Permasalahan Implementasi Pembagian Zakat Fitrah di Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara

Badriah Badriah, Khairul Fata, M. Jailani, Dicky Armanda
{"title":"Permasalahan Implementasi Pembagian Zakat Fitrah di Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara","authors":"Badriah Badriah, Khairul Fata, M. Jailani, Dicky Armanda","doi":"10.52137/apjpp.v7i2.70","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Kecamatan Seunuddon pembagian zakat fitrah tidak hanya terbatas pada delapan senif, tetapi dibagikan kepada seluruh anggota masyarakat. Penulis berusaha meneliti bagaimana praktek pengumpulan dan pembagian zakat fitrah di Kecamatan Seunuddon serta bagaimana pendapat amil zakat dan tokoh masyarakat mengenai praktek pengumpulan dan pembagian zakat fitrah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan sosiologis. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa praktek pengumpulan zakat fitrah di Kecamatan Seunuddon tidak bertentangan dengan pendapat yang ada dalam kajian ulama mazhab akan tetapi dari sisi pembagian diperoleh praktek yang menyalahi ketentuan mazhab, seperti orang yang kaya tetap diberi zakat fitrah, penggabungan antara senif fakir dan miskin tanpa membedakan antara keduanya. Mereka masih bersikukuh dengan mengeluarkan beras dan tidak menerima dengan harganya. Dari hasil wawancara dengan amil dan tokoh ulama juga dipahami bahwa menurut mereka pengumpulan dan pembagian zakat fitrah yang dijalankan selama ini sudah tepat karena dilakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama dan zakat fitrah tetap dikeluarkan dengan beras tanpa ingin mempelajari dalil-dalil yang membolehkan mengeluarkan zakat fitrah dengan harga karena praktek ini menurut mereka sesuai dengan yang dituntun dalam mazhab Syafi’i, dan masyarakat lebih mudah mengeluarkan beras daripada harga karena mayoritas muzakki adalah petani.","PeriodicalId":302076,"journal":{"name":"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY","volume":"380 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ASIA-PACIFIC JOURNAL OF PUBLIC POLICY","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52137/apjpp.v7i2.70","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Di Kecamatan Seunuddon pembagian zakat fitrah tidak hanya terbatas pada delapan senif, tetapi dibagikan kepada seluruh anggota masyarakat. Penulis berusaha meneliti bagaimana praktek pengumpulan dan pembagian zakat fitrah di Kecamatan Seunuddon serta bagaimana pendapat amil zakat dan tokoh masyarakat mengenai praktek pengumpulan dan pembagian zakat fitrah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan sosiologis. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa praktek pengumpulan zakat fitrah di Kecamatan Seunuddon tidak bertentangan dengan pendapat yang ada dalam kajian ulama mazhab akan tetapi dari sisi pembagian diperoleh praktek yang menyalahi ketentuan mazhab, seperti orang yang kaya tetap diberi zakat fitrah, penggabungan antara senif fakir dan miskin tanpa membedakan antara keduanya. Mereka masih bersikukuh dengan mengeluarkan beras dan tidak menerima dengan harganya. Dari hasil wawancara dengan amil dan tokoh ulama juga dipahami bahwa menurut mereka pengumpulan dan pembagian zakat fitrah yang dijalankan selama ini sudah tepat karena dilakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama dan zakat fitrah tetap dikeluarkan dengan beras tanpa ingin mempelajari dalil-dalil yang membolehkan mengeluarkan zakat fitrah dengan harga karena praktek ini menurut mereka sesuai dengan yang dituntun dalam mazhab Syafi’i, dan masyarakat lebih mudah mengeluarkan beras daripada harga karena mayoritas muzakki adalah petani.
在Seunuddon街道上,zakat fitrah的划分不仅限于8个赛尼夫,还分给社区的所有成员。作者试图研究zakat fitrah在Seunuddon街的收集和分割是如何运作的,以及amil zakat和社区领袖对zakat分布和分布的看法。这是一个定性的领域研究。而所使用的方法是一种与社会学方法的描述性方法。并没有得到研究结果说明zakat fitrah聚集在街道Seunuddon做法并不违反意见的学者在研究学派然而并没有得到划分一边违反条款的行为学派的人一样,富人就能保持被zakat fitrah senif之间的合并,穷人和穷人没有区分这两者。他们仍然坚持发行大米,不接受任何价格。戊酯和面试中的学者也明白,他们认为收集和zakat fitrah分配运行一直是正确的,因为根据结果进行审议和颁布zakat fitrah保持大米地想学习带zakat fitrah宽容的。因为他们认为这种做法符合价格引导的学派中Syafi 'i,社区发行大米比价格容易,因为穆扎基的大多数是农民。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信