{"title":"PERAHU NELAYAN MENGGUNAKAN JERIGEN PLASTIK BEKAS UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN","authors":"Purwo Joko Suranto, Bambang Sudjasta","doi":"10.54378/bt.v14i2.364","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perahu nelayan adalah suatu sarana yang dapat mengapung di air yang digunakan oleh para nelayan untuk mencari dan menangkap ikan di sungai maupun di laut. Perahu nelayan merupakan sarana yang paling penting bagi para nelayan untuk digunakan mencari dan menangkap ikan, tanpa adanya perahu maka nelayan tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya. Di Indonesia cukup banyak sekali masyarakat perkampungan nelayan, dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan dimana setiap pulau dikelilingi oleh lautan. Mereka tersebar dan hidup bermukim di daerah-daerah pinggiran pantai atau pesisir pantai di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Mahalnya harga perahu nelayan, sehingga banyak nelayan yang tidak mempunyai perahu sendiri. Kebanyakan mereka bekerja pada juragan-juragan kapal sebagai buruh nelayan, dengan demikian penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dilain pihak banyak sekali jerigen-jerigen plastik bekas tempat minyak yang tidak dimanfaatkan sehingga bisa menjadi limbah, jerigen-jerigen plastik inilah yang akan dimanfaatkan untuk pembuatan perahu nelayan. Tentunya didesain dan dihitung kekuatan serta stabilitas dari perahu tersebut, sehingga terjamin keselamatan nelayan dalam mencari ikan di laut. Ukuran pokok Perahu yaitu Panjang Perahu Keseluruhan (Loa) = 3,80 m, Panjang Perahu antara Garis Tegak (Lpp) = 3,40 m, Sarat Perahu (T) = 0,400 m, Lebar Kapal (B) = 0,858 m, Kecepatan dirancang = 6 knot. Sesuai dengan besarnya kecepatan perahu 6 knot maka didapat Hambatan Perahu adalah 840,83 Newton (N) serta Besarnya Effektif Horse Power (EHP) perahu tersebut adalah 3,48 Horse Power (HP). Berdasarkan EHP yang didapat maka dapat dicari besarnya Break Horse Power (BHP) perahu tersebut, setelah melalui perhitungan berdasar dari EHP tadi maka didapatkan besarnya BHP mesin adalah 6,931 HP kemudian dicari mesin yang ada dipasaran didapat BHP mesin 7 HP. Besarnya muatan perahu dihitung sesuai displasemen perahu dimana Displasemen = DWT + LWT dimana unsur muatan terdapat pada DWT sehingga setalah melalui perhitungan maka didapat hasil muatan yang bisa diangkut oleh perahu tersebut sebesar 655,5 kg. Stabilitas perahu pada kondisi muatan kosong (Empty Load) sebagaimana maupun pada kondisi muatan penuh (Full Load) menunjukan bahwa stabilitas perahu nelayan tersebut sangat baik artinya apabila perahu oleng atau miring akibat ombak, angin atau muatan maka perahu tersebut dapat kembali keposisi tegak sehingga perahu tidak tenggelam, maka aman digunakan oleh nelayan.","PeriodicalId":441070,"journal":{"name":"Bina Teknika","volume":"196 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bina Teknika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54378/bt.v14i2.364","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perahu nelayan adalah suatu sarana yang dapat mengapung di air yang digunakan oleh para nelayan untuk mencari dan menangkap ikan di sungai maupun di laut. Perahu nelayan merupakan sarana yang paling penting bagi para nelayan untuk digunakan mencari dan menangkap ikan, tanpa adanya perahu maka nelayan tidak bisa mencari nafkah untuk keluarganya. Di Indonesia cukup banyak sekali masyarakat perkampungan nelayan, dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan dimana setiap pulau dikelilingi oleh lautan. Mereka tersebar dan hidup bermukim di daerah-daerah pinggiran pantai atau pesisir pantai di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Mahalnya harga perahu nelayan, sehingga banyak nelayan yang tidak mempunyai perahu sendiri. Kebanyakan mereka bekerja pada juragan-juragan kapal sebagai buruh nelayan, dengan demikian penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dilain pihak banyak sekali jerigen-jerigen plastik bekas tempat minyak yang tidak dimanfaatkan sehingga bisa menjadi limbah, jerigen-jerigen plastik inilah yang akan dimanfaatkan untuk pembuatan perahu nelayan. Tentunya didesain dan dihitung kekuatan serta stabilitas dari perahu tersebut, sehingga terjamin keselamatan nelayan dalam mencari ikan di laut. Ukuran pokok Perahu yaitu Panjang Perahu Keseluruhan (Loa) = 3,80 m, Panjang Perahu antara Garis Tegak (Lpp) = 3,40 m, Sarat Perahu (T) = 0,400 m, Lebar Kapal (B) = 0,858 m, Kecepatan dirancang = 6 knot. Sesuai dengan besarnya kecepatan perahu 6 knot maka didapat Hambatan Perahu adalah 840,83 Newton (N) serta Besarnya Effektif Horse Power (EHP) perahu tersebut adalah 3,48 Horse Power (HP). Berdasarkan EHP yang didapat maka dapat dicari besarnya Break Horse Power (BHP) perahu tersebut, setelah melalui perhitungan berdasar dari EHP tadi maka didapatkan besarnya BHP mesin adalah 6,931 HP kemudian dicari mesin yang ada dipasaran didapat BHP mesin 7 HP. Besarnya muatan perahu dihitung sesuai displasemen perahu dimana Displasemen = DWT + LWT dimana unsur muatan terdapat pada DWT sehingga setalah melalui perhitungan maka didapat hasil muatan yang bisa diangkut oleh perahu tersebut sebesar 655,5 kg. Stabilitas perahu pada kondisi muatan kosong (Empty Load) sebagaimana maupun pada kondisi muatan penuh (Full Load) menunjukan bahwa stabilitas perahu nelayan tersebut sangat baik artinya apabila perahu oleng atau miring akibat ombak, angin atau muatan maka perahu tersebut dapat kembali keposisi tegak sehingga perahu tidak tenggelam, maka aman digunakan oleh nelayan.