{"title":"GURU SEBAGAI INOVATOR DALAM PENANAMAN NILAI MORAL SISWA BERDASARKAN PANDANGAN KRISTIANI DI ERA DIGITAL","authors":"Nova Anggreani Ndraha, Wiyun Philipus Tangkin","doi":"10.51730/ED.V5I1.67","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"merosotnya nilai moral siswa adalah dampak dari perkembangan teknologi yang tidak disikapi dengan benar sehingga marak terjadi kasus kejahatan pada siswa. Di era digital guru memiliki peranan sebagai inovator untuk mengarahkan siswa terhadap nilai-nilai yang benar, tetapi kenyataannya banyak guru yang tidak menjalankan peranannya. Hasil pemetaan kompetensi guru dalam TIK menyatakan bahwa guru tidak memiliki inisiatif untuk mempelajari perkembangan teknologi. Tujuan dari tulisan ini adalah menguraikan peranan guru sebagai inovator dalam penanaman nilai moral siswa berdasarkan pandangan Kristiani di era digital. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Guru Kristen sebagai inovator harus mengalami lahir baru sebelum menanamkan nilai-nilai bermakna kepada siswa. Melalui lahir baru, pemikiran lama guru yang berdosa diperbaharui menjadi pemikiran menyukai kebenaran Allah. Guru Kristen memandang siswanya sebagai image of God, yaitu ciptaan yang berharga. Peranan guru sebagai inovator adalah pengantara yang menyampaikan nilai-nilai Kristiani kepada siswa di era digital. Pada akhirnya, guru sebagai inovator berperan membawa pembaharuan, inovasi, dan penyesuaian dengan perkembangan TIK dalam proses pembelajaran berdasarkan nilai-nilai Kristiani. Oleh sebab itu, guru Kristen perlu mengenali karakteristik siswa di era digital dengan cara berinteraksi dan membuat catatan mengenai sikap yang diekspresikan oleh siswa.","PeriodicalId":423155,"journal":{"name":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51730/ED.V5I1.67","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
merosotnya nilai moral siswa adalah dampak dari perkembangan teknologi yang tidak disikapi dengan benar sehingga marak terjadi kasus kejahatan pada siswa. Di era digital guru memiliki peranan sebagai inovator untuk mengarahkan siswa terhadap nilai-nilai yang benar, tetapi kenyataannya banyak guru yang tidak menjalankan peranannya. Hasil pemetaan kompetensi guru dalam TIK menyatakan bahwa guru tidak memiliki inisiatif untuk mempelajari perkembangan teknologi. Tujuan dari tulisan ini adalah menguraikan peranan guru sebagai inovator dalam penanaman nilai moral siswa berdasarkan pandangan Kristiani di era digital. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Guru Kristen sebagai inovator harus mengalami lahir baru sebelum menanamkan nilai-nilai bermakna kepada siswa. Melalui lahir baru, pemikiran lama guru yang berdosa diperbaharui menjadi pemikiran menyukai kebenaran Allah. Guru Kristen memandang siswanya sebagai image of God, yaitu ciptaan yang berharga. Peranan guru sebagai inovator adalah pengantara yang menyampaikan nilai-nilai Kristiani kepada siswa di era digital. Pada akhirnya, guru sebagai inovator berperan membawa pembaharuan, inovasi, dan penyesuaian dengan perkembangan TIK dalam proses pembelajaran berdasarkan nilai-nilai Kristiani. Oleh sebab itu, guru Kristen perlu mengenali karakteristik siswa di era digital dengan cara berinteraksi dan membuat catatan mengenai sikap yang diekspresikan oleh siswa.