Utari Yunie Atrie, Linda Widiastuti, Liza Wati, Yusnaini Siagian, Soni Hendra Sitindaon
{"title":"Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Dasar Keselamatan Penyelaman Masyarakat Pesisir sebagai Upaya Pencegahan Barotrauma Telinga","authors":"Utari Yunie Atrie, Linda Widiastuti, Liza Wati, Yusnaini Siagian, Soni Hendra Sitindaon","doi":"10.37287/jpm.v5i1.1540","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mayoritas para nelayan yang ada di wilayah pesisir Indonesia merupakan jenis penyelam tradisional, yaitu nelayan yang melakukan penyelaman secara turun-temurun tanpa berbekal ilmu pengetahuan kesehatan dan keselamatan penyelaman yang memadai (safety diving). Berbagai resiko penyakit penyelaman dapat dialami oleh nelayan penyelam tradisional, salah satunya barotrauma telinga. Barotrauma merupakan salah satu kegawatdaruratan penyelaman yang sering diabaikan oleh nelayan tradisional. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional di Desa Malang Rapat mengenai keselamatan penyelaman. Metode pendidikan kesehatan dilakukan secara ceramah, diskusi dan pelatihan prosedur penyelaman yang tepat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 dengan target responden adalah nelayan penyelam tradisional yang berjumlah 74 orang di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 42,78 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman adalah 83,22 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan partisipan setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Pendidikan kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan terbukti efektif dalam meningkatkan aspek kognitif dan keterampilan nelayan penyelam tradisional. Melalui upaya ini diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam, merubah perilaku dan meningkatkan keterampilan para penyelam dalam melakukan penyelaman yang aman dan sehat sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat penyelaman.","PeriodicalId":269363,"journal":{"name":"Jurnal Peduli Masyarakat","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Peduli Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37287/jpm.v5i1.1540","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Mayoritas para nelayan yang ada di wilayah pesisir Indonesia merupakan jenis penyelam tradisional, yaitu nelayan yang melakukan penyelaman secara turun-temurun tanpa berbekal ilmu pengetahuan kesehatan dan keselamatan penyelaman yang memadai (safety diving). Berbagai resiko penyakit penyelaman dapat dialami oleh nelayan penyelam tradisional, salah satunya barotrauma telinga. Barotrauma merupakan salah satu kegawatdaruratan penyelaman yang sering diabaikan oleh nelayan tradisional. Tujuan dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pesisir khususnya nelayan tradisional di Desa Malang Rapat mengenai keselamatan penyelaman. Metode pendidikan kesehatan dilakukan secara ceramah, diskusi dan pelatihan prosedur penyelaman yang tepat. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 dengan target responden adalah nelayan penyelam tradisional yang berjumlah 74 orang di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Hasil PKM menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test responden adalah 42,78 (SD 12.083), sedangkan rata-rata nilai post-test responden setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman adalah 83,22 (SD 13.407). Berdasarkan uji paired t test menunjukan bahwa p-value adalah 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan partisipan setelah mengikuti pendidikan kesehatan dan pelatihan dasar keselamatan penyelaman masyarakat pesisir di Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Pendidikan kesehatan dan pelatihan terkait keselamatan terbukti efektif dalam meningkatkan aspek kognitif dan keterampilan nelayan penyelam tradisional. Melalui upaya ini diharapkan dapat memberikan upaya preventif terhadap masalah-masalah kesehatan yang dapat dialami oleh penyelam, merubah perilaku dan meningkatkan keterampilan para penyelam dalam melakukan penyelaman yang aman dan sehat sehingga terhindar dari berbagai masalah kesehatan akibat penyelaman.