{"title":"EVALUASI SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL BERDASARKAN METODE PKJI 2014 (Studi Kasus: Simpang Empat Geudong – Geudong Kec. Kota Juang Kab. Bireuen)","authors":"Musfirah Musfirah, I. Idayani, Mahdi Mahdi","doi":"10.51179/rkt.v7i1.1833","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung jaringan jalan ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal mencakup kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Dengan menurunnya kinerja simpang akan menimbulkan kerugian pada pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan, dan antrian yang mengakibatkan naiknya biaya operasi kendaraan dan menurunnya kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi lalu lintas pada simpang empat Geudong-Geudong dengan menggunakan metode PKJI 2014. Dari hasil penelitian didapatkan kinerja simpang saat ini masih dalam zona kurang stabil, hal ini terlihat dari nilai derajat kejenuhan terutama pada hari rabu dengan volume arus lalulintas yaitu (Q) sebesar 2135,9 skr/jam pada lebar pendekat A dengan nilai derajat kejenuhan 0,82 sehingga didapatkan nilai Tingkat Pelayanan D. Nilai kapasitas simpang (Capacity) sebesar 2609 skr/jam dimana nilai kapasitas aktual lebih besar daripada nilai kapasitas dasar yaitu 2900 skr/jam. Sebagai alternatif solusi maka dicoba dengan melakukan pelebaran jalan, serta hambatan samping harus dikurangi dengan memasang rambu lalulintas pada lengan pendekat, maka persimpangan tersebut dikategorikan dalam kondisi stabil. Secara umum kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas simpang Geudong-Geudong pada saat ini tahun 2022 masih dalam arus zona kurang stabil karena pengendara tetap harus mengurangi kecepatan saat melewati simpang tersebut.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i1.1833","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Volume lalulintas yang dapat ditampung jaringan jalan ditentukan oleh kapasitas simpang pada jaringan jalan tersebut. Kinerja suatu simpang merupakan faktor utama dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu simpang tak bersinyal mencakup kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Dengan menurunnya kinerja simpang akan menimbulkan kerugian pada pengguna jalan karena terjadinya penurunan kecepatan, peningkatan tundaan, dan antrian yang mengakibatkan naiknya biaya operasi kendaraan dan menurunnya kualitas lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kondisi lalu lintas pada simpang empat Geudong-Geudong dengan menggunakan metode PKJI 2014. Dari hasil penelitian didapatkan kinerja simpang saat ini masih dalam zona kurang stabil, hal ini terlihat dari nilai derajat kejenuhan terutama pada hari rabu dengan volume arus lalulintas yaitu (Q) sebesar 2135,9 skr/jam pada lebar pendekat A dengan nilai derajat kejenuhan 0,82 sehingga didapatkan nilai Tingkat Pelayanan D. Nilai kapasitas simpang (Capacity) sebesar 2609 skr/jam dimana nilai kapasitas aktual lebih besar daripada nilai kapasitas dasar yaitu 2900 skr/jam. Sebagai alternatif solusi maka dicoba dengan melakukan pelebaran jalan, serta hambatan samping harus dikurangi dengan memasang rambu lalulintas pada lengan pendekat, maka persimpangan tersebut dikategorikan dalam kondisi stabil. Secara umum kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas simpang Geudong-Geudong pada saat ini tahun 2022 masih dalam arus zona kurang stabil karena pengendara tetap harus mengurangi kecepatan saat melewati simpang tersebut.