{"title":"Menjadi Gereja yang Inklusif dalam Konteks Keberagaman berdasarkan Injil Matius 8:5-13","authors":"Mefibosed Radjah Pono","doi":"10.46929/graciadeo.v4i2.97","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" This paper examines efforts to build an attitude of religious moderation through an inclusive church life through the meaning of Matthew 8:5-13. This study used an interpretive description method by interpreting the text of Matthew 8:5-13 to build an inclusive attitude as the basis for religious moderation. The result is a portrait of Jesus' ministry showing His universal love, and His mission is to serve all people including “others”. Jesus are receiving and serving all people, including Gentiles. Therefore, as evidence of the church's faith in Jesus is to have an open attitude to accept and serve all people, including the “others”. This is the basis for the church's inclusive attitude in building an attitude of religious moderation in the context of a pluralistic Indonesia. Tulisan ini mengkaji tentang upaya membangun sikap moderasi beragama melalui kehidupan gereja yang inklusif melalui pemaknaan terhadap Matius 8:5-13. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi interpretatif dengan memaknai teks Matius 8:5-13 untuk membangun sikap yang inklusif sebagai dasar moderasi beragama. Hasilnya adalah potret pelayanan Yesus menunjukan kasih-Nya yang bersifat universal, dan misi-Nya adalah melayani semua orang termasuk “yang lain”. Yesus terbuka menerima dan melayani semua orang, termasuk orang-orang bukan Yahudi. Karena itu, sebagai bukti iman gereja kepada Yesus adalah memiliki sikap terbuka menerima dan melayani semua orang termasuk “yang lain”. Hal inilah yang menjadi dasar sikap inklusif gereja dalam membangun sikap moderasi beragama dalam konteks Indonesia yang plural. ","PeriodicalId":113383,"journal":{"name":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.97","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This paper examines efforts to build an attitude of religious moderation through an inclusive church life through the meaning of Matthew 8:5-13. This study used an interpretive description method by interpreting the text of Matthew 8:5-13 to build an inclusive attitude as the basis for religious moderation. The result is a portrait of Jesus' ministry showing His universal love, and His mission is to serve all people including “others”. Jesus are receiving and serving all people, including Gentiles. Therefore, as evidence of the church's faith in Jesus is to have an open attitude to accept and serve all people, including the “others”. This is the basis for the church's inclusive attitude in building an attitude of religious moderation in the context of a pluralistic Indonesia. Tulisan ini mengkaji tentang upaya membangun sikap moderasi beragama melalui kehidupan gereja yang inklusif melalui pemaknaan terhadap Matius 8:5-13. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi interpretatif dengan memaknai teks Matius 8:5-13 untuk membangun sikap yang inklusif sebagai dasar moderasi beragama. Hasilnya adalah potret pelayanan Yesus menunjukan kasih-Nya yang bersifat universal, dan misi-Nya adalah melayani semua orang termasuk “yang lain”. Yesus terbuka menerima dan melayani semua orang, termasuk orang-orang bukan Yahudi. Karena itu, sebagai bukti iman gereja kepada Yesus adalah memiliki sikap terbuka menerima dan melayani semua orang termasuk “yang lain”. Hal inilah yang menjadi dasar sikap inklusif gereja dalam membangun sikap moderasi beragama dalam konteks Indonesia yang plural.
本文透过马太福音8:5-13的意义,检视透过包容性教会生活建立宗教节制态度的努力。本研究采用解释描述的方法,通过对马太福音8:5-13经文的解读,构建包容的态度作为宗教节制的基础。结果是一幅耶稣事工的肖像,显示了他的普世之爱,他的使命是服务所有的人,包括“其他人”。耶稣接受并服侍所有的人,包括外邦人。因此,教会信仰耶稣的证据就是以开放的态度接受和服务所有的人,包括“他者”。这是教会在多元印尼背景下建立宗教温和态度的包容态度的基础。徒八:5-13。徒八:5-13。Penelitian ini mongunakan memeaknai诠释学(马太福音8:5-13)untuk memanguan sikap yang inklusif sebagai dasar moderasi beragama。Hasilnya adalah potret pelayanan Yesus menunjukan kasih-Nya yang bersifat universal, dan misi-Nya adalah melayani semua orang termasuk“yang lain”。是的,terbuka menerima dan melayani semua orange, termasuk orange - orange bukan Yahudi。Karena itu, sebagai bukti iman gereja kepada Yesus adalah memiliki sikap terbuka menerima dan melayani semua orang termasuk " yang lain "。halinilah yang menjadi dasar sikap inklusif gereja dalam membangunn sikap moderasi beragama dalam konteks印度尼西亚yang复数。