UPACARA POSA DI PURA DALEM DESA PAKRAMAN BANTANG KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI (KAJIAN ŚIWAISTIK)

A. Widyawati, Hari Harsananda
{"title":"UPACARA POSA DI PURA DALEM DESA PAKRAMAN BANTANG KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI (KAJIAN ŚIWAISTIK)","authors":"A. Widyawati, Hari Harsananda","doi":"10.25078/vs.v7i1.2403","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"<p>Masyarakat Indonesia apabila mendengar kata Hindu, pasti akan diidentikkan dengan ritual atau upacara-upacara keagamaan. Umat Hindu melaksanakan <em>Panca Yajña </em>yaitu lima macam <em>yajña</em> merupakan suatu kewajiban bagi umat Hindu dalam rangka membayar tiga hutang (Tri Rna) serta sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan kehidupan manusia serta alam semesta. Salah satu dari sekian banyak upacara keagamaan yang ada yakni Upacara<em> Posa </em>di Pura Dalem<em> </em>yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa <em>Pakraman</em> Bantang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan suatu Upacara yang  unik yang merupakan tradisi keagamaan yang diterapkan oleh para leluhur terdahulu.</p><p>Prosesi upacara<em> Posa </em>dibagi menjadi tiga tahap yakni : (1) Tahap Perencanaan atau persiapan upacara; (2) Tahap Pelaksanaan dengan berbagai prosesinya; (3) Tahap Akhir dengan membagikan <em>titrha</em> <em>wangsuh pada,</em> <em>surudan</em> atau <em>lungsuran</em> bertempat di pura Bale Agung. Upacara Posa memiliki fungsi (1) Fungsi Religius yaitu sebagai permohonan keseimbangan alam kehadapan <em>Sang Hyang Widi Wasa; (2) </em>Fungsi Pelestarian Budaya yaitu upacara <em>Posa</em> diwariskan atau dialih turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (3) Fungsi Sosial yaitu mengintegrasikan seluruh masyarakat Desa <em>Pakraman</em> Bantang dalam suatu semangat kebersamaan <em>ngayah.</em> Adapun  Konsep <em>Śiwaistik</em> yang terkandung dalam pelaksanaan  upacara<em> Posa </em>lima aktivitas <em>Śiwa</em> yaitu : (1)<em> </em>Penciptaan<em> (Srsti);</em>(2) Pemelihara<em> (Sthiti</em>); (3) <em>Samhara</em> (penghancur); (4) Menutupi/pengaburan<em> (Tirobhawa);</em> dan (5) Karunia (<em>Anugraha)</em></p>","PeriodicalId":123688,"journal":{"name":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"VIDYA SAMHITA : Jurnal Penelitian Agama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/vs.v7i1.2403","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Masyarakat Indonesia apabila mendengar kata Hindu, pasti akan diidentikkan dengan ritual atau upacara-upacara keagamaan. Umat Hindu melaksanakan Panca Yajña yaitu lima macam yajña merupakan suatu kewajiban bagi umat Hindu dalam rangka membayar tiga hutang (Tri Rna) serta sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan kehidupan manusia serta alam semesta. Salah satu dari sekian banyak upacara keagamaan yang ada yakni Upacara Posa di Pura Dalem yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pakraman Bantang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan suatu Upacara yang  unik yang merupakan tradisi keagamaan yang diterapkan oleh para leluhur terdahulu.

Prosesi upacara Posa dibagi menjadi tiga tahap yakni : (1) Tahap Perencanaan atau persiapan upacara; (2) Tahap Pelaksanaan dengan berbagai prosesinya; (3) Tahap Akhir dengan membagikan titrha wangsuh pada, surudan atau lungsuran bertempat di pura Bale Agung. Upacara Posa memiliki fungsi (1) Fungsi Religius yaitu sebagai permohonan keseimbangan alam kehadapan Sang Hyang Widi Wasa; (2) Fungsi Pelestarian Budaya yaitu upacara Posa diwariskan atau dialih turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (3) Fungsi Sosial yaitu mengintegrasikan seluruh masyarakat Desa Pakraman Bantang dalam suatu semangat kebersamaan ngayah. Adapun  Konsep Śiwaistik yang terkandung dalam pelaksanaan  upacara Posa lima aktivitas Śiwa yaitu : (1) Penciptaan (Srsti);(2) Pemelihara (Sthiti); (3) Samhara (penghancur); (4) Menutupi/pengaburan (Tirobhawa); dan (5) Karunia (Anugraha)

印尼公众听到印度教这个词时,肯定会将其与宗教仪式或仪式联系起来。印度教徒实行Panca Yajna,即五种类型的Yajna,对于印度人来说,偿还三种债务(三种Rna)以及维持人类生活和宇宙的和谐是他们的责任。在普拉达勒姆,当地的波萨宗教仪式是由Pakraman banlem村、昆廷区(Kintamani road)主持的仪式之一,这是孟加拉摄政时期的一种独特的宗教传统。Posa的仪式分为三个阶段:(1)计划或准备仪式的阶段;(2)执行阶段与其他进程;(3)最后阶段,将titrha wangsuh分发给安排在大贝尔寺。波萨的仪式有(1)一种宗教功能,即在Hyang Widi Wasa面前寻求自然平衡;(2)保存文化的功能是波萨的仪式代代相传或传承下来(3)将整个蓬顿村的社会功能融入到共同的意识中。至于Ś概念执行·波萨五Ś活动仪式中包含的iwaistik iwa:(1)创造(Srsti);(2)守(Sthiti);(3) Samhara(毁灭者);(4)覆盖(甲状腺);以及(5)天赋
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信