miskin. Model yang terpilih berdasarkan nilai akurasi seimbang terbesar dibandingkan model lainnya yakni dihasilkan nilai akurasi seimbang sebesar 81,59%.","PeriodicalId":118320,"journal":{"name":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J Statistika: Jurnal Ilmiah Teori dan Aplikasi Statistika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36456/jstat.vol15.no2.a5654","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Salah satu bentuk akibat dari kurangnya asupan gizi kronis pada balita adalah stunting. Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang saat ini sedang digencarkan untuk diturunkan angka prevalensinya. Permasalahan kesehatan ini berhubungan erat pada pertumbuhan tinggi badan yang lebih rendah dengan anak seusianya. Berdasarkan data Kemenkes per Agustus 2021, Provinsi Jawa Barat menduduki posisi pertama dengan angka balita stunting paling tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi terjadinya stunting pada balita dan memodelkan dengan metode regresi logistik biner untuk wilayah Jawa Barat. Metode ini dapat menunjukkan faktor yang memengaruhi berdasarkan peubah yang signifikan. Regresi logistik biner akan memodelkan hubungan antara satu atau beberapa peubah prediktor dengan peubah respon yang kategorik. Peubah respon didefinisikan sebagai persentase angka balita stunting dan dibagi kedalam dua kategori yakni tinggi dan rendah. Pengategorian kelas didasarkan pada nilai median pada persentase angka balita stunting. Unit penelitian menuju pada 27 wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Hasil analisis menunjukkan dari 11 peubah prediktor, setelah dilakukan pemodelan terdapat 3 peubah yang berpengaruh signifikan pada taraf nyata 0,10 yakni imunisasi dasar lengkap, tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, dan penduduk miskin. Model yang terpilih berdasarkan nilai akurasi seimbang terbesar dibandingkan model lainnya yakni dihasilkan nilai akurasi seimbang sebesar 81,59%.