MODIFIED FMEA DALAM MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK INDUSTRI BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR

S. Khoiroh
{"title":"MODIFIED FMEA DALAM MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK INDUSTRI BUDIDAYA LOBSTER AIR TAWAR","authors":"S. Khoiroh","doi":"10.33005/tekmapro.v17i1.265","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berkembangnya minat masyarakat Indonesia terhadap budidaya LAT (Lobster Air Tawar) merupakan salah satu efek dari peraturan pemerintah No. 56/ Permen-KP/2016. Sejak terjadinya pandemic Covid-19 dengan adanya pembatasan wilayah membuat salah satu  industri budidaya LAT jenis Red Claw (Cherax Quadricarinatus) di area Sidoarjo Jawa Timur mengalami permasalahan dalam supply lobster kepada konsumen diberbagi daerah diluar kota di Indonesia. Keterlambatan pasokan lobster mengakibatkan keterlambatan pasokan bahan baku bagi konsumen yang mayoritas merupakan pegiat rumah makan atau restaurant.Keberhasilan manajemen rantai pasok ditentukan oleh besarnya biaya yang dapat diminimalisir, waktu yang singkat, dan kualitas yang terjaga, serta tingkat minimasi risiko(supply chain risk).Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka akan dilakukan identifikasi risiko pada setiap proses untuk melihat pengaruhnya terhadap biaya, waktu, dan kualitas. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan bobot berdasarkan tingkat hambatan (severity), kemungkinan resistensi (occurrence), dan penyebab hambatan yang terdeteksi (detection). Langkah terakhir adalah menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) yang diperoleh dari hasil keparahan.Dari hasil analisis identifikasi risiko dan perhitungan RPN dengan pendekatan FMEA, diperoleh bobot risiko tertinggi dengan nilai RPN 105 disebabkan oleh faktor risiko naiknya biaya distribusi hasil budidaya akibat dampak Pandemi Covid-19. Dengan demikian, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengatur ulang strategi bisnisnya untuk memfokuskan pada daerah-daerah yang dekat jangkauannya dengan titik lokasi supply lobster air tawar.","PeriodicalId":350762,"journal":{"name":"Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/tekmapro.v17i1.265","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Berkembangnya minat masyarakat Indonesia terhadap budidaya LAT (Lobster Air Tawar) merupakan salah satu efek dari peraturan pemerintah No. 56/ Permen-KP/2016. Sejak terjadinya pandemic Covid-19 dengan adanya pembatasan wilayah membuat salah satu  industri budidaya LAT jenis Red Claw (Cherax Quadricarinatus) di area Sidoarjo Jawa Timur mengalami permasalahan dalam supply lobster kepada konsumen diberbagi daerah diluar kota di Indonesia. Keterlambatan pasokan lobster mengakibatkan keterlambatan pasokan bahan baku bagi konsumen yang mayoritas merupakan pegiat rumah makan atau restaurant.Keberhasilan manajemen rantai pasok ditentukan oleh besarnya biaya yang dapat diminimalisir, waktu yang singkat, dan kualitas yang terjaga, serta tingkat minimasi risiko(supply chain risk).Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka akan dilakukan identifikasi risiko pada setiap proses untuk melihat pengaruhnya terhadap biaya, waktu, dan kualitas. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan bobot berdasarkan tingkat hambatan (severity), kemungkinan resistensi (occurrence), dan penyebab hambatan yang terdeteksi (detection). Langkah terakhir adalah menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) yang diperoleh dari hasil keparahan.Dari hasil analisis identifikasi risiko dan perhitungan RPN dengan pendekatan FMEA, diperoleh bobot risiko tertinggi dengan nilai RPN 105 disebabkan oleh faktor risiko naiknya biaya distribusi hasil budidaya akibat dampak Pandemi Covid-19. Dengan demikian, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengatur ulang strategi bisnisnya untuk memfokuskan pada daerah-daerah yang dekat jangkauannya dengan titik lokasi supply lobster air tawar.
修改FMEA的风险管理——淡水龙虾养殖产业
印尼民众对龙虾养殖的兴趣与日俱增,2016年政府规定第56条/糖条/糖的影响之一。自热带大萧条(Covid-19)以来,由于该地区的限制,东爪哇省Sidoarjo地区的红爪(Cherax Quadricarinatus)养殖业一直存在问题,在印尼的外城向消费者提供免费龙虾市场。龙虾供应延迟导致大多数消费者的原材料供应延迟,而这些消费者是餐厅或餐厅的爱好者。供应链管理的成功取决于成本的降低、持续时间和维持质量以及风险最低的程度。根据所涉及的问题,我们将确定每个过程的风险,以确定它对成本、时间和质量的影响。然后根据分离速率、可能性和可检测障碍的原因来确定重量。最后一步是计算从惨痛结果中获得的风险数字。通过FMEA方法进行的风险识别和计算,105 RPN值的最高风险在于Covid-19大流行所产生的养殖成本的增加。因此,该公司应该考虑重新规划其业务战略,以集中于淡水龙虾供应的近距离地区。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信